"Aku berjanji" Kata Minju
Minju mengaitkan jari kelingking mereka bersama dan itu cukup membuatkan Yujin terkekeh kecil, perkara seterusnya yang terjadi adalah Yujin mengecup belakang tangan Minju. Minju menarik kembali tangannya dan menggenggamnya, terdengar suara derup langkah kaki dari arah belakang mereka dan sontak keduanya memalingkan kepala mereka menghadap gadis yang lebih tua itu
"Eunbi unniee!" Yujin teriak gembira ke arah Eunbi, dia memegang tangan Minju dan berdiri dari tempatnya, Minju menaikkan sebelah alisnya apabila ngeliat Yujin memeluk Eunbi. Gadis yang lebih tua itu juga terkejut dengan perbuatan gadis yang lebih tinggi darinya itu, "Minju membuatkanku roti keju panggang" Yujin tersenyum dan menunjuk ke arah Minju yang kini berdiri mematung di ruang tamu mereka
"Benarkah?" Eunbi ketawa, menaikkan kedua alisnya menggoda Minju, "Aku tidak tau kalau dia mempunyai perasaan" Eunbi meledek Minju, si gadis berambut pink itu pun memutar kedua bola matanya
"Ouh sudah tentu dia punya" Yujin menganggukkan kepalanya dan melihat ke arah Minju "Aku sudah melihatnya"
Minju terkedu. Eunbi menatap Minju untuk penjelasan lebih lanjut tapi Minju membiarkannya saja. Apa yang Yujin maksudkan? Tapi dia terlalu gengsi untuk menanyakannya, jadi Minju berdiri dan membuang sisa makanan Yujin tadi dan beranjak ke kamarnya
Sebaik sahaja pintu kamarnya tertutup, dia menjatuhkan dirinya di atas tempat tidur miliknya, membiarkan wajahnya terhempas dengan bantal empuk miliknya, dia hampir saja tidak bertahan satu hari dengan Yujin, macam mana dia akan laluinya lagi? Tidak ada satu pun yang tahu Yujin akan tinggal bersama mereka untuk berapa lama. Dia mengumpat dirinya sendiri dengan sikapnya buat masa ini
Jujur saja kalau Minju sebenarnya lagi takut, dia takut kalau Yujin bertindak lembut seperti ini hanya untuk menyakitinya lagi. Tidak ada yang tahu kenapa Yujin berada di sini, mungkin saja semua ini rencana Yujin untuk mempermainkan Minju? Entahlah dia juga tidak tahu
Minju membalikkan badannya menjadi terlentang, dia menguap dan mengusap matanya. She was still exhausted, tapi yang dia juga gamau tidur buat masa sekarang karna dia tau malamnya dia akan terbangun dan ga bisa tidur lagi. Minju mengambil buku yang berada di meja lampu sebelah tempat tidurnya dan sambung membaca buku yang belum sempat dihabiskannya
Minju selalu mengutamakan segalanya. Dia menyukai sesuatu atau membenci sesuatu. Dia sangat ramah atau dia sangat pemalu. Tidak ada di antara keduanya. Kata-katanya itu hitam dan putih, tidak ada abu-abu. Jika dia melakukan sesuatu, dia akan melakukannya dengan 100% kesungguhannya
itulah sebabnya dia begitu tertarik pada bukunya sehingga dia mengabaikan keributan di perutnya dan membaca terus sampai makan malam tiba. Yena dan Hyewon telah pulang dari kelas mereka dengan membawa paper bag coklat berisi makanan yang dibawa pulang. Teman sekamarnya yang lain tahu lebih baik untuk tidak mengganggunya. Mereka selalu memberi Minju ruang yang dia butuhkan dan Minju mensyukurinya
Sementara itu, Yujin duduk di lantai seperti biasanya sementara ketiga gadis lainnya memerhatikan dia dengan tatapan ingin tahu. Yujin menusuk nasi dengan garpunya, dia frustasi karna dia tidak bisa mengambilnya
"Yujiniee kamu harus menyendoknya" Yena bergerak mendekat dan duduk di sebelah Yujin. Dia tunjukin caranya dan dengan cepat Yujin mengikutinya. Apabila dia berjaya Yujin menepuk kedua tangannya dengan gembira
Yena, Eunbi dan Hyewon bertukar pandang. Mereka semua mempunyai berjuta pertanyaan mengenai Yujin dan berharap mempunyai jawapan untuk pertanyaan mereka. Hyewon yang pertama membuka mulutnya
"Yujin, kenapa kau datang berjumpa kami?" Hyewon bertanya, meletakkan pinggan kosongnya di coffee table dan membungkukkan tubuhnya ke arah Yujin
Yujin mengangkat kepalanya apabila dia dengar namanya dipanggil, mengatupkan bibirnya apabila dia mendengar pertanyaan Hyewon "Aku.... "
Dia meletakkan jarinya dia atas bibir bawahnya dan bermain dengan bibirnya sambil berfikir "Aku fikir, aku ingin melihat teman²ku""Adakah kami temanmu?" Kali ini Yena yang bertanya, mencoba untuk menebak siapa yang dimaksudkan oleh Yujin
Tiba² saja wajah gadis jangkung itu berubah, sepertinya dia terkejut dengan soalan itu, " Apa kau mau?" Yujin bertanya, dia mengabaikan makanannya dan merangkak mendekat ke arah Yena, dia duduk di hadapan gadis yang lebih pendek dari nya itu. "Kita ada kelas chemistry bersama, aku masih ingat"
Yena dan Hyewon saling berpandangan. Eunbi duduk di sofa dan fikirannya menerawang, dia cuba menyambungkan segala kata² Yujin untuk mendapatkan jawapannya. Tapi nihil, Yujin selalu memberi jawapan yang sama berulang kali
"Aku mau kalian jadi kawanku" Menunjuk ke arah mereka bergantian, kemudian menggenggam kedua tangannya erat "Apakah kalian?"
Ketiga gadis itu bertukar pandangan sebelum Eunbi tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dia melihat ke arah Yujin kembali, "tentu saja Yujinie" Yena dan Hyewon mengangguk setuju. Walaupun mereka sebenarnya masih agak ber waspada, tapi mereka semua tau yang Yujin ini bukan Yujin yang sama dengan gadis yang mereka tau waktu di sma
Wajah Yujin bertukar menjadi ceria dan menepuk kedua tangannya dengan gembira. Tapi wajah mulai berubah, bahunya perlahan terturun dan wajahnya juga sedih, " Kalau Minmin?" Dia bertanya, memeringkan sedikit kepalanya seperti anak anjing
"Minmin?" Ketiga mereka bertanya pada masa yang sama. Yujin melihat mereka dengan tatapan 'kenapa mereka bertanya soalan bodoh kepadaku?'
"Iya, Minmin" Dia mengangguk dan menunjuk ke arah tangga. "Gadis yang berambut pink dan mempunyai mata yang indah" Yujin berkata sambil menunjuk ke arah matanya mendeskripsi mata Minju dan menepuk kedua tangannya gembira
"Namanya Minju" Yena bilang dengan cepat, Yujin mengatup kedua mulutnya sepertinya dia sedang berfikir
"Iya, Minmin" Yujin mengangguk, "adakah dia temanku?"
Ketiga mereka sekali lagi bertukar pandang, Yena menatap mereka dengan tatapan 'I'm so lost'. Dua gadis yang lain hanya terkekeh dan Eunbi cuma mengendahkannya, tatapan Eunbi kembali ke arah Yujin
"Aku tidak tahu" Eunbi melihat ke arah kamar Minju dan beralih menatap Yujin. "Cuma dia yang tau jawapannya"
"Aku harus menanyakan kepadanya" Yujin mengangguk dan bersiap untuk berdiri, tapi baru saja dia ingin berdiri Hyewon dan Yena menahan pergelangan tangannya. Yujin memiringkan kepalanya dan bertanya "apa?" Kepada mereka
"Di-dia sibuk" Eunbi dengan cepat berkata, Yena dan Hyewon menganggukkan kepala mereka. Yujin mengernyitkan kedua alisnya
"Oh?" Perlahan dia mengangguk. "Sekarang, apa yang aku perlu lakukan?"
Yena mempunyai ide, dia mengambil remot tv dari coffee table mereka. Dia menekan cerita yang pertama dilihatnya dan cerita itu bertajukkan 'friends' tv show American. Hyewon mengangkat sebelah alisnya ke arah Yena tapi Yena cuma menunjukkan cengiran khasnya
Mi amòre
KAMU SEDANG MEMBACA
yellow
RomanceKim Minju membeci Ahn Yujin, semudah itu. Minju berpindah ke Seoul bersama 3 sahabat baiknya selepas dia tamat sekolah, dia berfikir dia dapat terlepas daripada sosok Ahn Yujin jika dia berpindah ke sana. Anehnya, Ahn Yujin sesosok gadis dia benci t...