Harus Ditenangkan

394 75 8
                                    

Selamat membaca








"Kan makanya aku sudah bilang von, jangan mandi terlalu lama. Masuk angin kan kamu sekarang. Siapa yang repot?" Saat ini chaline tengah mengomeli adiknya yang memang rentan sakit ini. Mereka baru saja berobat di rumah sakit dan akan menebus obat.

Disaat kedua kakak beradik ini menunggu. Chaline melihat seseorang yang sangat ia kenal. Dia adalah kaily
. Karena chaline perempuan yang sangat ramah,maybe.

Chaline menyapa si bungsu kalenata itu.
"Halo kaily, apa yang dilakukan olehmu disini hm?"

Chevon yang melihat pertemuan ini memilih diam, chevon tak mampu melarang dan menghentikan kakaknya. Sementara kaily yang disapa oleh chaline malah terasa amat canggung.

"Menjenguk Sean." Jawab kaily singkat. Entah tidak tau beneran atau pura pura, wajah chaline menunjukkan keterkejutan.
"Sean Herjuno?dirawat disini?ah aku baru tau. Aku boleh ikut?"tanya chaline dengan niat terselubung tentunya.

Namun kaily menaikkan sebelah alisnya. "bukankah kamu tidak punya hubungan apapun dengan sean?buat apa juga kamu menjenguknya. Dia tidak mengenalmu." Balas kaily yang terkesan sinis dan lancang. Dan chaline tersenyum miring mendengar penuturan kaily.

Gadis bodoh.

"Lalu apa bedanya denganmu?mengapa lagaknya sangat dekat, bukankah kalenata dan herjuno sedang tidak dalam keadaan baik?" Balas chaline dengan menjebak. Tentu kaily berkunjung dengan maksud tertentu juga. Kaily menjadi tegang. Chaline memojokkannya. Auranya mengintimidasi.

"Menjauhlah dariku cha. Aku tidak punya urusan apapun denganmu." Kaily segera pergi dari sana. Meninggalkan chaline yang menatap kepergiannya. Sementara chevon menghela nafas.
"Menurut kakak, gadis seperti apa kaily itu?" Tanya chevon.

"Dia sebenarnya punya perasaan tulus. Namun lingkungan membuatnya bingung bagaimana harus bertindak. Kaily pihak paling lemah untuk saat ini."

Chaline memikirkan sebuah ide. Dia menoleh ke arah adiknya. "Bukankah sekarang arthur dan para sepupunya sedang berada di mansion utama Herjuno?" Tanya chaline diangguki samar oleh chevon. Chaline tersenyum, arthur benar-benar akan membuat mansion mewah itu menjadi sebuah medan perang.

"Jika aku boleh menganalisis. Kedatangan kaily kesini pasti untuk..."


*****

"Kamu beneran mau pulang?"tanya kaily kepada sean yang sedang diruang rawatnya seorang diri.

"Iya, bosan banget disini. Katanya juga semua lagi ngumpul di mansion kakek james. Aku belum pernah kesana." Jawab sean menatap tak nafsu pada bubur hambarnya. Dia rindu dengan saga.

Kaily tersenyum, ini kesempatan dan dia tidak salah untuk mendatangi sean seorang diri.
"Boleh aku ikut?aku juga ingin berkunjung kesana."

Sean yang tidak curiga sama sekali dengan kaily hanya diam menyetujui.
"Jika kau ikut, lucas juga akan ikut?"tanya sean kepada kaily.

"Aku tidak tau apakah ia mau."jawab kaily. Sebenarnya alasan sean mengizinkan kaily ikut itu karena dua hari lagi adalah hari ulangtahun nenek olivia. Nenek tidak akan marah jika ia membawa anak-anak kalenata, toh selama ini hanya andia yang memutuskan hubungan bukan herjuno sendiri.

"Ajak saja dia."

Namun sean lagaknya tidak sadar, ajakannya ini akan berbuntut.







Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang