By: Meylita
**
Neopon adalah sebuah kerajaan penuh kurcaci yang makmur dan damai. Negeri dimana semua kurcaci hidup aman, dan bahagia. Hidup diantara kurcaci - kurcaci yang ramah dan baik hati membuat siapapun betah tinggal disini.Namun tidak dengan Neon. Kurcaci kecil yang dianggap selalu berbuat rusuh dan ceroboh. Itu semua bukan salah Neon sepenuhnya, ia hanya kurcaci kecil yang selalu penasaran dengan hal-hal disekitarnya. Sikap dan rasa ingin tahunya yang besar inilah membuat Neon selalu melakukan hal-hal yang tidak terduga dan sering menyebabkan kedua orangtuanya kesusahan, namun walaupun begitu Pieter dan Lulu-kedua orang tua Neon- tidak pernah memarahi Neon, karena bagi mereka Neon hanya melakukan suatu hal karena rasa ingin tahunya yang besar. Lagipula sejauh ini Neon tidak pernah melakukan hal-hal yang membahayakan, walaupun tingkahnya mampu membuat kedua orangtuanya mengorek saku dalam untuk mengganti rugi barang-barang yang dirusak Neon.
Dan hari ini adalah hari yang menggembirakan dimana seminggu lagi kerajaan Neopon akan mengadakan pesta besar-besaran sebagai perayaan hari jadi kerajaan Neopon ke 1500 tahun, dan sebagai peristiwa pertama dimana Putri sekaligus pewaris tahta kerajaan Neopon akan menemui rakyatnya. Yaa... Ini adalah berita besar, bagaimana tidak? Sejak kabar Putri dari kerajaan Neopon lahir tak satupun rakyatnya pernah melihat rupanya kecuali para pekerja istana. Konon katanya, Putri raja adalah gadis tercantik sepanjang sejarah kerajaan Neopon.
Dan hal yang paling menggembirakan lagi bahwa raja Neopon mengadakan sayembara, dimana pemenangnya bisa meminang Putri raja Neopon. Sontak berita ini membuat pria di penjuru kerajaan Neopon berlomba-lomba. Mempersiapkan diri mereka dengan berbagai hal, ada yang berlatih pedang, berkuda, memanah dan banyak lagi.
Namun sepertinya tidak dengan Neon. Justru kini ia sedang tenang duduk di kursi goyangnya, membaca buku astronomi kesukaannya.
"Neon... Mengapa kau masih disini? Apa kau tidak ingin bermain dengan teman-temanmu yang lain? Atau melakukan suatu hal di luar?" Ujar Lulu-Ibu Neon.
"Aku tidak tertarik" Neon menjawab singkat dan cuek. Seakan buku di tangannya lebih menarik dari perkataan ibunya.
"Mengapa?" Ibu Neon bingung, tidak biasa-biasanya anaknya ini anteng di rumah.
Kemudia Neon menutup bukunya, dan menatap ibunya yang kini berdiri menatapnya dengan tangan memegang keranjang baju yang akan dijemur, " Pertama, aku tidak ingin keluar karena aku ingin di rumah saja. Kedua, aku malas keluar karena mereka akan meledekku. Ketiga..." Neon menjeda ucapannya dan sedikit menghela nafas berat,"Aku tidak ingin membuat Ayah dan Ibu selalu menguras kantong untuk mengganti semua kekacauanku"
Neon berjalan meletakkan buku astronomi di rak bukunya,"Ini menyebalkan" Ujar Neon sebelum ia melangkah menapaki tangga menuju kamarnya.
Ibu Neon ingin menyahut namun tak jadi, ia tahu bagaimana perasaan anaknya. Ia hanya diam menatap punggung Neon yang mulai hilang seiring langkah Neon. Ibu Neon tak mau memperpanjang dan memilih melanjutkan kegiatannya yang sempat tertuda.
Sesampai di kamar Neon berbaring di kasurnya, menatap atap berwarna putih polos setelah bosan ia kemudian terduduk. Sekali lagi menghela nafas jenuhnya dan seketika ia tersenyum. Otak kecilnya mulai memberikan sedikit respon atas kejenuhannya sepanjang waktu ini. Sekarang ia tahu apa yang akan ia lakukan, dan semua itu akan terjadi malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fant's Antology
Short Story"Kamu... percaya dunia fantasy?" .... Highrank: #4 antologicerpen #35 antologi