(5) Terjebak

20 10 0
                                        

By: Gilda

**


Pada siang hari, matahari terlihat sangat terik dan panas. Kris, Lelaki berumur 17 tahun berjalan melewati panasnya matahari sambil bernyanyi ria.

Seiring ia berjalan, ia tidak menyadari bahwa di depannya ada gorong gorong yang tidak tertutup sama sekali.

Dengan tidak sengaja Kris terjatuh masuk ke dalam gorong gorong yang cukup dalam.

Kris terjatuh dan coba berdiri, namun Kris baru menyadari suasananya mulai berubah.

Kris melihat lorong yang menunjukkan tanda tanda kehidupan, karena penasaran, Kris menyusuri lorong itu.

Kris kaget melihat manusia manusia namun dengan bentuk yang sedikit aneh. Sejak kapan kulit manusia berwarna hijau dan biru? Dengan telinga seperti kucing.

Kris yang menjadi pusat perhatian karena penampilannya beda dari yang lain hanya terlihat gugup, malu dan juga takut.

Ada lelaki yang terlihat gagah menghampiri Kris lalu menanyainya.

"Ini Kris ya?" Tanya pemuda itu.

"Kok kamu bisa tau?" Tanya Kris.

"Kamu sudah diramalkan dibuku everiana" Jawab pemuda itu pada Kris.

"Nama saya Pian jika kamu ingin tahu" Ucap pemuda itu lagi sambil tersenyum.

"Salam kenal, Pian, Jika tidak keberatan, bisa kamu jelaskan tentang buku everiana?" Tanya Kris tidak takut, karena penampilan Pian yang sama seperti manusia manusia pada umumnya.

"Buku everiana itu dibuat ribuan tahun lalu oleh peramal yang kami sendiri tidak tahu namanya, isinya sekumpulan ramalan yang dibuat untuk melindungi Negeri Agartha" jelas Pian.

"Lalu mengapa fisik orang orang disini sangat berbeda dari _duniaku_?" Tanya Kris lagi.

"Singkatnya, kamu udah ditakdirkan masuk ke dunia ini, bertukar realitas" Jawab Pian.

" Apakah aku tetap bisa balik? " tanya Kris sedikit takut.

" Tidak, karena raga dan jiwamu terbawa kesini, beda lagi dengan aku " Jawab Pian.

Untuk sesaat Kris sedikit takut tapi mencoba melupakannya, di _dunia_ Kris, Kris tidak memiliki siapa siapa dan hanya hidup dengan ibunya yang sedang sakit.

"tetapi ibuku sedang sakit" ujar Kris lirih.

"Untuk itu, mungkin nanti akanku kenalkan kamu ke orang yang lebih mengetahui tentang shifting reality" ujar Pian bertujuan menenangkan

" dan beda dengan kamu? Maksudnya?" Tanya kris lagi.

"Kamu tau shifting reality? Jika tidak tau, sepertinya kamu ketinggalan zaman sekali" Canda Pian.

"Shifting reality? apa itu?" Tanya Kris lagi.

"Sesuai dengan namanya, berpindah realitas, bedanya itu terjadi saat kita tertidur dan saat berhasil kita akan terbangun di dunia lain" Jawab Pian.

"Lalu mengapa orang orang disini terlihat biasa saja melihat aku?" Tanya Kris.

"Karena orang seperti kamu sudah biasa disini, mungkin bedanya kamu tidak bisa kembali lagi, tetapi kami bisa" Jawab Pian.

"Kehadiranmu juga sudah diramal tidak akan bisa kembali lagi ke duniamu" Tambah Pian.

"Tetapi kenapa harus aku yang terpilih dari sekian banyak orang di realitas yang berbeda beda?" Tanya Kris sedikit kesal.

"Untuk itu, aku tidak tahu, tanyakan sendiri pada peramalnya, sekarang ikut aku ke rumahku" Ajak Pian malas.

"Kenapa harus dirumahmu? Ada
apa dirumahmu?" Tanya Kris waswas.

"Kamu ini banyak tanya sekali, cepat ikut aku" Ucap Pian sambil menarik tangan Kris.

Pian dan Kris melewati banyak rumah yang berbentuk seperti rumah tradisional jepang.

Sampai akhirnya Pian dan Kris sampai dirumah yang terlihat megah.

"kamu ini orang kaya ya?" Tanya Kris.

"bisa dibilang begitu, aku menulisnya di script" Jawab Pian lalu menarik tangan Kris lagi untuk masuk ke rumahnya.

Sesampai didalam rumahnya, ada 5 orang yang berfisik seperti manusia biasa di dunia Kris.

Untuk sementara, Kris merasa aman namu juga waswas.

"mungkin mereka bisa mengajarimu cara shifting reality untuk kembali ke duniamu walau bukan selama lamanya" Ujar Pian.

"HAI KRIS!" Sapa dua perempuan berparas cantik bersamaan.

"h-hai" Jawab Kris gugup.

"Kenalkan, namaku Nana dan disampingku ini Salva" Ucap Perempuan cantik dengan rambut hitam pendek seleher.

"Kamu yakin ingin belajar tentang shifting reality?" Tanya lelaki berambut merah.

"Sebenarnya, tidak, tetapi demi ibuku mungkin aku akan melakukannya apapun resikonya" Ucap Kris yakin.

"Sekarang berbaring dalam bentuk bintang, fokus dan hitung dari 1 sampai 100" Ujar Salva.

"sebentar" Ucap lelaki berambut hitam yang sedang membaca buku everiana.

"ada lembar baru di bukunya" Lanjut lelaki itu.

"dilembar baru ini dituliskan bahwa siapapun raga dan jiwanya yang sudah ditakdirkan ke agartha, tidak akan kembali lagi" Ucap si lelaki rambut hitam.

"lalu bagaimana dengan ibuku?!" teriak Kris.

"tenang Kris, aku akan shifting ke duniamu" Ucap Salva lalu memeluk Kris.



End

Fant's AntologyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang