(FOLLOW DULU BARU BACA 😉👌)
Neyra caitlin Fernanda. Biasa di panggil Neyra. Cantik, manis. Mempunyai sifat ramah, dan mudah tersenyum kepada semua orang. Namun siapa sangka di umur 17 tahun yang bahkan masi menduduki bangku SMA harus menjadi seoran...
"Tuhh kan dia udah nunggu. Mampus gue," Ucap Neyra pelan.
Neyra berjalan mengahmpiri Nevan. Merasa ada yang berjalan ke arahnya Nevan mambalikkan badannya. Ia bisa melihat Neyra tengah berjalan menghampirinya.
"Dari mana?" Tanya Nevan.
"Sekolah," Jawab Neyra.
"Gue nunggu lo hampir setengah jam," Ucap Nevan tanpa eksperesi.
Neyra menghirup udara dalam-dalam "Gue tadi ketiduran di kelas, terus gue di suru nyalin catatan yang di papan tulis belum lagi nunggu teman-teman gue pada pulang. Kalau mereka tau gue pulang bareng lo, nanti mereka tau lagi," Ucap Neyra dengan satu tarikan nafas.
"Kenapa ketiduran di kelas?," Tanya Nevan.
"Perut gue saki- Awww," Neyra meringis kala perutnya kembali sakit dan agak sedikit nyeri.
Nevan memegang perut Neyra "Lo kenapa?"
"Perut gue sakit," Celetuk Neyra.
"Yaudah kita pulang," Ucap Nevan mengambil helam tepat di belakang Neyra namun terhenti kala ia melihat rok Neyra terdapat darah di area bokongnya.
"Lo mens ya?" Tanya Nevan
"Haahh masa sih. Terus gimana dong?" Kaget Neyra.
Nevan membuka jaket yang di pakainya lalu mengikatnya di pinggang Neyra dari arah belakang.
"Nevan nanti jaket lo kotor," Ucap Neyra menahan tangan Nevan yang melingkar di pinggangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( Anggep aja Neyra lagi nahan tangan Nevan )
Nevan mengembangkan senyumnya kala Neyra menahan tangan "Gak papa dari pada di liatin orang,"
"Nanti gue cuci deh. Janji,"
"Iya,"
Neyra dan Nevan tak bergeming. Jika ada seseorang lewat, mereka pasti akan mengira, Nevan dan Neyra tengah berpelukan mesra.
"Yaa tuhan jantung gue serasa mau loncat," Batin Neyra.
"Kayaknya gue udah mulai suka sama lo," Batin Nevan.
"Kapan tanggannya di lepas," Ucap Nevan membuat Neyra tersadar dari lamunannya.
"Ehh I-ya.Maaf," Balas Neyra.
"Yauda ni pake," Nevan mengulurkan helm yang berada di tangannya.
•••
Sesaimpainya di parkiran Aprtemen. Nevan berjalan seraya menggandeng tangan Neyra. Setelah menekan sandi apartemennya. Ia dan Neyra masuk ke dalam apartemen. Neyra berjalan ke kamarnya dan Nevan lalu mengambil handuk tak lupa pakainnya dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.
