TYPO BERTEBARAN!!
H A P P Y R E A D I N G
•
•
•
•
•
•
•
•
•Neyra menatap Nevan binggung. Sebenarnya apa yang terjadi? Neyra yakin pasti ada sesuatu yang di sembunyinkan oleh kedua orang tuanya.
"Lho kalin udah saling kenal?" Tanya Rasti menunjuk mereka berdua.
"Gak Tan. hanya tau sebatas nama doang," Jawab Neyra.
Nevan duduk tepat di hadapan Neyra. Menatap Calon istrinya. Neyra merasa risih di tatap Nevan. Nevan tidak menyangka jika calon istrinya adalah Neyra.
"Mah sebenarnya ada apa sih. Kok aku ngerasa ada yang kalian sembunyiin?" Tanya Neyra curiga.
"Nanti juga kamu bakalan tau sayang," Jawab Fina Mama Neyra. Neyra menganggukan kepalanya membalas.
"Ohh iya kita makan dulu. Setelah itu baru kita bahas," Ucap Rasti mempersilahkan Neyra dan keluarganya untuk menyantap makanan yang sudah tersedia di atas meja.
Neyra menyantap makanan dengan keaadan risih karna sedari tadi Nevan terus menatap dirinya dengan intens.
Skipp...
Selang beberapa waktu kedua keluarga Neyra dan Nevan telah selesai menyantap makanan yang tersedia.
"Jadi kita mulai saja. Papa sama Mama mau menjodohkan kamu dengan Nevan," Ucap Papa Neyra the point. Betapa kagetnya Neyra mendengar ucapan Papanya. Bagaimana bisa orang tuanya menyembunyikan hal ini darinya
"Haah," Kaget Neyra
Neyra menggelengkan kepalanya tak percaya "Papa sama Mama becanda kan. Gak mungkin aku nikah di saat aku masi sekolah Pah,"
"Mama sama Papa serius sayang Papa mau kamu nikah sama Nevan," Ucap Ferdi mengelus rambut anaknya.
"Pah aku masih sekolah belum waktunya aku nikah," Ujar Neyra yang sudah berkaca-kaca.
"Ney Mama mohom. Mama yakin sama polihan Mama. Nevan juga baik kok. Mama gak mau kamu salah pergaulan sayang," Mohon Fina manatap sang Anak
Apa ini yang di maksud Mama Papanya agar tidak mngecewakan keduanya. Neyra tidak sanggup untuk menikah di umur yang masih terbilang muda ini. Namun ia tidak bisa melihat Mamanya sedih karenanya.
Neyra menatap Mamanya yang ingin mengeluarkan air matanya"Terserah Mama sama Papa aja," Balas Neyra meneteskan air matanya.
"Jadi kamu mau kan sayang?" Tanya Rasti menatap calon menantunya bahagia.
Neyra menganggukan kepalanya tersenyum paksa menatap Bunda Nevan "Iyah tante,"
"Panggil Bunda aja. kan bentar lagi kamu jadi anak Bunda juga," Ujar Resti tersenyum.
"I..ya Bunda," Balas Neyra gugup.
Nevan menatap Neyra intens "Bun Aku mau bicara bentar sama Neyra," Ucap Nevan.
Bunda Nevan mengangukkan kepalanya "Ohh yaudah,"
Nevan berjalan menggandeng tangan Neyra menuju taman rumahnya. Neyra tersentak kaget saat Nevan menggandeng tangnya.
"Kok gue serasa kambing congek yah disini," Gumam Kevin pelan. Yang sedari tadi hanya diam. Menatap drama di rumah ini .
"Ohh iya Fin ini anak kamu yang pertama yah?" Tanya Rasti.
Fina menganggukkan kepalanya "Iyah,"
"Udah nikah belum?" Tanya Rasti menatap Kevin
"Belum ada calonya tante," Jawab Kevin kikuk.
"Lho tante kira kamu udah nikah," Balas Rasti. Yang di tanya hanya nyengir kuda memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Orang gue baru kuliah semester dua, masah udah di kira nikah. Apa gue setua itu yah. Peraasan muka gue ganteng aja," Batin Kevin.
•••
Di lain tempat Neyra Duduk di bangku taman rumah Nevan yang berdekatan dengan kolam renang milik Nevan.
Sedari tadi merka hanya diam. Tidak ada yang membuka suara. Hingga Nevan memecahkan keheningan. Membuat Neyra kaget Dengan Ucapan Nevan.
"Kenapa lo terima perjodon ini. Jangan bilang karna lo terpaksa?" Tanya Nevan membuat Neyra terdiam enggan menjawab ucapan Nevan karna yang di katakan Nevan Benar adanya.
"Lo diem berarti benar," Ucap Nevan, menjeda ucapanyan " lo bisa nolak perjodoan ini, kalau lo emang gak mau. gue gak mau lo nikah sama gue karna terpaksa,"
Neyra mulai berkaca-berkaca mendengar ucapan Nevan. Neyra menerima perjodohan ini, karna tidak ingin mengecewakan Mama dan Papanya.
"kalau gue tanya pertannyan yang sama kayak lo. Apa lo mau jawab?" Tanya Neyra balik.
Skatmat. Nevan terdiam karna Ucapan Neyra yang ia lontarkan kepadanya.
Tes.
Air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya mengalir dengan sendirinya di pipinya yang agak sedikit Chuby.
"lo diam berarti benar. Gue tau alasan lo nerima pejodohan ini. Karan lo gak mau kan, Bunda lo kecawa sama lo. Lo gak mau kan bikin bunda lo sedih, karna lo nolak perjodohan ini. Lo gak mau kan ngeliat Bunda lo nangis di hadapan lo. Dan alasan lo sama kayak alasan gue. Gue gak mau nyokap gue kecewa ataupun sedih apalagi sampe nangis di hadap gue. Gue tau kalau gue nolak perjodohan ini, Nyokap gue pasti kecewa sama gue. Gue gak mau ngebuat Nyokap gue sedih," Ucap Neyra menangis sejadi-jadinya mentap manik mata milik Nevan.
Entah mendapatkan keberanian dari mana Nevan berani memeluk Neyra yang sedang menangis di sampingnya.
"Maaf gue gak bermaksud bikin lo nangis," Percayalah ini pertama kalinya Nevan berkata maaf. Dan ini pertama kalinya Nevan memeluk seorang perempuan yang berstatus sebagai calon istrinya. Neyra menganggukan keplanya di dada bidang Nevan. yang masih berda di pelukan Nevan.
•••
Neyra dan Nevan berjalan ke meja makan. dengan Nevan yang masi menggandeng tangan Neyra.
"Ekhem Udah kali gandenganya. Ingat tempat Van," Singgung Kevin menatap mereka berdua yang sudah mendudukan dirinya di bangku meja makan.
Nevan dan Neyra hanya diam mendengar Ucapan Kevin. Nevan baru menyadari ternyata ia menggandeng tangan Neyra dari taman hingga ke meja makan.
"Ohh iya Bunda sama Ayah udah tentuin tanggal pernikahan kalian. Kalian akan nikah dua hari lagi. gimana?. bunda sama Ayah gak punya banyak waktu, Bunda sama Ayah harus pergi ke kanada tiga hari lagi," Ucap Resti Bunda Nevan.
"Hahh," Kaget Nevan dan Neyra.
"Secepat itu Tan?" Tanya Neyra.
"Udah Bunda bilang panggilnya Bunda aja," Ujarnya.
"Ehh I..iya Bunda," Balas Neyra.
"Jadi gimana kalian mau kan?" Tanya Mama Neyra.
"Terserah Mama aja," Jawab Neyra
Nevan melikirik Neyra sekilas. "Maafin gue," Batin Nevan.
•••
( Vote And Coment) 💛😘🥺
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevan & Neyra ✔ (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA 😉👌) Neyra caitlin Fernanda. Biasa di panggil Neyra. Cantik, manis. Mempunyai sifat ramah, dan mudah tersenyum kepada semua orang. Namun siapa sangka di umur 17 tahun yang bahkan masi menduduki bangku SMA harus menjadi seoran...