"What is out there?" Bisik Yujin. Setelah menghabiskan masa bersama, mereka kini berada di taman dan sedang melihat bintang bersama. Minju telah membawa cadar dari apartmen mereka dan dia bentangkan di atas permukaan rumput² hijau di tepi taman itu
"Diluar sana?" Minju bertanya, melihat Yujin yang menunjuk ke arah langit yang dipenuhi ribuan bintang berkelipan
"Di langit itu, there must be something more out there, right?" Kata Yujin, kini dia berpaling dan menghadap Minju. Pikir nya melihat Minju lebih menarik daripada langit itu
"Tiada siapa yang tahu" Minju melihat Yujin dan kini mereka berdua tersenyum "I think that's what makes looking up at the stars so magical. There's so much out there that we don't know about yet"
"It is scary" kata Yujin, mendekat ke arah Minju dan meletakkan kepalanya di baby gadisnya
"Tidak apa, kita selamat di bawah sini, sayang" katanya sebelum memeluk pinggang Yujin menggunakan sebelah tangannya "the stars just remind us that we're not alone"
"I'm not alone" kata Yujin "I have you"
"You have me" Minju meyakinkannya
"Dan Minmin mempunyai aku" Yujin memiringkan badannya dan menopang dagunya menggunakan tangannya untuk melihat wajah Minju "you and me, right?"
"Me and you" Minju mengangguk dan mengedip sebelah matanya ke arah Yujin. Gadis jangkung itu tertawa dan menutup wajahnya dengan rambut hadapannya
"Jangan seperti itu" kata Minju, melarikan rambut Yujin dari wajahnya dan menyelipkan di belakang telinganya "don't hide your beautiful face"
"I am beautiful?" Tanya Yujin, dia tidak percaya dengan omongan Minju. Gadis cantik itu mengerutkan dahinya dan melihat Yujin, kini mereka saling berhadapan
"Bagiku semua orang mempunyai kecantikan sendiri" katanya, kemudian dia memainkan rambut Yujin "but there's just something in you that made you special" she said while looking at her eyes "special to me"
Yujin tertawa malu dan membaringkan dirinya semula "Aku gembira di sini" Minju mendengarkan kekasihnya "it's a new feeling but I love it"
"A new feeling?" Minju menggigit bibirnya, pikirannya menerawang ke buku jurnal Yujin. All she wish is just a pure happiness, hoping it some day in the future she could find it
"Iya" kata Yujin. "Sebelum ini... there were bad things and bad people and it was hard to be happy" kemudian Yujin melihat Minju dan berkata "but there is happiness here, I've found it"
Nafas Minju tercekat apabila Yujin meletakkan tangannya di atas dada Minju, tepat di mana jantungnya berada. "There is happiness here with you" she said softly "I am home"
"Home?" Minju tidak paham apa yang Yujin maksudkan. Dia bersyukur karna hari sudah gelap, jadinya Yujin tidak bisa melihat pipinya yang memerah
"Iya, rumah" Yujin mengiyakannya "sebelum ini aku mencari rumah" dia mendudukkan dirinya dan melihat ke arah Minju " but I couldn't find it. Because even a happy houses have sad people, did you know that?" Perlahan Minju menganggukkan kepalanya, mulai memahami apa yang Yujin ingin katakan
"Aku tidak paham kenapa rumah yang bahagia mempunyai orang yang sedang bersedih" kata Yujin. Minju mengambil tangannya dan menggenggam Erath
"I thought a happy houses could be a home. But if there were sad people, then I could not find home" Yujin terdiam, dia berpikir sejenak dan melihat genggaman tangan mereka sebelum melihat Minju "tapi aku menemukan Minmin"
KAMU SEDANG MEMBACA
yellow
RomanceKim Minju membeci Ahn Yujin, semudah itu. Minju berpindah ke Seoul bersama 3 sahabat baiknya selepas dia tamat sekolah, dia berfikir dia dapat terlepas daripada sosok Ahn Yujin jika dia berpindah ke sana. Anehnya, Ahn Yujin sesosok gadis dia benci t...