30

112 14 6
                                    

"Minmin, lihat langit itu" Yujin membangunkan Minju. Gadis cantik itu menggeram dan masih saja tidak ingin bangun. Yujin masih saja cuba membangunkan Minju, dia merangkak di atas Minju dan duduk di atas perutnya

"bangunn" Yujin tertawa gemas, menyucuk pelan pipi Minju. "kau akan melimpasinya, Minmin"

"melimpasi apa?" suara serak Minju akhirnya terdengar di seluruh penjuru kamarnya. Dia membuka matanya dan perkara pertama yang ia lihat adalah Yujin yang duduk di atas perutnya dengan senyuman di wajahnya. Gadis jangkung itu menarik Minju untuk duduk yang hanya di hadiahi dengan geraman dari Minju

"langit itu" Yujin memalingkan wajah Minju menghadap jendela kamarnya. "ianya cantik. Sepertimu. Kita harus menghargainya, bukan?" Yujin melihat Minju semula dan memiringkan sedikit kepalanya ke tepi

Walaupun dia baru saja terbangun, Minju tersenyum mendengar ucapan Yujin. Dia mengusap pelan matanya dan memeluk pinggang Yujin

" I guess it is really beautiful, huh?" Yujin mengangguk setuju, mengalungkan lengannya di leher Minju

"why don't we go get a better view of it, then?" Minju tersenyum sebelum mengalihkan Yujin untuk turun dari pangkuannya. Gadis jangkung itu memberi tatapan keliru ke arah Minju. Gadis cantik itu memberikan hoodie dan celana panjang kepadanya. Yujin memberikan tatapan bertanya ke arahnya

" pergi ganti pakaian mu, let's go watch the sunrise" ekspresi Yujin bertukar menjadi gembira dengan segera dia ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya. Sementara itu Minju juga mengganti pakaiannya di kamar, dia mengenakan jeans dan hoodie favorit Yujin

"knock knock" Yujin terkekeh, dia mengerutkan hidungnya. Minju tersenyum gemas melihat Yujin sehingga whiskey dimple miliknya kelihatan. Mereka berdua keluar dari kamar Minju dan bergerak ke depan pintu apartmen

"aku mempunyai kejutan untukmu" kata Minju. Yujin tersenyum, dia memakai converse miliknya. Minju menunduk dan mengikat tali sepatunya setelah itu dia mengecup pipi Yujin

"cepetan kau akan menyukainya" katanya setelah mengecup pipi Minju, mereka berdua kini berdiri di hadapan pintu apartmen

"aku menyukai mu" kata Yujin, dia meletakkan tangannya di kedua bahu Minju dan melihat ke dalam matanya "there are oceans in your eyes, Minmin. I see them"

Nafas Minju tercekat apabila Yujin menatap intens tepat ke dalam matanya. Sudah pastinya Yujin memberikan impak yang besar kepada jantung Minju

Kedua gadis itu mendekatkan kepala mereka, Minju memeluk pinggang Yujin dan gadis jangkung itu mengalungkan lengannya di leher Minju. Dia bisa merasakan Yujin tersenyum apabila bibir mereka saling bersentuhan. Minju suka dengan bibir Yujin, bibirnya sangat lembut dan manis seperti gulali. Dia menggerakkan bibirnya pelan. Dia mencecap lembut bibir Yujin, dia juga tersenyum apabila merasakan Yujin yang cuba untuk membalas ciumannya. Biarpun masih agak kaku tapi Minju menyukainya

Ciuman mereka terlepas apabila Minju merasakan Yujin yang kesusahan untuk bernafas. Mereka melepaskan ciuman manis itu dan memandang satu sama lain. Yujin mengecup bibir Minju buat terakhir kalinya. "aku mahu lihat kejutan itu" Yujin menatap dalam ke mata Minju. Gadis cantik itu masih saja terdiam melihat gadisnya. Minju bersumpah kalau ia yakin Yujin bisa mendengarkan degupan jantungnya

"oh, iyaa, ke-kejutan itu" Minju berdehem "ayokk, mari ke taman"

Yujin tersenyum penuh gembira dan memegang tangan Minju. Dia menarik Minju ke lif apartmen mereka. Gadis cantik itu terkekeh

"Perlahan, Yudings" dia memegang erat tangannya "ia tidak akan ke mana-mana"

"Apa?" Yujin bertanya, menekan butang yang salah. Minju menarik tangannya dan mengarahkan ke arah butang yang sepatutnya "tekan yang ini" Kata Minju, Yujin menekannya dan Minju berkata sekali lagi "and you can't know yet"

yellow Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang