Chapter 24

3.9K 486 56
                                    

"K-Kau..." tubuh [Namamu] bergetaran juga merasa lemas melihat seseorang di depannya itu. "Me-Mephis..." [Namamu] mengucapkan nama orang tersebut.

Orang yang bernama Mephis menyeringai melihat [Namamu] yang terduduk lemas. "Halo [Namamu], sudah lama kita tidak bertemu. Sudah dua tahun lamanya ya. Akhirnya aku menemukanmu dan bertemu kembali denganmu."

"Ke-Kenapa kau bisa ada disini? Bukankah Master Zavdi telah---" perkataan [Namamu] dipotong oleh Mephis.

"Mengalahkanku?" Mephis tertawa kecil nan jahat. "Gurumu yang bodoh dan tidak bisa melindungimu itu tidak mengalahkanku sepenuhnya, dia hanya melemahkanku saja. Dan akibatnya kekuatanku semakin lemah dan maka akan hilang sepenuhnya." Ujar Mephis.

"Seperti saat empat belas tahun yang lalu, dua orang yang mempunyai kekuatan besar hampir benar-benar mengalahkanku sepenuhnya. Tapi aku berhasil melarikan diri dari serangan besar mereka berdua. Aku juga melakukan sesuatu terhadap mereka berdua sebelum aku bersembunyi di kegelapan. Lalu saat kau berusia dua belas tahun,"

Senyuman menyeringai sedikit melebar dan menatap kembali kepada [Namamu]. "Kau tahu kan apa yang terjadi dan yang kau lakukan saat itu." [Namamu] menundukkan kepalanya sambil menggertakkan giginya, tidak ingin mengingat kejadian itu lagi.

"Sudah ditinggalkan, dibenci lalu dilatih menjadi seorang Huntress yang kuat, menjadi yang terbaik dan diakui tapi tiba-tiba langsung lebih dibenci lagi oleh---"

[Namamu] segera memotong perkataan Mephis itu, "Sudah cukup hentikan!" dia benar-benar tidak ingin mengingatnya. "Apa yang kau inginkan dariku?" tanya [Namamu].

Mephis mendekati dirinya kepada [Namamu]. "Mudah sekali, aku menginginkan dirimu sama seperti dulu." [Namamu] berdecih kesal terhadap apa yang diinginkan oleh Mephis. "Aku tidak akan mau melakukan kesalahan yang sama seperti dulu."

"Oh." Lalu Mephis menjauhkan dirinya dari [Namamu] dan tersenyum kecil. "Baiklah, jika itu jawabanmu tapi apa yang akan terjadi kepadanya." Mephis menunjukkan sebuah bayangan penglihatan yang menampilkan seorang laki-laki. "Boboiboy?!"

Mephis tertawa kecil, "Dia temanmu yang berharga bukan?" [Namamu] menatap tajam kepada Mephis. "Apa yang akan kau lakukan kepadanya?!" ketus [Namamu].

"Aku akan menghancurkan teman berhargamu ini jika kau tidak mau melakukan apa yang aku inginkan." Jawab Mephis jelas dan padat.

[Namamu] tersentak mendengar apa yang akan dilakukan oleh Mephis kepada Boboiboy. "Kau tidak ingin temanmu yang berharga ini hancur kan?" [Namamu] berpikir keras-keras apa yang akan dia pilih. Mengikuti keinginan Mephis atau membiarkan Boboiboy dihancurkan olehnya.

[Namamu] menghela nafas pasrah dengan raut wajah yang sedih, dia tidak mempunyai pilihan lain lagi. "Aku akan melakukan apapun untukmu."

Mephis tersenyum jahat dengan apa yang diputuskan oleh [Namamu]. "Tapi ada syaratnya." Ujar [Namamu]. "Apa syaratnya?" tanya Mephis.

"Tolong jangan sakiti Boboiboy dan lainnya, kumohon padamu. Mereka tidak ada hubungannya dengan hal ini." Jawab [Namamu].

Mephis kembali terkekeh kecil. "Itu tergantung padamu, [Namamu]." Ujar Mephis menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. [Namamu] menatapnya dengan heran. "Apa maksudmu?"

"Jika mereka bertemu denganmu lagi, akan kupastikan aku benar-benar menghabisi mereka. Tidak, aku akan menghancurkan pulau Rintis dan semua orang yang ada. Aku tidak ingin orang-orang yang kau anggap teman itu ikut campur dengan hal ini, terutama laki-laki bertopi oren itu. Dia sering sekali membantumu. Terkecuali jika kau memang mengucapkan selamat tinggal dan tidak akan pernah bertemu dengan mereka lagi."

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang