Moren's

365 54 6
                                    

Selamat membaca













Satu meja kini membeku pada bisu. Dengan azarel yang masih berdiri menunjuk wajah chaline. Arthur menarik nafas, sepertinya ia telah salah langkah.

"Dia....dia...." Gumam azarel. Chaline menatap tajam arthur.

"Wah..amazing.." gumam refal yang sudah menyadari suasananya.


*****

"Saya Anrose Joanne Nicholas. Senang bisa bekerja sama dengan anda, Tuan Haryanto Moren." Ucap anne dengan sopan menjabat tangan rekan kerja samanya.

Haryanto moren, kepala keluarga dari Moren.

Hubungan kerja sama mereka ini akan sangat menguntungkan di kedua belah pihak. Mereka punya tujuan khusus secara bersama.

"Apa Frans Herjuno tidak bisa datang?" Tanya Hary.

"Dia sibuk mengurus cabang di luar pulau. Dilain kesempatan pasti ia akan datang."

Hary dan anne pun keluar dari ruangan. Mereka sudah selesai membahas berbagai urusan mereka. Kebetulan mereka bertemu di kediaman moren langsung.

Anne diterima dengan baik di keluarga ini. Pada dasarnya keluarga moren sangatlah ramah dan terhormat. Hanya ada satu masalah atau perang dingin yang terjadi disini.

Gesekannya sangat terlihat dengan jelas. Siapapun pasti sudah tidak terkejut dengan haryanto moren yang memiliki dua istri. Dia memiliki 5 anak, tiga anak lelaki dari istri pertamanya. Dan dua anak perempuan dari istri keduanya.

"Oh kita kedatangan tamu lagi rupanya." Ungkap hary saat diberitahu oleh kepala pelayannya jika ada tamu yang berkunjung.

Dan anne rasanya ingin tertawa sangat kencang. Rupanya tamu itu ialah andia sendiri. Benar kata arthur. Rencana andia memang sangat mudah ditebak..

"Nyonya kalenata rupanya. Ada maksud apa kedatanganmu?" Tanya hary dengan ramah. Ah kedua istrinya sedang mengurus kerjaan masing-masing.

"Aku meluangkan waktuku. Untuk memberikan keluarga moren sebuah undangan ulang tahun putriku kaily."

Minuman andia baru saja datang. Ia meminum tehnya sedikit. "Anda terlalu merepotkan diri, terimakasih undangannya." Satu alis anne menukik. Sopan sekali andia hanya memberi undangan kepada moren.

"Kaily gadis yang baik dan cantik. Tidak disangka ia sudah akan menginjak usia 17 tahun.ketiga anakku pasti dengan senang hati menghadiri pesta itu." Ketiga orang di ruang tamu itu Dikejutkan dengan kedatangan nyonya moren pertama, berparas cantik Eropa, Sofia.

Sofia yang anne kenal adalah seorang wanita yang sangat menjunjung tinggi sebuah kejujuran. Dia akan sangat jujur mengungkapkan apapun dan terkadang itu sangatlah menyinggung beberapa pihak yang menjadi sasarannya. Meski begitu sofia wanita baik dan tidak membeda-bedakan siapapun.

"Oh apakah kalian juga akan menyuruh kedua putri kalian untuk menghadirinya juga?" Tanya andia. Anne menatap dengan sinis, sudah didatangi anak lelakinya juga minta anak gadisnya.

Serakah sekali wanita angkuh ini.

"Kami tidak bisa pastikan untuk yang satu itu." Ucap sofia dengan tegas.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang