Sebaik saja cerita dimulai Yujin tertarik, dia memiringkan sedikit kepalanya dan bergerak mendekat ke arah tv itu. Dia menekan kedua telapak tangannya ke layar. "aku suka cerita ini" katanya sambil menganggukkan kepalanya dan duduk di hadapan tv
"see?" Yena ketawa, menyeringai pada teman sekamarnya. Hyewon hanya mengacuhkannya dan mengambil tasnya yang berada di hadapan pintu
"itu tampak lebih senang daripada yang ku fikirkan" Hyewon terkekeh, dia menyelipkan tasnya ke bahunya. "I've got some sleep to catch up on, dadah zheyenkk~" Hyewon memberikan flying kiss kepada temannya sebelum menaiki tangga
Yena dan Eunbi saling tatapan, kini pandangan mereka menuju ke arah Yujin. Si gadis jangkung itu terlalu fokus melihat rancangan tv yang ditayangkan, terkikik pelan pada dirinya sendiri apabila momen lucu ditayangkan
"pergilah" Yena mengangguk ke arah Eunbi. "aku akan menemaninya sehingga dia letih" Eunbi mengangguk terima kasih ke arah Yena sebelum beranjak dari tempat duduknya
"nampaknya hanya tinggal kita berdua di sini" gadis berupa bebek itu mengeluh pelan dan duduk di sofa mereka. Yujin mengendahkannya, dia lebih tertarik dengan rancangan yang ditayangkan di layar tv itu. Sementara itu, si gadis bebek udah mulai mengantuk di belakangnya. Yena merebahkan tubuhnya di sofa itu dengan sebelah tangannya sebagai bantal. Kedua gadis yang tidak jauh beza umur itu sedang menonton rancangan dengan senyap. Kadang Yujin terkekeh pelan sambil menepuk kedua tangannya. Yena tenggelam dalam fikirannya, dia bahkan tidak tau rancangan ini tentang apa karna dia main asal aja tadi
Apabila episode pertama udah tamat, Yujin meminta Yena untuk lanjut ke episode seterusnya bahkan memohon kepadanya
"boleh ya, unnie? Yujinie ingin melihatnya lagi" Yujin menunjuk ke arah kaca tv itu dan menganggukkan kepalanya pelan. "iya, lagi. Yujin ingin melihatnya lagi"
Yena hanya mengendahkannya dan menekan episode seterusnya, dia fikir tidak ada salahnya untuk menonton rancangan itu. Yena baru saja ingin beranjak ke alam mimpinya sebelum dia terbangun kembali kerana dua tangan yang menggoyang hebat tubuhnya
"lagi" Yujin senyum, menunjuk ke arah kaca tv. Yena mengusap matanya dan memeriksa jam di hpnya, dia menggeram pelan karna baru tersadar yang mereka terjaga lebih dari perkiraannya. Dia berdiri dan menggelengkan kepalanya, dia mengambil remot control yang berada di sebelahnya dan menutup tv itu. Yujin memiringkan kepalanya sebagai tanda tanya
"sekarang masa untuk tidur, Yujinie" Yena menguap dan berdiri, berjalan ke tangga. Perlahan Yujin mengikutinya, dia hanya berjalan berjinjit.
"tidur?" Yujin bertanya apabila mereka sudah berada di lantai atas. Yena menganggukkan kepalanya dan membuka pintu kamarnya. Yujin berdiri dengan ragu² di lorong pintu kamar mereka
"dingin" Yujin menggelengkan kepalanya
Yena mengeluh dan menarik tangan Yujin, menariknya ke arah kamarnya supaya tidak mengejutkan yang lain. "aku mempunyai pakaian yang hangat untukmu" kata Yena, dia bergerak ke arah lemarinya dan mencari sesuatu. "nih, pake" Dia memberi kaos lengan panjang kepada Yujin
Yujin memerhatikan kaos yang berada di tangannya, membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tapi sebaik saja dia melihat muka Yena yang kelihatan sebal dengan dirinya, dia segera menutup mulutnya kembali dan terdiam
"ingat, ini tempatmu dan sebelah sini tempatku" kata Yena, segera dia membalikkan badannya dan bergerak ke alam mimpi
Yujin masih berdiri di samping tempat tidur Yena, memegang piyama yang Yena beri. Perlahan dia melepaskan kaos Minju dan memakai piyama Yena. Kedua keningnya menyatu apabila dia sadar piyama Yena tidak mempunyai bau khas Minju. Jadi dia mengambil kaos Minju untuk di peluknya dan segera bergerak ke sebelah Yena
KAMU SEDANG MEMBACA
yellow
RomanceKim Minju membeci Ahn Yujin, semudah itu. Minju berpindah ke Seoul bersama 3 sahabat baiknya selepas dia tamat sekolah, dia berfikir dia dapat terlepas daripada sosok Ahn Yujin jika dia berpindah ke sana. Anehnya, Ahn Yujin sesosok gadis dia benci t...