mengharap bantuan

383 66 11
                                    

Selamat membaca









"Adikmu baru saja memukul tuan saga. Bukankah itu suatu tindakan yang harus saya laporkan?"

Mikael, refal, dan arthur terdiam saat seorang pelayan muda dengan wajah juteknya datang dan berkata demikian didepan mereka. Arthur ingat, pelayan ini adalah pelayan jutek yang ia temui tadi di perpustakaan.

"Lancang sekali kamu berkata demikian kepada kami. Azarel dan saga punya urusan mereka sendiri, mereka bukan anak kecil." Balas mikael. Namun pelayan jutek ini masih mempertahankan tatapan khasnya. Arthur tidak mengerti apa pelayan satu ini tidak tau caranya tersenyum?atau memang dia tidak bisa tersenyum?

Baru saja mikael akan berucap lagi namun arthur menahannya. Mikael terdiam dan membiarkan arthur yang berbicara dengan pelayan muda yang sepertinya empat tahun lebih tua dari mereka.

"Siapa namamu?"tanya arthur.

"Ashira.."jawabnya dengan suara yang lebih pelan.

"Melayani siapa kamu?"tanya arthur lagi. Ashira terdiam sebentar dan menatap arthur lalu menurunkan pandangannya. Menurunkan tatapan juteknya.

"Kamu sendiri yang bilang disini banyak pelayan namun berbeda tuan. Siapa tuan mu?" Ashira kembali terdiam dan itu sudah cukup membuat arthur mengerti satu hal.
"Pergilah, laporkan perbuatan azarel jika kau berani." Ucap arthur tanpa beban dan ashira langsung pergi darisana dengan kembali memasang wajah juteknya.

"Dia satu-satunya pelayan muda yang cantik namun berwajah garang. Apa dia tidak suka tersenyum?" Cibir refal merasa kesal dengan ashira. Lalu tidak lama azarel kembali datang dan saat dia datang ketiga tertua ini menatap azarel dengan pandangan tajam.

"Kenapa pada sinis sih tatapannya?"tanya azarel seperti tidak melakukan apapun. Langsung saja mikael menarik telinga azarel sampai anak itu meringis.

"Habis mukul anak orang masih bisa diem begitu?"tanya mikael.

"Enakan maen hantam atuh mas. Anak kayak saga udah ga bisa di toleransi." Bela azarel.

"Yaudahlah udah biarin.."jeda arthur lalu ia melihat ke arah refal.

"Re, minta tolong..lo harus cari tau semua tentang ashira."

Azarel bingung. "Ashira siapa lagi woy?"

"Udah nanti lo tau, siap thur, besok kita tau semua tentangnya." Jawab refal.

"Tapi kenapa harus ashira?"tanya mikael.

"Percaya sama gw, ashira adalah kunci, ashira sebenarnya sedang mencari perhatian kita." Jawab arthur.

"Genit amat nyari perhatian kita. Buat apaan anjir?"tanya refal yang kebingungan bahkan sampai membenarkan kacamatanya.

"Dia mencari perhatian kita agar kita mau menolongnya. Jadi gw kabulin, kita cari tau semua tentangnya. Meskipun pelayan muda, tapi dia pasti tau, mana pelayan yang setia dengan olivia dan mana yang tidak." Jelas arthur dengan suara yang pelan namun didengar oleh yang lain.

Memanfaatkan ashira, bukan hal yang buruk sepertinya.

*****


Hana membulatkan matanya saat ia mendengar kabar jika arthur dan ketiga keponakannya sedang bertandang ke mansion james. Ini sangat mengancam sungguh. Hana yang sedang menjaga sean membuat fokusnya teralih, olivia berkata agar ia tenang saja dan fokus ke sean. Namun tetap saja, hana sudah tau semua tentang arthur. Semakin anak itu diremehkan semakin anak itu menunjukkan kemampuannya. Dan hana tidak mau salah langkah lagi dengan meremehkan keempat remaja itu.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang