Chapter 33

4.2K 481 76
                                    

Akhirnya Boboiboy dan teman-temannya berhasil melarikan diri dari Mephis, kini mereka sudah berada di dekat kedai Tok Aba dengan [Namamu] yang ada di dekapan Boboiboy.

Tok Aba, Ibu Wawa, Ibu Yang, Pak Kumar yang melihat kedatangan mereka langsung berlari menghampiri mereka dengan wajah khawatir karena tidak kembali tanpa ada kabar sama sekali dalam satu hari.

Mereka memeluk anak-anak mereka kecuali Tok Aba karena melihat Boboiboy sedang menggendong [Namamu] yang terlihat lemas, dengan Fang dan Ochobot yang berada di sampingnya. "Boboiboy, kamu kemana saja?" Lalu Tok Aba melihat [Namamu] ada di dekapannya. "Ada apa dengan [Namamu]?"

Boboiboy menatap wajah [Namamu] dengan wajah sedihnya. "[Namamu] histeris sehingga dia pingsan karena... melihat kedua orang tuanya dihabisi oleh musuh yang kuat, Tok." Tok Aba jadi ikut bersimpati mendengar hal itu, begitu pula dengan yang lainnya. "Kalau begitu bawa dia ke rumah ya." Boboiboy pun mengangguk.

Tok Aba membukakan pintu rumahnya, diikuti oleh Boboiboy yang masih menggendong [Namamu] dan Ochobot yang berada di belakangnya. "Bawa dia ke kamar tamu ya lalu kesini lagi, atok ingin mendengar tentang [Namamu]." Boboiboy pun segera membawa [Namamu] menuju kamar tamu lalu meletakkannya di atas tempat tidur.

Boboiboy melihat [Namamu] meneteskan air mata di ujung matanya, dia mengusap air mata tersebut lalu menuju pintu dan menutupnya perlahan. Berjalan kembali menuju lantai satu. Boboiboy pun duduk di atas sofa di sampingnya Tok Aba, Ochobot sendiri pun ikut duduk.

Boboiboy mulai menceritakan apa yang dia ketahui mengenai [Namamu] dari kehidupannya yang terpisah dari kedua orang tuanya karena musuh yang kuat, Mephis. Dari situ [Namamu] tinggal di panti asuhan lalu dilatih oleh seorang Huntsmen bernama Zavdi.

Seiring berjalannya waktu [Namamu] menjadi seorang Huntress yang kuat akan tetapi dia melakukan sedikit kesalahan sehingga dia dikendalikan oleh Mephis. Sejak saat itu [Namamu] menjadi Huntress yang terakhir.

Boboiboy juga menceritakan kepada Tok Aba kalau [Namamu] tinggal di sebuah rumah bekas yang berada di hutan. Tentu saja ini membuat Tok Aba terkejut karena seorang perempuan tinggal sendirian di hutan. Dia juga bilang kalau [Namamu] bertemu dengan kedua orangtuanya lagi yang diubah wujudnya menjadi hewan yaitu Gorilla dan Lynx.

Tidak hanya itu, mereka berdua juga mengorbankan mereka demi menyelamatkan anak perempuan mereka yang sangat disayanginya itu. Tok Aba menghembuskan nafasnya merasa sedih mendengar kisah [Namamu] itu. "Kasihan sekali [Namamu]. Dia harus menjalani hidup dan beban yang sangat berat, padahal dia ini hanyalah seorang perempuan." Boboiboy menundukkan kepalanya setuju dengan pendapat Tok Aba. "Sekarang biarkan [Namamu] istirahat dulu, dia pasti memang merasa tersakiti karena benar-benar harus terpisahkan dengan keluarganya."

"Baik, tok." Boboiboy menoleh ke ruangan kamar tersebut dengan tatapan sedih. Tok Aba sendiri akan menyediakan makan malam untuk mereka sementara Boboiboy sendiri yang merasa lelah juga memutuskan untuk duduk di sofa lebih lama lagi.

Tidak lama setelah itu Tok Aba memanggil Boboiboy bahwa makan malam sudah dihidangkan dan memintanya membangunkan [Namamu] untuk makan malam bersama-sama. Boboiboy pun segera berjalan menuju kamar tamu, "[Namamu]." Dia mengetuk pintu terlebih dahulu dan karena tidak ada jawaban, dia pun membuka pintunya.

"[Namamu], Tok Aba mengundangmu untuk makan malam bersama---" Boboiboy tidak melihat adanya [Namamu] disana. "[Namamu]?!" Boboiboy masuk kedalam ruangan tersebut dan [Namamu] benar-benar tidak ada, jendelanya pun memang terbuka dan dia mulai panik.

Boboiboy berlari kembali menuju lantai satu memanggil-manggil kakeknya. "Tok Aba! Tok Aba!!" Tok Aba yang dipanggil-panggil pun menoleh kepadanya. "Iya ada apa, Boboiboy?" Tok Aba menatap cucuknya yang terlihat panik itu. "[Namamu]... [Namamu] tidak ada di kamar!"

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang