Kejutan paling serius

360 72 17
                                    

Selamat membaca


"Nyonya tua olivia selalu melarang beberapa pelayan tuan James atau pelayan tuan dean ke ruangan yang berada diselatan mansion ini. Dilantai teratas. Disana banyak pelayan-pelayan yang setia dengan olivia. Jujur aku sendiri tidak tau mengapa ruangan itu dijaga ketat, bahkan tuan james tidak menyadarinya." Jelas ashira mengutarakan semua yang ia tau.

"Nenek, kakek gerald dan tante karina. Para pelayan disana setia dengan ketiga orang itu kan?"tanya refal, ashira menggeleng kecil. "Nyonya Hana juga ikut andil." Jawabnya. Hal ini membuat mereka setengah terkejut, sedikit tidak menyangka hana juga akan terlibat sejauh ini.

Oh tentu, jika karina ada maka hana dipastikan juga ada.

"Diwaktu kapan nenek akan datang ke ruangan itu?"tanya arthur.

"Seingatku hampir setiap sebulan sekali ia mengecek masuk, namun semenjak kedatangan kalian. Nyonya tua hampir setiap malam datang ke ruangan itu." Jawab ashira sejujur-jujurnya..

"Itu berarti jelas. Nenek menyimpan semua bukti di ruangan itu." Gumam arthur.

"Bagaimana caranya kita kesana tanpa ketahuan?"tanya azarel pada mereka. Semua terdiam memikirkan. Arthur berusaha tenang, jalan untuk membongkar ini semua tinggal sedikit lagi. Ia tidak boleh gegabah.

"Ashira tugasmu sekarang mencari informasi, apakah nenek berniat membuat acar pesta?laporkan semua informasi yang kamu tau pada kami." Perintah Arthur namun ashira mengangguk tidak semangat, wanita muda itu masih ragu. Seperti yang kalian tau, Arthur tidak suka dengan keraguan.

"Jangan khawatir, aku akan membiayai semua pengobatan adikmu. Dan jangan sekali-kali kamu mengkhianati kami, aku tak segan untuk menghukummu." Ujar arthur sebagai ancaman yang mengintai ashira.

Mereka pun segera pergi dari ruang perpustakaan sepi itu. Disepanjang jalan mereka memilih diam. Bahkan dinding di mansion ini pun bisa mendengar semua percakapan mereka. Dalam artian banyak para pelayan yang mempunyai topeng. Mereka tidak ingat kan, siapa saja tuan dari pelayan-pelayan itu.

Mereka kembali ke kamar.
"Bagaimana dengan bibi margaret?"tanya azarel membuka kembali percakapan. Sementara arthur meneguk air minumnya sebentar. Berjalan dari satu ruang ke ruang lain sungguh membuatnya ngos-ngosan.

"Dia bilang dia kepercayaan nenek olivia. Tapi kelakuannya malah menunjukkan ia mengkhianati nenek. Sungguh wanita tua itu sangat abu-abu." Decak azarel, ia mulai pusing dengan semua ini. Heran, kakak kakaknya ini apa ga merasakan sakit kepala yang ia rasa?bisa gila lama lama jika azarel dihadapkan dengan masalah hidup seperti ini.

Hidupnya ga semulus jalan tol ༎ຶ‿༎ຶ

"Untuk sekarang kita tinggal menunggu kabar dari sean." Ujar arthur membuat semua bingung.

"Kabar apaan?"tanya azarel.

"Kabar apa operasinya lancar?jika lancar sean akan memberitahukan apa yang ia ketahui mengenai hana. Tapi jika lancar juga itu pertanda, hana akan segera bergabung juga kesini. Penghalang kita semakin banyak, sementara kita disini hanya berenam dengan kakek James dan Ashira." Jelas arthur sedikit merasa kelelahan.

"Bagaimana dengan kakek dean?dia pasti akan mendukung kita kan?"tambah mika.

"Sejujurnya kita masih belum lama mengenal kakek dean. Dia mungkin terlihat baik waktu itu sekaligus sahabat dekat kakek. Hanya saja kenapa kakek melarang kita berdekatan dengannya?"tambah refal mengutarakan kebingungannya dan sedikit ragu.

Namun mikael kepikiran akan suatu saran yang sepertinya akan membantu mereka ditengah kesulitan ini.
"Jika tante hana datang, kita datangkan juga mamaku." Ucap mikael dengan wajah berbinar.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang