Chapter 04

8.1K 890 39
                                    

Boboiboy terlonjak bangun dari mimpinya, kedua matanya terbuka lebar. Dia melihat jam yang ada di dinding ruangannya menunjukkan pukul 2 pagi. Dia menepuk jidatnya, "Kenapa aku bisa-bisanya bangun jam segini?" dia menghempaskan tubuhnya kembali ke tempat tidur miliknya dan hendak akan menutup kedua matanya sampai dia mendengar sebuah suara merdu lagi.

Red like roses fills my dreams

Spontan Boboiboy membuka kedua matanya kembali, dia duduk di atas tempat tidurnya. Memastikan dia memang mendengar sebuah suara atau tidak.

And brings me to the place you rest

Ternyata benar, dia mendengar sebuah suara. Akan tetapi siapa yang akan bernyanyi pada pukul 2 pagi ini? Jika diingat-ingat dia merasa pernah mendengarnya. 'Lagu itu... jangan-jangan...' Boboiboy langsung berdiri dari tempat tidurnya, mendekati jendela kamarnya itu.

Dia memeriksa disekitar tempatnya apakah perempuan itu ada disekitarnya. Dia melihat seseorang sedang berjalan secara perlahan menuju sebuah perumahan yang berada di dekat rumahnya itu. Boboiboy mengucek matanya memastikan apakah yang dia lihat itu adalah perempuan yang ada dimimpinya.

Ternyata benar, itu adalah dia. Tapi apa yang dia lakukan pada pukul 2 pagi ini? Boboiboy memutuskan untuk mengikutinya, barang kali dia dapat bertatapan dengannya lagi secara langsung. Dia melirik ke arah Ochobot yang masih berada di tempat rechargenya. Perlahan-lahan dia keluar melalui jendela karena jika melalui pintu khawatirnya Tok Aba dapat mendengar suara langkah kakinya nanti dan ketahuan.

Kini Boboiboy sudah berada di luar rumahnya, dia melihat sekelilingnya untuk mencari perempuan itu.

White is cold and always yearning

Dia mendengar suara perempuan itu lagi lalu pergi mencarinya. Terlihat dia masih berjalan-jalan disekitar perumahan itu dengan beberapa kelopak-kelopak bunga mawar merah berterbangan di sekitar perempuan tersebut. Boboiboy mengikutinya diam-diam, sementara yang diikuti menyadari kalau Boboiboy tengah mengikutinya tapi dia tidak mempedulikannya saat ini dan membiarkannya saja.

Burdened by a royal test

Perempuan itu masih menyanyikan lagu tersebut sambil masih berjalan begitu juga dengan Boboiboy yang masih mengikutinya di belakang. Tapi tiba-tiba perempuan itu menghentikan langkahnya, Boboiboy sendiri ikut berhenti dan langsung bersembunyi. Dia berpikir kalau dirinya ketahuan walaupun sebenarnya perempuan itu sudah tau kalau dia sedang diikuti oleh Boboiboy, akan tetapi pemikiran Boboiboy salah.

Black the beast descends from shadows

Perempuan itu berhenti bukan karena Boboiboy kira ketahuan melainkan terdapat sepuluh serigala yang pernah dia lawan sebelumnya. "Itu... itu kan serigala yang pernah dilawan. Kenapa mereka ada lagi?" gumam dirinya.

Yellow beauty burns gold

Perempuan itu langsung mengubah senjata miliknya menjadi sabit raksasa lalu langsung menyerang serigala-serigala tersebut. Boboiboy sendiri masih diam, dia ingin membantu perempuan tersebut tapi bagaimana jika dia tiba-tiba menghilang lagi dihadapannya? Tanpa pikir panjang dia pergi membantunya, berpikir ini mungkin sebagai tanda terima kasih karena sudah menyelamatkannya saat itu.

"Kuasa Elemental, Boboiboy Blaze!" Boboiboy mengubah dirinya menjadi Boboiboy Blaze, dengan begitu dia langsung menyerang serigala-serigala itu menggunakan kekuatan api miliknya. "Cakera api! Lontaran Cakera api!" Boboiboy Blaze melemparkan senjata miliknya kearah serigala-serigala tersebut, kali ini dia berhasil mengalahkan dua serigala karena dia melemparkannya dengan sekuat tenaga.

Perempuan itu melirik kearah Boboiboy Blaze, dia berpikir kalau laki-laki yang mengikutinya ini sudah pasti akan membantunya walaupun sebenarnya dia berpikir kalau dia sendiri bisa mengatasinya seperti saat itu. "Awas!" salah satu serigala itu akan menyerang perempuan tersebut tapi Boboiboy Blaze langsung melemparkan Cakera Api miliknya lagi ke arah serigala yang akan menyerang perempuan tersebut sehingga dia tidak terluka.

Mereka berdua mengalahkan sisa-sisa serigala itu bersama-sama sampai serigala-serigala tersbeut benar-benar mati dan menghilang seperti debu. Boboiboy kembali ke wujud semulanya lalu berjalan mendekati perempuan itu yang baru saja mengembalikan senjata miliknya seperti semula. "Kau baik-baik saja?" perempuan itu diam tetapi kemudian menganggukkan kepalanya.

Lalu perempuan tersebut berjalan kearah lain, "Eh tunggu kau ini--" tiba-tiba perempuan tersebut menghentikan langkahnya lagi dan memberi Boboiboy tatapan tajam dibalik topengnya. Boboiboy spontan ikut berhenti dan tubuhnya sedikit bergedik ngeri. Dia berpikir kalau perempuan itu tidak ingin diikuti lagi.

Perempuan itu tiba-tiba berlari dengan cepat, "Tunggu!" Boboiboy mengikutinya lagi karena dia benar-benar penasaran dengan perempuan misterius ini.

Mereka berdua sampai di sebuah tempat yang terlihat seperti tempat club malam dimana orang-orang pergi minum dan berpesta. Perempuan itu kemudian menatap Boboiboy, yang ditatap pun melirik kepadanya. "Apa?" tatapan perempuan itu lalu berganti ke tempat tersebut. "Kau ingin aku ikut pergi kesana?" perempuan tersebut tidak menjawabnya melainkan dia langsung pergi ke tempat tersebut.

"Aku anggap itu sebagai ya walaupun pada awalnya kau terlihat seperti menyuruhku untuk berhenti mengikutimu."

Didalam tempat tersebut banyak sekali orang-orang, ada yang menari ada juga yang minum. "Kenapa kau membawaku ke tempat seperti ini? Ini tempat orang-orang dewasa." Bisik Boboiboy tetapi perempuan itu tidak menjawabnya sama sekali, dia hanya menatap kearah seorang pria dan kemudian dia berjalan mendekati pria tersebut.

Boboiboy berusaha menghentikannya dengan cara memanggilnya tapi dia tidak didengar sama sekali. Tiba di dekat pria tersebut, "Bukankah kalian terlalu muda untuk berada di klub ini?" ujar pria tersebut.

"Bukankah kamu sedikit tua untuk memiliki nama seperti 'Junior'?" jawab perempuan tersebut, itu membuat Boboiboy sedikit terkejut karena ini pertama kalinya dia mendengar suara perempuan ini selain bernyanyi kecil dan hanya menjawab dengan anggukkan atau gelengan kepala.

Pria bernama Junior itu sedikit terkejut tapi dia pura-pura tidak terkejut dan sedikit tersenyum. "Jadi kau tau siapa aku," komentar pria itu. "Kau punya nama, sayang?"

Kedua mata Boboiboy melebar, bisa-bisanya dia memanggil perempuan yang ada disampingnya dipanggil 'sayang', ditambah Boboiboy sendiri diabaikan. Dia ingin sekali pergi dari tempat ini tapi dia juga tidak bisa meninggalkan perempuan ini sendirian terutama klub ini dipenuhi oleh dengan pria-pria saja.

Perempuan itu mendekatinya, "Ya, Junior. Aku punya beberapa nama. Tapi daripada membahas nama, lebih baik beritahu aku dimana 'dia'!" perempuan tersebut menggenggam erat tangan pria tersebut sampai dia kesakitan. "Aku tidak pernah melihatnya!" Dia meringis kesakitan, "Kau bohong." Junior kini menatap perempuan itu, kedua matanya kini melebar ketakutan.

Perempuan yang ada didepannya itu adalah orang yang cukup berbahaya baginya. Beberapa pria lain yang ada didalam klub tersebut memperhatikannya seakan-akan bertindak untuk menyerangnya tapi disisi lain mereka juga merasa tubuh mereka gemetaran ketakutan.

Sementara Boboiboy sendiri bersiaga siapa tahu ada yang akan menyerang mereka berdua secara diam-diam. "Jika kalian ingin pergi dari klub ini hidup-hidup, aku sarankan kau untuk melepaskan aku. Sekarang!" Pria bernama Junior itu berteriak sehingga pria lain mulai menyerang mereka.

"Boboiboy Blaze!" Boboiboy segera merubah wujudnya menjadi Boboiboy Blaze lagi, dia melawan pria-pria itu tanpa menggunakan kekuatan apinya karena yang dia lawan ini adalah manusia biasa bukan monster atau semacamnya, apalagi mereka bukanlah alien yang sering dia lawan.

Boboiboy dan perempuan itu menghabisi mereka terkecuali Junior, perempuan itu hanya membuatnya pingsan dan membawanya keluar dari klub. "Kenapa kau bisa-bisanya melakukan hal seperti itu? Untung saja aku--" perkataannya dipotong oleh perempuan itu. "Aku melakukannya karena suatu alasan."

"Dan apa alasan itu?" dia tidak menjawabnya lagi melainkan tatapannya tertuju ke tempat sebuah pementasan bernyanyi. Boboiboy melihat itu, "Sekarang apa? Kau ingin aku--" tiba-tiba perempuan itu menghilang lagi di hadapannya, bersama pria itu.

Boboiboy menghela nafas panjang, "Lagi-lagi dia menghilang begitu saja... aku ini penasaran denganmu..."





To Be Continued

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang