Chapter 17

5.2K 561 169
                                    

Boboiboy Halilintar pun masuk kedalam tempat yang dikatakan oleh Little Red, yaitu perpustakaan. Ya, perpustakaan. Ternyata Little Red memintanya menemui dirinya di perpustakaan.

Boboiboy Halilintar melirik ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Little Red. "Kira-kira dia di sebelah mana ya?" Boboiboy Halilintar berjalan menulusuri perpustakaan yang cukup besar itu.

Sampai dia melihat seseorang duduk di ujung sudut perpustakaan sambil membaca sebuah buku. Di dekatnya juga terdapat sebuah peta yang menempel di dinding.

Karena penasaran apakah dia Little Red atau bukan, Boboiboy Halilintar mendekatinya. Lalu dia berdehem supaya membuatnya menoleh kepadanya, "Ehem." Dia pun mendengar suara dehem tersebut dan membalikkan badannya.

Ternyata benar, orang yang di ujung sudut perpustakaan ini adalah Little Red. Saat ini Little Red memakai baju berwarna biru muda dengan celana biru dongker dan kerudung berwarna merah. "Akhirnya kamu sampai juga dan..." Little Red memperhatikan Boboiboy Halilintar.

"Kenapa wujudmu menjadi Boboiboy Halilintar?" tanya Little Red sambil berbalik kepadanya.

"Sebenarnya aku berpecah menjadi tiga. Gempa dan Duri ada di kedai membantu Tok Aba dan Ochobot." Jawab Boboiboy Halilintar.

"Baiklah kalau begitu, Boboiboy Halilintar--"

"Halilintar." Little Red menoleh kembali padanya saat dia hendak akan menunjukkan sesuatu di peta. "Hmm? Apa?"

"Panggil saja aku Halilintar, kamu tidak perlu memanggil nama kami dengan panjang." Ujar Boboiboy Halilintar. "Bagaimana kalau Hali seperti elemen Boboiboy memanggilmu?"

"Tidak masalah," jawab singkat Boboiboy Halilintar.

"Atau mau aku memanggilmu Lili?" Boboiboy Halilintar langsung mendelik kepadanya dengan raut wajah yang terlihat marah. "Hei! Lili itu nama peremp---"

Perkataan Boboiboy Halilintar dipotong langsung oleh Little Red. "Sstt!!! Jangan berisik, kita ada di perpustakaan." Bisik Little Red. "Ma-Maaf..." gumam Boboiboy Halilintar sambil memalingkan wajahnya yang merona karena wajah mereka berdua begitu dekat.

"Tapi tolong jangan panggil aku dengan nama panggilan itu, kedengarannya memalukan." Ujar Boboiboy Halilintar, Little Red tertawa kecil kepadanya. "Iya iya, baiklah."

"Jadi dimana sarang Fire Beetles itu?" tanya Boboiboy Halilintar to the point. "Tempat sarang mereka sedikit jauh dari sini. Semalam aku sekilas melihat mereka menuju suatu tempat. Dan tempat itu adalah..."

Little Red berjalan mendekati peta yang dia tempelkan di dinding perpustakaan, "Ada di gunung api Nokolants." Little Red menunjukkannya kepada Boboiboy Halilintar.

"Gunung api Nokolants? Kalau tidak salah gunung itu ada didalam hutan kan?" Little Red menganggukkan kepalanya. "Benar sekali dan aku yakin sang ratu Fire Beetles ada didalam sana."

Boboiboy Halilintar menaikkan alis matanya, "Ratu?" Little Red menganggukkan kepalanya lagi. "Ya, hampir setiap serangga mempunyai ratu bukan? Seperti lebah dan semut. Malam ini kita akan menghancurkan sarang mereka jika tidak, maka serangga-serangga itu bisa menyerang kota lagi. Boboi-- maksudku Hali, aku akan mene--"

"Kau akan menemuiku dekat taman yang semalam." Perkataan Little Red dipotong oleh Boboiboy Halilintar. "Aku tidak akan membiarkanmu berlari menuju gunung api Nokolants. Kita sama-sama akan kesana menggunakan kekuatan kendaraan yang ada di jam kuasa milikku."

Boboiboy Halilintar menatap Little Red dengan wajah yang serius, sehingga Little Red sendiri hampir tidak bisa berkata apa-apa. "Ba-Baiklah kalau begitu... kita bertemu setelah isya dan kakekmu tertidur. Aku yakin dengan pelanggan yang datang hari ini akan membuatnya kelelahan."

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang