[Namamu] sekarang berada di dapur sendirian sambil mengeluarkan bahan-bahan yang dia beli tadi di supermarket bersama Boboiboy. Tidak lupa dia juga menyiapkan alat-alat masak yang dia perlukan, [Namamu] mengambil celemek dan memakai celemek tersebut. "Oke, semua sudah siap." Dan mulai memasak.
[Namamu] mengaduk telur dan susu cair hingga rata, lalu menyisihkannya. Mencampurkan tepung terigu, gula, dan bahan lainnya. Memasukkan campuran bahan tersebut ke dalam adukkan telur dan susu cair tadi secara perlahan, tidak lupa menambahkan vanilla. Memanaskan wajan dengan menambahkan mentega diatasnya. Menuangkan adonan tersebut hingga matang dan menghidangkannya dengan beberapa toping yang ada.
Tidak lama setelah itu Boboiboy, Tok Aba, dan Ochobot kembali ke rumah dari kedai karena Tok Aba memang sengaja menutup kedainya sedikit awal. Boboiboy juga terlihat berpecah menjadi tujuh lagi, sepertinya ditutup awal kedai itu karena pelanggan yang datang saking banyaknya sampai persediaan mereka juga hampir habis. "Assalamualaikum." Mereka masuk kedalam rumah dengan ucapan salam. "Waalaikumsalam." Jawab [Namamu] keluar dari dapur.
[Namamu] sedikit terkejut karena melihat Boboiboy berpecah menjadi tujuh. "Kalian berpecah menjadi tujuh?" ucapnya. "Ya, karena tadi banyak pelanggan yang datang." Jawab Boboiboy Solar. [Namamu] mengangguk mengerti sebagai jawabannya. Boboiboy Duri menghampiri [Namamu] dengan senyuman yang terlukis di wajahnya. "Ada apa, Duri?" tanya [Namamu].
Boboiboy Duri pun memberikan satu bouquet bunga mawar kepada [Namamu]. "Ini, Duri ingin beri bunga mawar untuk kak [Namamu] yang manis. Duri yang tanam sendiri dan merangkainya." Ucapnya sambil tersenyum imut. "Wah~ terima kasih, Duri. Bunga ini sangat cantik, aku menyukainya." [Namamu] mengambil bouquet bunga tersebut lalu mencium pipi Boboiboy Duri, membuat wajahnya merona dan tiba-tiba dia jatuh pingsan. "Akh! Duri konslet!!" ucap Boboiboy Taufan dan Blaze bersamaan.
Boboiboy Halilintar, Ice, dan Solar terlihat sedikit cemburu tapi wajah mereka tetap cool. Sementara Boboiboy Gempa, Tok Aba, dan Ochobot hanya menggelengkan kepala mereka dengan senyuman tipis. Lalu Boboiboy Gempa menghirup aroma yang terasa lezat. "Wangi apa ini?" ucapnya. "Oh ya, aku membuatkan sesuatu untuk kalian. Ayo."
Mereka semua pergi ke dapur dengan Duri yang sudah sadar dari pingsannya lalu melihat makanan yang [Namamu] hidangkan tadi. "Wah pancake." Beberapa pancake sudah dihidangkan di atas meja, pancake tersebut juga dihiasi dengan topping sirup coklat, krim, dan topping lainnya. "Banyak sekali, kamu buat sendiri?" tanya Tok Aba, [Namamu] mengangguk. "Iya tok, aku buat sendiri. Kebetulan aku membuatnya banyak sehingga elemen Boboiboy lain pun bisa mencicipinya, aku membuat ini sebagai tanda terima kasihku pada kalian." [Namamu] tersenyum manis nan imut kepada mereka, sehingga wajah mereka merona.
Mereka duduk di kursi meja sambil menatap pancake yang sudah dihidangkan oleh [Namamu], ini pertama kalinya mereka akan mencicipi makanan yang dibuatkan oleh [Namamu], makanan manis pula. Mereka semua mulai mengambil garpu dan memakan pancake tersebut.
Seketika wajah mereka membeku dan diam di tempat. "Eh? Kenapa?! Apa tidak enak?!" tanya [Namamu] mulai panik. "Ini... ini enak sekali!!!" Mereka mulai melahap-lahap pancake tersebut, mulut [Namamu] terbuka menganga tapi kemudian tersenyum karena mereka menyukainya. Begitu pula Tok Aba terlihat menikmati pancake tersebut.
Setiap elemen Boboiboy melontarkan komentar-komentar positif kepada [Namamu] tapi hanya satu orang yang tidak berkata apapun terhadap pancake buatan [Namamu] yaitu Boboiboy Halilintar. Dia memang terlihat menikmatinya tapi tidak berkata apapun. "Um Hali, apa kamu tidak menyukainya? Atau pancake milikmu kurang manis?" tanya [Namamu].
Boboiboy Halilintar menoleh kepada [Namamu] dan tidak menjawab pertanyaannya. Dia berfokus dengan krim yang ada di dekat mulut [Namamu]. "Ada krim di dekat mulutmu." Ujarnya, [Namamu] mulai meraba-raba mencari krim yang ada di dekat mulutnya seperti yang Boboiboy Halilintar katakan. "Biar aku saja."
Boboiboy Halilintar berdiri dari kursinya lalu merangkup wajah [Namamu] yang terlihat kebingungan dengan kedua tangannya dan menjilat krim yang ada di dekat mulutnya itu. Spontan elemen Boboiboy lain, Tok Aba, dan Ochobot terkejut dengan aksi Boboiboy Halilintar kepada [Namamu]. Boboiboy Halilintar menjauhkan dirinya sambil menjilat mulutnya sendiri, "Rasanya memang manis tapi sepertinya lebih manis kalau di bibir mungilmu." Boboiboy Halilintar sedikit menyerintai sementara [Namamu] merona hebat seperti kepiting rebus dan jantungnya berdegup dengan kencang.
[Namamu] menutup wajahnya yang memerah itu dengan kedua tangannya, elemen Boboiboy lain terlihat geram melihat kelakuan Boboiboy Halilintar, Tok Aba hanya bisa menggelengkan kepalanya, Ochobot terkekeh kecil, sementara Boboiboy Halilintar sendiri duduk kembali di kursi dan memakan kembali pancake tadi seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Setelah makan pancake bersama-sama, [Namamu] masih berada di dapur mencuci piring-piring tadi yang kotor. Sementara yang lain pergi melakukan aktivitas masing-masing, mumpung kedai Tok Aba tutup lebih awal. Ketika [Namamu] masih sedang mencuci piring, dia merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangnya. [Namamu] memekik kaget lalu menoleh kebelakang untuk melihat siapa itu.
"I-Ice?" Boboiboy Ice memeluk [Namamu] dari belakang, "Lepaskan aku, aku sedang cuci piring." Ujar [Namamu]. "Lanjutkan saja, jangan pedulikan aku dulu." Mau tidak mau [Namamu] melanjutkan aktivitasnya dengan Boboiboy Ice yang masih memeluknya. Dia menengelamkan wajahnya di atas pundak [Namamu].
[Namamu] menoleh kepada Boboiboy Ice dengan teliti. "Ice, kalau kamu mengantuk kenapa kamu tidak tidur saja untuk beristirahat?" ucap [Namamu]."Hmm, aku inginnya tidur bersamamu." Jawab Boboiboy Ice dengan enteng membuat [Namamu] sedikit merona. "Yang ada nanti Tok Aba marah padamu atau bisa saja elemen Boboiboy lain menghajarmu habis-habisan. Atau kamu mau aku---" [Namamu] baru saja akan mengatakan ditampar tapi Boboiboy Ice langsung memotong perkataannya.
"Cium?" Lanjut Boboiboy Ice dengan singkat. "Eh?" [Namamu] merasa wajahnya kembali merona lagi. "Aku ingin kamu menciumku seperti kepada Duri tadi." [Namamu] tidak salah dengar, ternyata yang dipikirkan [Namamu] benar. Boboiboy Ice hanya ingin kecupan dari perempuan tersebut.
[Namamu] membalikkan badannya dengan Boboiboy Ice yang masih memeluknya itu lalu mencium pipinya, membuat Boboiboy Ice tersenyum kecil lalu melepaskan pelukkannya itu. "Lebih baik." Boboiboy Ice pun pergi ke kamarnya untuk tidur. 'Sudah kuduga dia hanya ingin minta dicium.' Pikir [Namamu] menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kecil.
Setelah itu [Namamu] keluar dari dapur lalu duduk di atas sofa, dia memutuskan untuk membaca koran yang ada di atas meja. Dia biasanya membaca koran pagi hari bilamana ada masalah yang berhubungan dengan Grimm ataupun seorang penjahat yang sulit ditangkap, karena tadi pagi tidak sempat membacanya, baru sekarang dia dapat membaca koran tersebut.
Akan tetapi pikirannya terus melayang karena Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Ice sudah menggodanya, bahkan dijilat oleh Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Ice yang meminta ciuman darinya. Bagaimana dengan Boboiboy Duri? Itu karena dia memberinya bunga mawar dan mencium pipinya sebagai tanda terima kasih karena sudah memberikannya, ditambah Boboiboy Duri itu imut menurutnya.
Karena terus menerus memikirkannya, [Namamu] mengambil ponselnya lalu mendengarkan lagu menggunakan headset miliknya. Siapa tahu dengan mendengarkan lagu dapat sedikit melupakan kelakuan dua elemen Boboiboy tadi.
Boboiboy Duri dicium oleh [Namamu], Boboiboy Halilintar menjilat krim yang ada didekat mulutnya, Boboiboy Ice minta dicium. Selanjutnya giliran elemen Boboiboy apa yang akan menggoda [Namamu] habis-habisan ini???"
To Be Continued
A/N
Duh, duh, duh. Boboiboy Halilintar melakukan aksinya kepada [Namamu] dengan menjilat krim yang ada di dekat mulut [Namamu] (≧▽≦)
Boboiboy Duri sudah, Boboiboy Halilintar dan Boboiboy Ice pun sudah.
Selanjutnya giliran siapa ni yang akan menggoda [Namamu]???
Ayo tebak-tebak (≧▽≦)
KAMU SEDANG MEMBACA
She's the One [Boboiboy x Reader]
Fanfiction[Completed] [34 Chapter + 6 Special Chapter] Siapa dia? Apa aku mengenalnya atau bahkan pernah bertemu dengannya? Kenapa dia ada di dalam mimpiku? Seorang pahlawan pulau Rintis yang terkenal bernama Boboiboy bermimpi bertemu dengan seorang gadis, si...