Tak Terbalas

310 59 11
                                    

Selamat membaca

(Kalau boleh kasih saran, kalian bacanya sambil dengerin pakai lagu If - Taeyeon. Semoga ke feel ya..)




"Ekhem...diem diem ada yang bicarain si manusia penggosib nih." Azarel terus mengkode kakaknya ini, mikael hanya terdiam, masih malu ketika rahasianya dibongkar oleh ibunya sendiri tadi. Bahkan cecilia dah naik ke langit ke tujuh mengetahui manusia paling sopan dan cuek ini bisa sebegitu perhatiannya kepadanya.

"Apaan sih wajar aja kali..." Kata mikael malas jika ia sudah digoda seperti ini. Sementara arthur,azarel dan refal dalam hati sudah berkata..

Si sopan gengsinya tinggi juga.

Karena mereka bertiga adalah saudara dan sepupu yang sangat pengertian mereka bertiga meninggalkan mikael dan cecilia berdua.

"Jadi...apa suasana hati kamu sudah membaik?"tanya cecilia, mikael menoleh kepadanya. Melihat wajah cantik nan menyebalkan milik seorang Cecilia Taras Hadi. Tidak menyangka dulu saat SMP mikael teramat sebal dengan cecilia yang sukanya menggosip dan berisik. Dan sekarang kenapa rasanya perasaan mikael seperti meledak-ledak tak karuan saat isi hatinya diketahui seperti ini?

Mikael mengangguk senang.
"Tapi aku cuma gadis dari keluarga biasa. Pekerjaan serabutan dan tukang gosip. Selera kamu turun atau apa ini?"ledek cecilia sedikit bercanda, cecilia sendiri tidak menyangka. Kiranya wanita idaman mikael adalah gadis tenang dan anggun layaknya Chevon. Tapi dia salah.

"Hanya kamu...hanya kamu yang bisa menangkap dan melihat diriku menangis ditengah keramaian sorakan tawa. Aku butuh wanita seperti itu, wanita yang bisa melihat sisi lain dariku yang jarang orang lain bisa melihatnya."

Alasan sederhana atau klasik?

Apa hanya karena dulu cecilia pernah memergoki mikael yang tertawa dibibirnya namun menangis di matanya dalam keramaian, itu yang membuat mikael jatuh hati?semudah itu melabuhkan rasa?semudah itu Tuhan memberi anugrah cinta kepada seorang mikael?

"Sekarang kamu tau. Aku menginginkan kamu. Apa menurutmu itu mungkin?mengingat hubungan persahabatan kita." Ujar mikael melihat ke arah lain. Entah kenapa cecilia juga bingung, dia tidak tau perasaan apa yang ia punya untuk mikael.

Mikael menoleh dan tersenyum ke arah cecilia. "Sepertinya tidak, kita tetap menjadi sahabat kan?"

Melihat senyuman mikael membuat cecilia sakit hati. Bagaimana bisa mikael menangis dalam senyumannya?cecilia mengaku, iya, dia tidak punya perasaan lebih kepada mikael. Cecilia tau, ia tidak boleh mengkasihani mikael. Itu sudah menjadi resiko yang harus mikael tanggung dengan perasaan.

Lelehan tangis jatuh membasahi pipi putih cecilia. Tanpa izin, cecilia mendobrak pertahanannya, memeluk mikael sangat erat. Menghirup aroma wangi sahabatnya ini. Perasaan sedih datang entah darimana. Tangan mikael perlahan membalas dan mengusap punggung cecilia.

"Tetapi aku ga mau kehilangan kamu. Kamu salah satu kebahagiaan aku mika. Tolong jangan pergi." Ujar cecilia disela tangisannya..

"Aku tidak pergi kemana mana lia..aku disini. Sebagai sahabat, meski harus kubunuh perasaanku." Ucap mikael dengan merasakan sakit di hatinya. Sakit yang bukan main. Untuk kali pertama, patah hati itu ia rasa. Patah hati terindah dimana dia ingin merelakan perasaannya.

"Lia..maaf telah punya rasa sama kamu. Aku senang kamu ga kasihan sama aku. Aku senang kamu jujur dengan perasaanmu. Aku bahagia tidak perlu lagi menyembunyikan perasaanku." Ucap mikael dengan perasaan paling tulusnya.







*****

"Sepertinya penolakan yang ia dapat. Jangan bersedih, kita harus menghibur mikael."kata arthur kepada refal, azarel, juga chaline dan chevon.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang