Sekali lagi

406 59 7
                                    

Selamat membaca










Hujan tiba-tiba saja turun deras. Membuat udara dingin menusuk tulang. Arthur menyesal mengapa ia mengkramasi rambutnya. Selain dingin, sekarang ia merasa sangat pusing. Arthur masih mencoba menghubungi chaline. Namun belum juga ada balasan.

"MAS ARTHUR TURUN BURUAN!MAKAN MALAM HAYUK!!" dari luar suara Azarel teriak membuat dengung ditelinga. Pandangan Arthur beralih pada foto figura didepan meja cermin yang ada dihadapannya. Figura seorang mikael yang terpajang dengan epic nan teduh.

"Aku harus apa?"tanya arthur kepada mikael, berharap mikael mendengar kerisauannya. Lalu arthur merasa sekarang ia harus tegas. Jika chaline tidak bisa dihubungi, apa ia harus diam saja?tentu tidak!

Dengan melawan rasa pusing yang menusuk kepalanya, Arthur mengambil sebuah kotak dan kunci mobil yang dipinjamkan oleh Anne beberapa hari lalu.
Disaat ia akan keluar, Arthur lupa ia akan melewati ruang makan. Tentu pergerakannya akan dilihat oleh orang rumah.

Frans yang melihat Arthur tengah berlari ke arah pintu keluar pun berdiri memanggilnya.
"ARTHUR KAMU MAU KEMANA?DILUAR HUJAN!"

Tentu semua langsung melihat ke arah Arthur namun arthur dengan cepat berlari menuju garasi mobil. Tidak peduli dengan hujan.
"Dia mau kemana rel?"tanya jordan dan frans secara bersamaan. Azarel yang ditanya secara bersamaan seperti itu bingung.

"Sumpah aku gatau."ucapnya dengan roti yang masih ada dalam mulutnya.

Jordan pun ikutan berdiri dan memutuskan akan mengikuti kemana arthur akan pergi. Untung saja ia masih bisa menyusul mobil yang dikendarai oleh arthur..
Jordan sedikit khawatir, dikarenakan sedang hujan, jalanan licin dan Arthur mengendarai mobil dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Hingga Jordan bertanya-tanya kenapa anaknya pergi ke mansion keluarga Moren? Jordan memilih diam didalam mobil. Dia melihat Arthur keluar tanpa payung. Ia hanya memakai jaket,celana bahan panjang. Membawa satu kotak yang berada ditangannya.

Terlihat arthur meminta izin kepada satpam yang berjaga namun...jordan melihat kedatangan sebuah mobil dan membunyikan klakson sangat kencang kepada Arthur.

"HEH ARTHUR?!MENYINGKIRLAH DARI JALANKU!"

Arthur sangat tersentak terkejut dengan perlakuan charlotte. Charlotte turun dari mobil dengan payung. Menatap tajam kepada Arthur.

"Untuk apa kamu kesini?bertemu anakku?jangan harap!"

Untuk kali ini entah kenapa Arthur tidak bisa menunjukkan kegarangan dalam dirinya. Jika ia kasar, charlotte akan semakin membencinya. Arthur hanya butuh izin dari charlotte.

"Tante..aku mohon. Aku ingin melihat chaline, aku harus tau keadaannya." Arthur menarik tangan charlotte namun charlotte menghempaskannya dengan kasar.

"Berapa kali aku harus bilang?!aku tidak ingin putriku bersamamu!tidak tentu keluarga dan nama!kamu hanya orang bodoh yang menyakiti seseorang dengan perkataanmu!!" Hardik charlotte dengan tega mengatakan itu semua kepada Arthur yang sudah mengigil diguyur hujan.

Charlotte pun menangkap sebulir tetes air mata jatuh melebur menyatu dengan rinai hujan yang jatuh ke wajah Arthur. Arthur melirik sebentar ke arah mansion.

"Aku mohon untuk yang satu ini. Untuk kali ini...tolong sampaikan ini untuk chaline.." arthur menyerahkan sebuah kotak itu kepada charlotte.

"Kamu memerintahkanku hah?!" Tolak charlotte keras.

"Aku hanya meminta tolong!"balas arthur dengan nada suara yang agak tinggi. Membuat charlotte tersentak.

"Apa salahku padamu nyonya besar kedua Moren?apa salahku?!hanya karena kau seorang yang mempunyai kuasa dan harta dengan begitu kamu bisa menginjak ku?..."jeda arthur. Kemudian ia menarik kembali kotak itu.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang