(8) Angel for Syasya

15 9 0
                                    

By: Angel

**

"Heh lu mau kemana"celetuk gadis itu sambil menjambak rambut sasaran Bullyannya.
"A apa lagi yah kak"ucap gadis itu ketakutan.
"Lu harus tanggung jawab dong lu udah kotorin sepatu gue"
"Ma maaf kak saya tidak sengaja"
"Heh lu benar benar dahh sekarang lu jilat sepatu gua, jilat!!"
Dengan gemetar gadis itu menunduk kearah sepatu Sasya. Sorakan heboh terdengar bergema di seluruh kantin. Tanpa diduga Sasya menendang wajah gadis itu, gadis itu tersungkur di lantai. Sasya tertawa keras dan pergi begitu saja tanpa niat membantu gadis malang itu. Tanpa Sasya sadari ada seseorang tersenyum menyeringai dibalik tembok.
****
"Sasya lu bener bener ndg takut karma Lo" ucap salah satu teman Sasya bernama Rika.
"Nggak sama sekali gue nggak percaya hal begituan, siapa suruh buat masalah dengan Sasya Veronica. Siapa pun yang berbuat masalah dengan ku maka mereka akan terima balasannya" ucap Sasya sambil tersenyum smirk.
"Tapi sya tadi itu Lo udah kelewatan"
"Alah udah deh gua cabut"ucap Sasya dan langsung pergi meninggalkan teman temannya
***
Saat sedang mengendarai mobilnya tiba tiba Sasya merasakan sesuatu aneh pada dirinya. Ia menginjak rem mobilnya tetapi..... Ohh tidak rem nya blong. Seketika Sasya panik mobil yang ia kendarai berbelok-belok dan berjalan tak tentu arah.
Dan prangg!!! Mobil yang ia kendarai menabrak pembatas jalan. Di alam bawah sadarnya ia melihat seseorang yang bersinar, entahlah apa itu Sasya tak tau. Apakah ini disurga atau dunia lain. Tempat ini sangat asing, perlahan-lahan ia mendengar suara langkah kaki.
"Setelah ini kehidupan mu akan berubah, apa yang akan terjadi pada mu nanti itu adalah akibat yang pernah engkau lakukan" setelah mengatakan itu orang yang bersinar itu meniup mata Sasya.
Dan....
Mata itu terbuka tidak, tidak, ada yang salah kenapa bagian bawahnya terasa ringan Sasya membuka selimut dan betapa terkejutnya dia. Kaki kirinya hilang, kaki kirinya tidak ada.
"Mama!!!"
"Sasya sayang sabar yah nak
"Hiks Sasya nggak mau lumpuh ma hiks"Isak Sasya sambil memeluk mama tercintanya. Ayah Sasya sudah tiada saat Sasya berumur 10 tahun akibat kecelakaan mobil sama seperti Sasya.
***
Sudah satu minggu Sasya dirumah. Ia tak berniat pergi ke sekolah, ia meminta kepada mamanya untuk homeschooling saja. Selama dirumah Sasya terus melamun memikirkan perkataan manusia yang bercahaya itu, entahlah manusia atau makhluk lain.
Saat ini Sasya berada ditaman, ia duduk di kursi rodanya sambil menutup mata menikmati hembusan angin menerpa wajahnya.
"Apa kau tidak lelah murung terus" ucap laki laki menghampiri Sasya. "Akhir akhir ini aku sering melihat melamun disini apa kau tidak lelah. Dengar aku tau berat bagimu menerima hal ini tetapi kau harus berjuang demi dirimu sendiri".
"Siapa kau menasihatiku aku bahkan tidak mengenalmu"
"Tidak penting siapa diriku, anggap saja aku malaikat yang dirim Tuhan untukmu"ucap pemuda itu sambil tersenyum manis seketika menghipnotis Sasya. "Aku akan membantumu menjalani kehidupan ini, walaupun sulit bagimu teruslah berusaha demi dirimu sendiri"
"Tidak usah repot mengirusiku, uruslah urusanmu sendiri"
"Justru urusanmu adalah urusanku, o iya Sasya panggil aku Ares"ucapnya sambil tersenyum lagi.
***
Semenjak hari itu Ares selalu menemani Sasya kemanapun dan kapanpun. Yah seperti bodyguard, tetapi bagi Sasya Ares adalah malaikat nya berkat Ares ia punya kembali semangat hidup. Ares selalu ada saat ia dalam masalah, Ares memang malaikat Sasya.
"Sya"panggil Ares saat ini mereka di taman sambil melihat anak-anak bermain.
"Hmm"
"Tugasku sudah selesai sya "
"Selesai? Maksudnya" ucapnya mengerutkan keningnya.
"Tugasku membantu mu telah selesai, aku harus kembali"ucapnya menatap sendu kearah Sasya.
"Aku tidak mengerti res kau mau pergi, kemana"mata Sasya mulai berkaca-kaca
"Sasya aku adalah malaikat" ucapnya membuat Sasya terkejut.
Jadi anggapannya tentang Ares itu benar, Ares memang seorang malaikat dan ia datang karena diberitugas untuk membantuku bangkit dari masalahku.
"Aku diberi tugas untuk membantu mu bangkit dari masalah mu, terus terang Sasya aku senang mengenalmu, kau yang sekarang membuatku lebih baik dari yang dulu. Aku lah orang bercahaya itu Sasya. Tugasku telah usai sekarang waktunya aku kembali keduniaku" ucapnya sambil menatap dalam mata Sasya yang berlinang air mata itu.
Tiba tiba sebuah sayap bercahaya berwarna putih muncul dipunggung Ares seperti sayap burung merpati.
"Aku akan pergi sya, jaga dirimu tetaplah jadi Sasya yang seperti ini baik dan manis"
"Hiks jangan pergi Ares hiks" ucap parau Sasya sambil terisak. Langsung saja Sasya memeluk tubuh Ares yang bersinar itu. "sstt jangan sedih aku tidak akan melupakan mu, selamat tinggal sasya". Dan cahaya itu lenyap pelukan itu kosong. Ares sudah pergi, Sasya terisak sambil menutup matanya.
"Terimakasih Ares sudah ada untukku saat aku dalam keadaan terpuruk, berkat kau aku jadi Sasya yang lebih baik lagi"




End

Fant's AntologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang