Chapter 10

5.5K 627 103
                                    

"AAAHHH!!!"

Dan serangan yang dilontarkan oleh Little Red tidak melukainya, Boboiboy membuka kedua matanya dan melihat rantai yang mengikat kedua lengannya kini terpotongkan. Dia menatap kedua pergelangan tangannya lalu menoleh kepada Little Red.

Little Red juga menghancurkan borgol kedua pergelangan tangan Boboiboy dan kedua kakinya. Tiba-tiba saja Little Red menjentik jidat Boboiboy, "Aduh..." Boboiboy mengusap jidatnya pelan-pelan. "Sudah kubilang untuk berwaspada, hari ini kamu lengah." Ujar Little Red sambil mengambil sesuatu dari tas kecil miliknya.

Dia berbicara lagi kepadanya. Dan tunggu dulu, apa? Little Red bilang padanya seharusnya Boboiboy berwaspada. Sekarang Boboiboy menyadari, jadi mimpi tentang jarum merupakan peringatan dari Little Red sendiri dan orang yang menyelamatkannya dari sosok hitam dan akar-akar yang melilit tubuhnya adalah Little Red juga.

Little Red kemudian memberikan jam kuasa milik Boboiboy yang dirampas oleh pria tadi. "Jam kuasaku! Te-Terima kasih," Boboiboy memasangkan kembali jam kuasa miliknya.

Little Red berjalan kembali menuju pintu ruangan tersebut, "Hei tunggu. Apa kamu kesini untuk menyelamatkanku?" sudah jelas malah nanya. Little Red mengisyaratkan tangannya supaya Boboiboy mengikutinya. "Aku anggap itu sebagai ya."

Boboiboy dan Little Red berjalan dilorong untuk pergi keluar dari tempat itu. Dilorong juga terdapat beberapa penjaga tergeletak dilantai tidak berdaya. 'Sepertinya Little Red yang mengalahkan mereka tanpa diketahui oleh penjaga yang lain.' Pikir Boboiboy. "Jadi Little Red, kan? Itu namamu?" Boboiboy mencoba untuk memecahkan keheningan.

Awalnya Little Red tidak menjawab tapi kemudian dia berkata, "Orang-orang memanggilku seperti itu, bukan?" ujarnya. "Ya aku tahu, itu hanya nama panggilanmu. Tapi aku ingin tahu, siapa namamu? Maksudku nama aslimu." Little Red menoleh kepadanya, "Namaku adalah akan lebih baik tidak membicarakannya."

"Oke... um, bagaimana kamu bisa tahu kalau aku disini?" tanya Boboiboy masih mengikutinya dibelakang. Little Red menghela nafas pendek, dasar laki-laki ini. "Kakekmu." Jawab singkat Little Red.

"Tok Aba?" Little Red mengangguk, "Dia mengkhawatirkan dirimu yang tiba-tiba menghilang dan tidak pulang-pulang ke rumah. Dia bahkan menelepon polisi untuk mencarimu. Aku mendengar keluhannya dan pergi mencarimu." Jawab Little Red.

Wah sekarang Boboiboy benar-benar mengobrol dengannya walaupun tempatnya tidak mendukung sama sekali. Lalu dia mengingat perkataan pria tadi. "Bagaimana dengan teman-temanku? Apa mereka juga disini?"

"Tidak. Teman-temanmu aman. Saat aku sedang mencarimu, aku melihat beberapa anak buahnya akan melakukan tindakan yang sama kepadamu. Aku menyadarinya dan segera menghentikannya tanpa sepengetahuan teman-temanmu."

"Lalu siapa sebenarnya pria ini?" tanya Boboiboy. "Dia seorang teroris, dia ingin menghancurkan pulau Rintis dengan menculikmu sebagai rencana awalnya."

"Kenapa dia ingin menghancurkan pulau Rintis? Dia pasti punya alasannya kan?" tanya Boboiboy lagi membuat Little Red menghentikan langkahnya dan mendelik kepada Boboiboy untuk berhenti bicara. "Oke, oke. Aku akan berhenti bertanya." Boboiboy mengangkat kedua tangannya, membela diri, takutnya dia menamparnya lagi supaya dia menutup mulutnya.

Boboiboy dan Little Red berhasil melewati lorong tanpa ketahuan oleh para penjaga. Sekarang mereka berdua melewati saluran air karena memang tidak ada pilihan lain jika mereka tidak ingin ketahuan. Ada beberapa penjaga yang melewat juga dari atas.

Kemudian Little Red melompat dan melihat sekelilingnya, memastikan tidak ada penjaga yang akan melewati mereka. Little Red mengisyaratkan kepada Boboiboy bahwa situasi aman lalu dia juga ikut naik ke atas.

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang