(24) Magic School

7 6 0
                                    

By: Fika

**


"Hey cantik."
"Hay cantik."
"Hayy my love."

Sapa Eric pada teman-teman wanitanya.
"iyyyyyyu."
"ihhh, apasih!"
"Hay Erick." Yahh...seperti itulah balasan sapaan dari Eric.

Pagi ini sangat cerah, Eric sangat bahagia karena dia akan memulai kelas barunya. Setelah 2 minggu libur sekolah dia menjadi sangat rindu kepada sahabatnya. Eric memiliki 3 sabahat yaitu Noval, Nadya dam Cara.

"ohhh hey Eric, bagaimana liburanmu?". Tanya  Cara sembari jalan menuju kelas barunya.
"Tidak ada yang menyenangkan."
"Hahaha... ada apa denganmu? apa kau sedang menstruasi!". Ejek Cara.
"Hahaha...." ketawa Erick dan Cara.

Eric dan Cara telah sampai ke kelas barunya dan ternya di dalam kelasnya telah ada dua sahabatnya, siapa lagi kalo bukan Noval dan Nadya.

"Hay kawan, ada apa denganmu?" tanya Noval pada Eric.
"Kenapa kau sangat murung Eric, humm?" Nadya juga bertanya pada Eric.
"jangan ganggu Eric, dia sedang menstruasi hahaha...moodnya sedang tidak baik hahha." Jawab Cara mewakili Eric sambil terawa.

Erik semakin memberikan muka jeleknya kepada 3 sahabatnya.
"Ayolah Eric, jangan pasang wajah seerti itu. Kau terlihat semakin jelek." Ejek Nadya.
"Hahahaha." Eric tertawa mendengar perkataan sahabatnya itu.
"Aku sangat merindukan kalian" Lanjutnya sambil merangkuk ke3 sabatnya.

Ting...ting...ting....

Suara bel berbunyi tanda bahwa seluruh siswa harus masuk ke kelas. Eric dan ke-3 sahabatnya telah duduk di kursi masing-masing sembri menunggu guru masuk.

"Pagi semua!". Sapa Pak Caren.
"Pagi Paaa."
" Oke, karena hari ini adalah hari pertama di kelas kalian...untuk hari ini kita free class."
" huhhhh...yeahhh...yessss...." ucap semua siswa di kelas.
"Di kelas sebelumnya kalin telah berkenalan dengan Magic kalian, maka hari ini kita akan mencoba magic kalian." Ucap pak Caren.

Pak Carenpun mengajak semua siswanya untuk menuju ruang percobaan magic.

"Nahh inilah tempatnya, kalian akan memcoba kekuatan kalian di sini."
"Okey, kita mulai dari katya." Ucap pak caren menunjuk siswa lain.

Setelah beberapa siswa di tunjuk oleh pak Caren memcoba sihirnya, saatnya Noval yang mencoba kekuatannya.

"Semangat Val." Teriak Cara menyemangati Noval.

Noval hanya tersenyum tetapi dalam hatinya dia sedang degdekan.

"Baik Noval sekarang giliranmu, kamu harus fokus dan jangan banyak main." Pak Caren memperingati Noval.

Noval menguji coba kekuatannnya. Dia mulai menarik nafas dan menghembuskanya, memfokiskan pikiranya, mengulurkan tangannya seperti mebuang bola dan....

hoooohhhh....

Sebuah bola api kelur dari tangannya membuat Noval tidak percaya. Dia terus melihat tangannya dan membuang bola api secara terus menerus.

"whaaa...whaowww... ini sunggu luar biasa, aku tidak percaya. Apa bola api baru saja kelur dari tanganku?". Tanyanya seperti tidak percaya tetapi bahagia.
"yeahhh...ini sangat luar biasa, aku memikiki magic." Lanjutnya.

"Noval, kamu boleh duduk sekarang."
"ohh, Oke Pak."
" selanjutnya...Nadya."
" Giliran kamu Nad, smangaat...." ucap Cara.

Nadya mulai mengambil nafas dan hembuskan, fokus dan...tangan Nadya memnjang, sangat panjang. Jarak benda 30 m dia bisa meraihnya.

"Whawww itu sangat kren Nad." Puji Eric.
"ouhh makasih Eric."
" Sekararang Eric..."

semua sahabat Eric bersorak menyamngati Eric "Ayooo Eric smangat"

Dengan cara yang sama Erik mengambil nafas, hembuskan fokus dan Eric tiba-tiba menghilang dan tidak ada siapapun yang melihatnya.

Tok...tok...tok....

Suara ketukan dari lemari  kelas. Lalu salah seorang siswa membuka lemari tersebut.
" Ttadaaaaa...."
"Eric! apa kau baru saja menghilang?" Tanya Noval.
"Yah...tentu saja, apa kau tidak melihatnya?"
"Kau sangat kren kawan" Puji Noval.

Setelah Eric selesai terakhir tinggal Cara. Masih dengan cara yang sama dengan yang lain, cara memiliki magic Air.

"Baik, karena semuanya sudah selesai. Minggu depan kita akan mengadakan pertarungan. Kalian akan menggunakan sihirkan kalian nanti untuk menyelamatkan diri kalian."
"kalian boleh istrahat sekarang." Lanjutnya.

........
Satu minggu kemudian....

Mereka berkumpul di Ruang pertarungan, semua siswa berkumpul.
Eric dan ke3 sahabatnya berada di kelompok yang sama. Mereka telah berada di dalam ring dan akan bertarung.

End

Fant's AntologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang