Jalan baru

355 68 5
                                    

Selamat membaca
















"Gila enak banget ya nyari suasana baru,meski..." Gumam azarel seorang diri ditengah kota besar ini. Sebisa mungkin azarel merelakan hatinya. Mencoba hidup bahagia adalah tujuannya sekarang.

Mereka berhenti disebuah cafe untuk makan siang. Meski hati sedang merana, tetap saja nafsu makan azarel tidak berkurang sedikitpun bahkan malah bertambah banyak. Arthur dan refal hanya memakan dua menu, azarel bisa-bisanya sudah makan lima menu masakan dan kini ingin memesan lagi. Ini baru makan siang, belum makan malamnya.

"Makan tuh ada adab, biar pelan. Ga ada yang mau maling makanan lo rel." Kata arthur memberikan selembar tisu pada azarel dan diterima olehnya untuk membersihkan makanan yang bersisa di sekitar mulutnya.

Refal tersenyum senang melihat azarel dan arthur setidaknya kini bisa tersenyum lega. Refal juga senang bisa kembali ke negara tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, eh ralat, Mansion Herjuna memang ada di kota Vancouver tapi refal lahir di ibukotanya, Ottawa. Ya kalian bayangkan saja, 18 tahun dia hidup di kota damai seperti vancouver lalu seketika dia pindah ke jakarta dan menemukan banyak masalah yang diderita sepupunya membuat kehidupan refal sedikit berputar.

Lalu saat kini masalahnya perlahan selesai,kembali lagi kesini meski tidak sempurna, namun sangat membuat hatinya lega.

Setelah makan mereka ke pusat belanja sebentar, niatnya ingin melihat-lihat dan dirasa bagus akan mereka beli. Seketika Arthur kepikiran dengan chaline, kiranya apa yang sedang gadis itu lakukan?oh tentu pasti gadis itu masih tidur, bergulung dengan selimutnya.

Lalu arthur menangkap sebuah syal berwarna biru navy yang sangat terlihat elegan. Apa ia beli ini saja untuk chaline?iya, dia akan membelinya. Terakhir kali ia memberi hadiah pada chaline saat kelulusan SMP dan itupun hanyalah sekedar traktiran makan siomay sama batagor didepan gerbang.

Kasihan chaline, seumur hidup baru sekali itu ia merasakan jajanan enak seperti itu.

Karena arthur tau, chaline tidak suka barang mewah. Chaline itu sama kayak mika, selama masih ada yang murah kenapa harus membuang-buang?uang kan susah dicari. Namun bagi Arthur, baginya sesekali memberikan barang mahal untuk orang yang spesial tidaklah masalah.

Namun baru saja Arthur akan membungkus syal itu dengan tempat yang bagus, darah menetes dari pangkal hidungnya. Memang Arthur sudah merasakan pusing sejak tadi. Arthur tersenyum miris, belum apa-apa ia sudah mengotori hadiah itu. Arthur menutupi hidungnya lalu berjalan ke kasir..

"may I have a tissue?" (Boleh aku meminta selembar tisu?) Sang kasir pun langsung memberi Arthur beberapa lembar tisu, dengan cepat Arthur menyumpal hidungnya sebelum darah keluar semakin banyak. Lalu menjatuhkan dirinya pelan di kursi tunggu didekatnya.

Arthur sudah lama tidak begitu peduli dengan kesehatannya. Sudah lama dia tidak check up. Apa kondisinya baik-baik saja? karena saat dirumah sakit sana, ia tidak sempat. Merasa Arthur sedang kurang baik, refal dan azarel segera memutuskan untuk pulang saja.

*****

Di mansion, Arthur sedang beristirahat dan azarel sedang melakukan olahraga basket di lapangan belakang. Menyisakan refal yang sedang berbicara berdua dengan jason. "Malam ini Tuan Louis Loski akan datang berkunjung, mendengar kabar kepulanganmu membuat dia senang. Beritahu ini kepada azarel dan arthur." Refal mengangguk mengerti. Tuan Louis loski adalah Sahabat karib kakeknya selama tinggal di Vancouver.

Dia seorang yang kaya raya, bersahabat dan sangat menyenangkan. Satu hal yang paling refal hafal, Tuan Louis loski atau yang akrab disapa kakek loski adalah seseorang yang sulit ditebak.

Arthur (2)END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang