Pemandangan yang terlihat begitu biasa saja tapi, cuacanya pun terlihat normal cerah tapi sedikit mendung. Seorang laki-laki bertopi orange berdiri disana sembari melirik ke kanan dan kiri seolah-olah kebingungan.
"Dimana aku?"
Dia berjalan perlahan sambil melihat sekelilingnya. Tanpa ia sadari, dia melihat sosok atau lebih tepatnya seseorang di depan matanya.
Laki-laki itu menghentikan langkah kakinya karena melihat seseorang di depannya. Orang itu terlihat seperti seorang gadis yang seumuran dengannya, dia mengenakan blus lengan panjang hitam dengan kerah menutupi lehernya, rok yang serasi dengan merah, dia memakai kerudung hitam. Dia juga memakai celana hitam dan sepatu bot. Pakaiannya ditutupi oleh jubah bertudung merah yang diikat ke bahunya dengan pin.
Wajahnya pun tidak terlihat karena ditutupi oleh sebuah topeng bermotif tengkorak (day of the death) berwarna hitam dengan motif garis berwarna putih.
"Siapa kau?"
Gadis itu tidak menjawabnya melainkan membalikkan badannya dan berjalan pergi.
"Tunggu!"
Laki-laki itu berlari ke arahnya akan tetapi selagi dia mempercepat langkahnya, sosok gadis itu terlihat semakin menjauh walau hanya berjalan. "Tunggu!"
"...boy..."
"Tunggu sebentar!"
"...boiboy!"
"Tunggu!!"
"Boboiboy!!!!"
"BOBOIBOY! BANGUN!!"
"AAHH!!!" laki-laki yang bernama Boboiboy itu terbangun sambil berteriak dan juga terjatuh dari tempat tidurnya. "Boboiboy, kau baik-baik saja?" ujar sebuah robot terbang berwarna kuning.
"Aduh... Ish kau ini, Ochobot! Buat aku terkejut saja." Boboiboy berdiri sambil membenarkan topinya.
"Hehe, sorry. Habisnya kau ini seperti mimpikan sesuatu, kau mimpi apa?"
"Aku mimpi--" kalimat Boboiboy terpotong karena kakeknya, Tok Aba memanggilnya dari lantai bawah. Boboiboy segera pergi mandi dan bersiap-siap karena dia sudah berjanji akan membantu Tok Aba di kedainya seperti biasa.
Tiba di kedai, mereka bertiga bersiap-siap untuk membuka kedai. Walaupun masih pagi, ada juga yang datang untuk minum Special Hot Chocolate. Tidak hanya pelanggan lain, pelanggan setia Tok Aba yaitu Gopal sahabatnya Boboiboy selalu datang setiap hari. Dia selalu memesan Special Hot Chocolate atau Special Ice Chocolate disana walaupun dengan hutang yang hampir menumpuk seperti gunung.
Beberapa saat kemudian munculah tiga teman Boboiboy lainnya yaitu Fang, Yaya, dan Ying. Mereka mengobrol disana seperti biasa terkecuali Boboiboy. Dia memikirkan tentang mimpi yang dia alami tadi.
Siapa dia?
Kenapa dia ada dimimpinya?
Apa itu hanya sebuah khayalan saja?
"Boboiboy, kau kenapa?" tanya Yaya. "Iya, seperti memikirkan sesuatu." Ujar Ying yang duduk di sebelah Yaya.
"Bukan apa-apa," jawab Boboiboy.
"Hmm, kau memikirkan mimpi tadi kan?" ucap Ochobot sambil mengelap sebuah cangkir. "Mimpi? Mimpi apa, Boboiboy?" tanya Gopal, Fang terlihat tidak peduli tapi tertarik dengan topik pembicaraan mereka, hanya saja dia stay cool.
Boboiboy sedikit menghela nafas lalu berkata, "Aku memimpikan orang."
"Orang? Orang apa?" tanya Gopal, "Dia terlihat seperti seorang perempuan."
KAMU SEDANG MEMBACA
She's the One [Boboiboy x Reader]
Fanfiction[Completed] [34 Chapter + 6 Special Chapter] Siapa dia? Apa aku mengenalnya atau bahkan pernah bertemu dengannya? Kenapa dia ada di dalam mimpiku? Seorang pahlawan pulau Rintis yang terkenal bernama Boboiboy bermimpi bertemu dengan seorang gadis, si...