Chapter 27

3.6K 431 80
                                    

"Jika itu maumu... maka aku akan mengabulkannya, [Namamu]..." Boboiboy Halilintar mendorong [Namamu] supaya menjauhi terlebih dahulu dan segera pergi darinya.

[Namamu] meletakkan tangannya di mata kanannya itu, terlihat seperti meringis kesakitan. Boboiboy Halilintar kemudian mengatakan sesuatu yang membuat teman-temannya terkejut, "Aku akan menyetrum [Namamu]." Ucapnya.

"Apa kau gila, Boboiboy?! Itu bisa saja membuatnya terbunuh dengan setrumanmu!" ketus Fang tidak setuju dengan usulan Boboiboy Halilintar.

"Yang Fang katakan benar, Boboiboy. Tidakkah ada cara lain untuk menyelamatkan [Namamu] dari kendali Mephis?" ujar Yaya sama-sama tidak setuju dengan Boboiboy Halilintar.

Boboiboy Halilintar mengernyitkan keningnya pening. "Aku tahu itu! Aku tahu itu bisa saja membunuhnya! Tapi aku akan mencobanya sampai tidak akan benar-benar membunuhnya!" ketus Boboiboy Halilintar.

[Namamu] tiba-tiba sudah berada di atas mereka dan melontarkan serangan. Untungnya Boboiboy Halilintar dan teman-temannya segera menghindari serangan yang dilomtarkan [Namamu] itu.

Mau tidak mau, teman-temannya setuju dengan pendapat Boboiboy Halilintar karena tidak ada pilihan lain dan [Namamu] terlihat semakin ganas. "[Namamu]!" panggil Boboiboy Halilintar.

Yang dipanggil pun menoleh kepadanya dan menatap tajam. Lalu segera menyerang kembali Boboiboy Halilintar, akan tetapi Boboiboy Halilintar tidak melawannya melainkan menepis setiap serangan [Namamu] lagi.

Sampai akhirnya kaki mereka berada di atas genangan air yang ada di tempat tersebut. Sesaat [Namamu] melontarkan serangannya lagi, Boboiboy Halilintar melompat lalu mengeluarkan kekuatan listriknya tersebut ke genangan air.

[Namamu] berteriak-teriak kesakitan dengan setruman dari Boboiboy Halilintar, ditambah dengan adanya air maka setruman tersebut semakin kuat.

Boboiboy Halilintar menutup kedua matanya, merasa ikut kesakitan juga karena dia telah melukai [Namamu]. Dia tidak kuat melihat [Namamu] terluka seperti ini, terutama oleh dirinya sendiri.

[Namamu] terhempaskan dari genangan air dan setruman tersebut lalu tergeletak lemah tidak berdaya di atas tanah. Kedua matanya pun tertutup, terlihat aura gelap dan aura negatif di tubuhnya pun ikut menghilang.

Boboiboy Halilintar berlari menghampirinya, "[Namamu]!!" tubuh [Namamu] tidak bergerak sama sekali.

Boboiboy Halilintar memeluk tubuh [Namamu], "[Namamu]..." dia menggoyangkan tubuh [Namamu], berusaha untuk membangunkannya. Tapi [Namamu] sama sekali tidak membuka kedua matanya, deruan nafasnya pun tidak terdengar.

Air mata pun keluar dari mata Boboiboy Halilintar, dia terisak-isak sambil memeluk [Namamu] dengan erat. "Maafkan aku, [Namamu]. Maafkan aku..." isaknya.

Yaya dan Ying menahan tangisan mereka dengan menutup mulut mereka. Sementara Gopal, Fang, dan Ochobot menundukkan kepala mereka.

'Maafkan aku paman Zavdi. Padahal aku sudah berjanji kepadamu untuk menyelamatkannya dari kendali Mephis, tidak seperti dengan caramu yang memakai mantra. Tapi aku terpaksa memakai cara kekerasan sehingga membuatnya sampai terbunuh.' Pikir Boboiboy sambil masih memeluk tubuh [Namamu].

Boboiboy Halilintar masih terus menangis dengan apa yang dia perbuat kepada [Namamu]. Tidak menyadari kalau Mephis perlahan mendekari mereka. "Hah! Aku tidak tahu kalau [Namamu] bisa sampai selemah ini sekarang, tidak seperti dulu!" Boboiboy Halilintar dan lainnya menoleh kepada Mephis.

"Dulu saat dia dibawah kendaliku, dia disadarkan oleh guru bodohnya itu dengan sebuah perkataan dan mantra yang dia lontarkan ke kepala [Namamu]. Tapi aku tidak sangka kalau caramu itu lebih ekstrim dibanding gurunya, bahkan terlihat seperti kau membunuhnya. Padahal aku yang menyuruhnya menghabisimu tapi malah kau yang menghabisinya." Komentar Mephis malah menyeringai.

She's the One [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang