12

184 126 46
                                    

Matahari sudah naik kepermukaan, rasa hangat menyelimuti bumi sekaligus memberikan rasa nyaman untuk Dita. Sebelum itu, Dita membangunkan Ismi untuk bersama-sama melihat keindahan saat matahari terbit dan duduk di depan tenda sembari menikmati suasana puncak yang tampak indah.

"Perhatian ... perhatian, untuk semuanya diharapkan bisa berkumpul disini sekarang juga!" seru Angga dengan menggunakan pengeras suara.

Dita dan Ismi berdiri dari duduknya, lalu berjalan menghampiri Angga. Semua mahasiswa berkumpul dihadapan Angga untuk mendengarkan apa yang ingin Angga sampaikan.

"Baik, semua sudah berkumpul?" tanya Angga

"Sudah, Kak." jawab mahasiswa serempak

"Sebelumnya saya mohon maaf kepada kalian semua bahwa kegiatan camping ini tidak bisa dilanjutkan sampai besok, dikarenakan kampus kita akan mengadakan acara. Jadi, saya minta kalian semua mengemas barang-barang kalian, lalu kita pulang," jelas Angga

"Yah ...," keluh mahasiswa

"Ya ampon, Kak ... emangnya acara dikampus gak bisa diundur kah, Kak?" tanya Aslan

"Gak bisa,"

"Tanggung loh, Kak. Coba pas kan sampai besok aja," tambah Juki

"Kalau di pas kan sampai besok, nanti kalian gak ada waktu buat istirahat. Soalnya acara di kampus nanti semua mahasiswa wajib ikut,"

"Hmmm, gak seru banget sih," gerutu Ismi pada Dita

"Udah, gak papa. Mau gimana lagi?" sahut Dita

"Baik, semuanya boleh kembali ke tenda masing-masing untuk mengemas barang-barang kalian. Pastikan gak ada yang ketinggalan, ya. Saya kasih waktu 20 menit dari sekarang. Setelah itu kita kumpul disini,"

"Baik, Kak,"

Semua mahasiswa kembali ke tenda masing-masing untuk mengemas barang, begitu pula dengan Dita dan juga Ismi. Setelah semuanya selesai, semua mahasiswa kembali berkumpul dihadapan Angga.

"Sudah semua?"

"Sudah, Kak,"

"Oke. Jika sudah, kita pulang sekarang dan saling jaga satu sama lain supaya gak ada yang hilang atau jatuh."

"Baik, Kak,"

Semua mahasiswa meninggalkan puncak dengan perasaan yang bercampur aduk antara sedih dan kesal, bahkan tidak sedikit juga mahasiswa yang mengomel di sepanjang perjalanan saat turun dari puncak.

Saat sudah turun dari puncak, semua mahasiswa langsung berjalan menuju parkiran dan masuk kedalam bus secara bergantian. Namun, saat Dita ingin masuk kedalam bus, tiba-tiba ada seseorang yang menarik tasnya dengan paksa dan membuat Dita ikut terjatuh.

"Akhh!" pekik Dita, membuat Angga langsung menoleh kebelakang dan menghampirinya.

"Kamu gak papa, Ta?" tanya Angga khawatir sambil memegang pundak Dita

"Dita gak papa, cuma tas Dita di jambret orang."

"Mana?"

"Tuh, lari kesana," ucap Dita sambil menunjuk kearah yang dimaksud.

Tanpa bertanya lagi, Angga langsung berlari sekuat tenaga untuk mengejar jambret tersebut dan Dita berdiri dibantu oleh Ismi kemudian berjalan masuk ke dalam bus sambil meringis menahan sakit di tangannya.

Ismi membantu Dita duduk di samping Erlangga, lalu Erlangga menoleh kearahnya.

"Makasih, Ismi," ucap Dita

"Sama-sama. Gue tinggal dulu, ya," sahut Ismi, lalu dibalas anggukan oleh Dita

Erlangga meneliti tubuh Dita dan tersentak kaget saat melihat tangan kanan Dita terluka.

Kamu, Sekejap Mata ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang