Chapter 19

4.8K 531 63
                                    

"LI-LITTLE RED?!?!?!" Tok Aba, teman-teman Boboiboy dan Papa Zola berteriak kecuali Boboiboy dan Ochobot. Mereka berdua hanya tersenyum dan tertawa kecil melihat reaksi mereka.

"Bo-Boboiboy, a-apa benar kalau pe-perempuan ini adalah Li-Little Red?" tanya Gopal terbata-terbata.

Boboiboy dan [Namamu] menatap satu sama lain sembari tersenyum kecil. "Iya dia adalah Little Red atau mungkin sekarang kalian dapat memanggilnya [Namamu]."

Tatapan mereka kemudian beralih kepada [Namamu]. "Halo, salam kenal. Namaku [Namamu] dan umurku empat belas tahun." [Namamu] membungkukkan badannya lalu berdiri tegak kembali sambil tersenyum ramah.

Mulut mereka masih menganga tidak percaya tapi kemudian Yaya dan Ying menghampirinya. "Hai [Namamu], namaku Yaya."

"Dan namaku Ying." Mereka berdua berjabat tangan dengan [Namamu]. "Halo Yaya dan Ying." Jawab [Namamu] sambil membalas jabat tangan mereka berdua.

Lalu giliran Gopal menghampirinya. "Hai Little Red--eh--maksudku [Namamu]. Perkenalkan namaku Gopal anak laki dari pak Kumar." Gopal langsung berjabat tangan dengannya.

"Halo juga, Gopal. Jadi kamu yang selalu mengoceh keluhanmu hampir setiap malam?" tanya [Namamu]. "Keluhan? Keluhan apa lagi yang dia sampaikan kepadamu, [Namamu]?" tanya Boboiboy.

[Namamu] kembali mengingat-ingatinya lalu berkata. "Meminta tanda tangan, meminta selfie, meminta bantuan mengerjakan matematika. Pokoknya begitu banyak keluhan yang seharusnya tidak perlu aku bantu. Terkadang mendengar keluhannya membuat telingaku bengkak." Komentar [Namamu].

Sementara yang dikomentari oleh [Namamu] terkekeh garing tanpa dosa. "Aku hanya ingin mencoba itu apakah kamu benar-benar muncul di dalam mimpiku atau tidak tapi, ternyata kamu lebih sering muncul di mimpi Boboiboy." Boboiboy hanya sedikit menyeringai karena dia yang lebih sering ditemui oleh [Namamu].

Kemudian [Namamu] menoleh kepada Fang yang sedang menatapnya. [Namamu] berjalan menghampiri laki-laki yang sedang menatapnya itu. "Dan kamu pasti Fang kan?" Fang mengangguk perlahan, masih menatapnya. "Kamu itu si maniak donat lobak merah dan kepopuleran kan?"

Fang spontan terkejut mendengar perkataan itu, dia berpikir pasti Boboiboy yang memberitahunya. "Yah itu cukup menarik tapi sekaligus terdengar aneh juga kalau kamu benar-benar maniak kepopuleran." [Namamu] tersenyum kepadanya.

Membuat wajah Fang sedikit merona dan jantungnya berdegup kencang. Ya dia menarik perkataannya. Ternyata Little Red yang sekarang diketahui namanya itu begitu sangat manis.

Lamunan Fang tersadarkan oleh suara Papa Zola. "Halo [Namamu] a.k.a Little Red. Perkenalkan namaku Papa Zola, musuh kejahatan kekasih kebenaran." Papa Zola langsung berjabat tangan dengannya secara cepat.

"Ha-Halo juga, Papa Zola." Jawab [Namamu].

"Jadi kamu yang selalui menemui cucuk atok dalam mimpinya ya?" Tok Aba berjalan mendekatinya. [Namamu] tersenyum hangat kepada kakeknya Boboiboy itu.

"Benar, tok." [Namamu] dan Tok Aba bersalaman.

"Apa cucuk atok yang memintamu untuk menemuinya setiap malam?" tanya Tok Aba.

"Sebenarnya dia memang berharap bertemu denganku di dalam mimpi ataupun dunia nyata." [Namamu] mulai menjelaskan bagaimana dari awalnya Boboiboy berharap terus untuk bertemunya sampai sekarang.

Tok Aba mengangguk-angguk mengerti apa yang dikatakan oleh [Namamu]. "Pantas saja terkadang dia terlihat mengantuk tapi, kenapa sampai bertemu di malam hari?"

[Namamu] meletakkan tangannya di tengkuknya sendiri. "Itu karena aku... terkadang lebih nyaman saat malam tapi bukan berarti aku tidak mau menemuinya pada siang hari."

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang