Chapter 34 - END

6.2K 494 160
                                    

Boboiboy dan [Namamu] melepaskan pelukkan mereka lalu menatap satu sama lainnya lagi sambil tersenyum. "Terima kasih, Boboiboy. Sekarang aku merasa lebih baik dari sebelumnya. Memang benar kata orang, terkadang kita membutuhkan seseorang untuk membuatnya tersenyum kembali dan merasa baikkan, menerima dirinya sendiri." Boboiboy tersenyum senang mendengar perkataan [Namamu].

"Aku juga senang kamu merasa begitu, [Namamu]. Ayo kita kembali, Tok Aba dan Ochobot khawatir kepadamu." [Namamu] mengangguk dan kemudian Boboiboy menarik tangan [Namamu] yang masih digenggam itu.

[Namamu] menatap punggung Boboiboy yang ada didepannya, wajahnya merasa merona karena Boboiboy benar-benar peduli kepadanya, terutama ketika Boboiboy mengatakan 'I Love You' kepadanya.

Boboiboy dan [Namamu] pun tiba di rumah Tok Aba, disana pula Tok Aba dan Ochobot terlihat sedang berdiri di depan rumah. Terlibat sedang beristirahat sebentar saat mencari-cari [Namamu]. "Tok Aba." Yang dipanggil oleh Boboiboy pun menoleh dan mendapati Boboiboy sudah menemukan [Namamu] kembali. "[Namamu]? [Namamu]!"

Tok Aba berlari kecil kepadanya begitu pula dengan Ochobot yang terbang menyusul Tok Aba. "[Namamu]!" Ochobot memeluk [Namamu] lalu mendusel-duselkan dirinya di perut [Namamu], Tok Aba juga ikut memeluk [Namamu].

Kedua mata [Namamu] melebar lalu membalas pelukkan mereka. "Haih, kenapa kamu tiba-tiba menghilang dari kamar? Atok pikir kamu diculik lagi oleh Mephis, atok benar-benar khawatir kepadamu." Tok Aba melepaskan pelukkannya lalu mengelus-elus kepala [Namamu].

[Namamu] menunduk kemudian menjawab. "Maaf, Tok. Aku hanya membutuhkan waktu untuk sendiri." Jawabnya lalu dia merasakan kedua pipinya dicubit oleh Tok Aba. "Dan kenapa kamu tidak bilang kalau kamu selama ini sebenarnya tinggal di rumah bekas dalam hutan hah?!"

"Ma-Maaf, tok..." [Namamu] hanya bisa pasrah dan merengek-rengek karena Tok Aba mencubit kedua pipinya sekaligus sedikit menceramahinya sementara Boboiboy dan Ochobot tertawa kecil melihat mereka berdua, terutama [Namamu] yang dicubit oleh kakeknya itu.

Tok Aba menghela nafas panjang kemudian tersenyum dan melepaskan cubitan tersebut. "Sudahlah, ayo kita masuk saja. Atok sudah menyiapkan makan malam." Ujarnya lalu masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Boboiboy, Ochobot, dan [Namamu] yang mengelus-elus kedua pipinya yang tadi dicubit.

Setelah makan malam selesai, Tok Aba menyuruh mereka berdua untuk segera beristirahat untuk tenaga besok. [Namamu] memang menuju kamar tamu rumah tersebut tapi dia tidak langsung tidur melainkan duduk di dekat jendela sambil memperhatikan pemandangan malam itu.

[Namamu] memikirkan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Jika Mephis tidak segera dihentikan, cepat atau lambat bumi akan ditaklukkan ke kegelapan. Bahkan mungkin dia akan datang kepadanya lagi, baik malam ini ataupun di hari-hari berikutnya secara diam-diam.

Pikirannya terhentikan karena dia mendengar suara ketukan pintu. "[Namamu], kamu masih bangun?" suara Boboiboy terdengar dari luar ruangan. "Ya, masuk saja. Pintunya tidak dikunci." Jawab [Namamu] dan melihat Boboiboy membuka pintu tersebut lalu masuk kedalam.

"Apa yang sedang kamu pikirkan sampai belum tidur?" Boboiboy duduk di dekatnya. [Namamu] mengangkat kedua bahunya, "Hanya memikirkan apa yang akan terjadi di kemudian hari." Boboiboy menaikkan alis mata sebelah kanannya. "Aku rasa bukan itu yang kamu pikirkan, ayo katakan saja."

[Namamu] kemudian menghela nafas panjang, dia benar-benar harus mengatakannya kepada Boboiboy. "Rencanaku adalah... aku memutuskan untuk pergi menemui Mephis dan menghentikannya." [Namamu] mengeluarkan gantungan gerhana bulan hitam dan putih yang tergabung itu dari kantongnya. "Karena aku harapan terakhir untuk mengakhiri masalah ini."

Boboiboy memperhatikan gantungan gabungan gerhana bulan hitam dan putih tersebut lalu menoleh kembali kepada [Namamu]. "Dari orang tuamu?" [Namamu] mengangguk. "Kekuatan ayahku adalah bulan kegelapan sementara kekuatan ibuku adalah cahaya bulan. Dengan begitu aku mewarisi kekuatan dari ayah dan ibuku. Aku baru tahu kalau dua pahlawan yang menyelamatkan orang-orang saat dulu adalah kedua orang tuaku sendiri."

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang