Epilog 1

504 55 2
                                    

Selamat membaca

Maaf ya tadi ada sedikit kesalahanTT😭nih aku pub ulang.




(Aku saranin kalian membaca ini sembari mendengar lagu dari Noah - Semua Tentang Kita)

2 tahun kemudian...


"Cecilia kemana?"tanya arthur kepada chaline yang akan menyangkil tasnya namun Arthur mencegah dan membawakan tas chaline dan chevon.
Chaline mendengus. "Sudah dibawa sama kak bryan kali.." jawabnya yang seratus persen pasti benar.

Ya kalian pasti akan terkejut mengetahui kabar Cecilia menjalin hubungan dengan Bryan. Bagaimana bisa bryan yang dingin dan galak begitu luluh dan bucin kepada gadis penggosip seperti cecilia.

"Sebaiknya kita bertiga cepat, takut jalanan macet.." ujar arthur dengan cepat masuk ke mobil diikuti dua gadis ini. Arthur langsung tancap gas menuju ke tempat yang dituju. Jalanan sore ini membuat arthur mengenang sebuah kisah.
Sebuah kisah yang berusaha ia kenang dengan indah dalam perasaan.

Hari ini tanggal 3 Maret. Tanggal dimana seorang manusia bernama Mikael turun ke bumi untuk menjadi salah satu tokoh dalam kisah hidupnya. Setiap tahun mereka memang akan mengingat seorang mikael.

Mobil hitamnya pun sampai di taman pemakaman umum di pinggir kota. Mereka bertiga turun ternyata sudah banyak yang menunggu mereka. Contohnya refal yang sudah membawa bunga, azarel, tiffany, cecilia dan bryan. Chevon menghampiri refal dan berjalan disampingnya. Tanpa banyak bicara mereka masuk dan mencari pusara tempat sang terkasih.

Makam mikael terdapat dibawah pohon rindang. Arthur mengusap nisan itu. Sudah dua tahun berlalu, sudah banyak yang ia lalui tanpa raga mikael. Semua menundukkan kepalanya, berdoa agar sang terkasih mendapatkan tempat terlayak disamping pencipta.

"Mika.. selamat ulangtahun. Meski tak lagi bertambah umur. Angka 18 selamanya abadi untuk cowok tanggal 3 maret kita.." tutur arthur dengan senyuman tipis diwajahnya. Rasanya masih terekam dengan jelas diingatan, arthur merayakan ulangtahun mika yang ke 18. Rasanya baru kemarin ia dan mika menginjak umur yang sama. Namun kini, hari ini, disini, umur mereka tidak lagi sama.

Mikael selamanya akan tetap 18 tahun. Sementara Arthur akan terus bertambah tua sesuai takdirnya hidup.

"Mas mika...disana indah ya?disana pasti hanya ada kebahagiaan kan?aku rindu mas mika." Ucap azarel menahan air matanya namun tetap tidak bisa. Air matanya langsung terjatuh. Begitu juga dengan cecilia. Cecilia masih mengingat malam dimana ia memeluk mikael dengan mikael yang berucap. Ia tidak akan pergi kemana-mana.

"Ayo pulang..."ajak refal setelah cukup lama mereka disana. Mereka semua mengangguk. Kembali ke mobil masing-masing. Mereka akan ke mansion milik frans. Perlu kalian tau juga, tanggal 3 maret juga merupakan hari ulang tahun jane. Itu tandanya, jane sudah dua tahun merayakan hari pertambahan usianya tanpa mikael.

Namun jane tidak akan bersedih lagi. Ada atau tidak raga mikael disini. Jane selalu merasa mikael tidak pernah meninggalkannya. Mikael selalu ada dalam perasaan hatinya. Ia kenang dengan indah.

Mereka sampai di mansion frans. Semua orang cukup sibuk mempersiapkan makanan. Mereka membagi-bagikan makanan untuk orang tidak mampu diluar sana. Arthur berjalan mendekat ke jane yang sedang memotong buah-buahan di meja makan.

"Tante...aku bawain kue buat tante..kali ini rasa kuenya vanila." Memang Arthur adalah orang yang akan memberikan kue kepada jane. Tidak ada lilin. Jane yang meminta tidak ada acara tiup lilin. Kehadiran kue hanya untuk pelengkap saja. Sisanya adalah kebersamaan.

Semua mulai berkumpul di satu tempat yang sama. Mulai berdoa sejenak untuk hidup mereka ke depannya. Air mata turun dari mata jane namun bibirnya tersenyum. Membayangkan dan merasakan bahwa putra sulungnya ada disini juga.







Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang