Epilog 3

584 63 8
                                    

Selamat membaca

(Aku skiptime lagi gapapa ya?ohiya, aku nulis ini sambil dengerin lagu bertaut, entah kenapa feelnya sampai gitu. Kalian juga boleh coba denger lagunya.)

Beberapa tahun kemudian...

"Dek..dek...mau ini gak?"tanya jes kepada adiknya di kamar. Mika yang ditawari sebuah coklat tentu matanya langsung berbinar. "Mau kak mau!!!" Jes dengan senyuman jahilnya pun akan memberikan coklat itu kepada adiknya. Namun....

"Akhh!!!sakit!!!" Jes berteriak kesakitan saat ada seseorang menjewer kupingnya. Dan jes terkejut mengetahui bahwa yang melakukannya adalah Anne. Sumpah menurut jes, anne beribu ribu kali lipat lebih galak daripada kedua orangtuanya.

"Jahil banget kamu itu! Mika baru cabut giginya ya jangan ditawarin coklat dong!!" Kata anne yang gemas dengan kenakalan jes. Jes cuma nyengir. Mika yang tau kakaknya tengah mengerjainya pun cemberut kesal.

"Ya maaf nek,..."ucapnya dengan cengiran tampan yang menyebalkan. Anne melepas jewerannya. Sejujurnya anne sangat gemas dengan kenakalan jes yang semakin ada ada saja tiap harinya. Tidak, jangan salahkan azarel. Memang sifat alami anak itu sepertinya. Tiba tiba saja dari arah pintu ada yang masuk, ketiga orang diatas kasur itu sudah menebak siapa yang masuk.

Dia, Refalis.
Wajah cantiknya lengkap dengan sifatnya yang pendiam seperti chevon. Benar benar anak kesayangan refal. Refalis atau yang akrab disapa reis pun mendekati mika.

"Aku dengar dari mama jika kamu habis cabut gigi, woah...ayo kita pergi ke kebun strawberry kita makan yang banyak.." ajak reis dengan semangatnya. Mika mengangguk dengan senang. Tentu ia tidak akan menolak.

Ohiya, fyi, reis, jes, bryce, dan brigita itu seumuran. Mereka sekarang masuk ke sekolah di SHS. Diumur yang ke 14 tahun ini jes semakin memperlihatkan keunikan tersendiri dalam dirinya. Jes itu anak yang punya segudang ide jahil, dia tidak takut meski nanti chaline akan memarahinya. Jes itu tampan tapi karena dia dibawah asuhan arthur yang tegas, banyak yang sungkan untuk mendekatinya.

Jes itu sangat menyayangi arthur, meski terkadang arthur memperlakukannya dengan amat tegas. Jes sayang mika, namun jes selalu menjahili mika yang berakhir mika nangis dan ngadu sama arthur. Karena...ekhem....mika anak kesayangan Arthur tentu Arthur akan membela mika.

Kemudian anne menyuruh reis dan jes untuk keluar karena mika ingin tidur, dia lelah menangis karena takut dengan dokter gigi. Mereka turun ke ruang keluarga, dimana ada may yang sedang dikepang oleh mbak rina atau yang sekarang mereka panggil bibi. Mbak Rina teramat setia melayani keluarga ini. Mbak rina senang, mansion yang dulu sepi hanya diisi tangis kini sangat ramai dengan pekikan tawa dan kejahilan anak-anak.

"May mau coklat gak?tadi kakak mau nawarin ke mika tapi dia ga boleh makan ini." Tawar jes yang sayang pada coklat yang ia beli dengan uang sendiri. May tentu mau, ia mengangguk dan menerima coklat jes. Melihat itu reis cemburu.
"Kenapa daritadi kamu ga nawarin coklat ke aku jes?" Dengan pipi mengembung menahan kesalnya. Jes terkejut. Jes pikir reis ga suka coklat, kalau mau kenapa ga daritadi aja minta?pikir jes.

"Kamu kenapa ga bilang, iya maaf. Besok aku beliin lagi kalau papa ngasih uang jajan double.."ucap jes berusaha menyenangkan hati reis. Reis yang dijanjikan hal seperti itu tentu senang. Begini, reis adalah anak tunggal, dia sangat ingin punya saudara namun karena kondisi mamanya yang tidak kuat untuk hamil lagi membuat ia tidak bisa punya saudara kandung.

Reis sangat suka diperhatikan oleh jes. Meski mereka seumuran, reis benar-benar suka diperlakukan manja oleh jes. Ya walau jes teramat menyebalkan.

Tiba tiba ada yang datang, berpakaian formal, dengan kacamata yang bertengger dihidungnya. Dia itu sekretaris arthur. Namanya Yohan.

"Om Yoyo.." dan dengan seenak jidatnya jes memanggil dia dengan sebutan itu. Ya yohan sih tidak mungkin marah pada anak bosnya. Cuma kadang arthur yang malu dengan tingkah anaknya ini. "Ada apa om?"tanya jes.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang