TYPO BERTEBARAN!!
H A P P Y R E A D I N G
•
•
•
•
•
•
•
•Minggu 08.10
Hari ini, hari di mana Neyra akan pergi ke rumah sahabat Papanya. Tetapi ia masih bergelayut manja dengan selimut tebalnya. Meskipun jam sudah menunjukkan delapan lewat sepuluh pagi.
"Dek bangun woyy, udah jam berapa ini. Anak perawan kok bangunnya siang," Teriak Kevin dari luar kamar. Karna tidak mendapat jawaban. Kevin langsung masuk ke kamar Neyra, untungnya kamarnya tidak di kunci.
"Woyyy Dekk bangun. Kebo banget sih lo," Teriak Kevin.
"Hmm iya," Gumam Neyra.
"Bangun. Atau gue panggil Papa," Ancam Kevin. Dengan sigap Neyra bangun dari tidurnya, takut akan di amuk sang Papa.
"Iya iya. Pake ngadu segala," Ucap Neyra, mengerjapkan matanya beberapa kali guna menyusuaikan cahaya yang masuk ke retinanya.
"Buruan mandi habis itu turun. Truss makan," Titah Kevin seraya beranjak keluar kamar Neyra.
"Hmm,"
Selang beberapa menit Neyra sudah selesai dengan rutinitas mandinya. Neyra melangkahkan kakinya menuju dapur.
"Mama," Teriak Neyra memeluk Fina. Mamanya.
"Ehh udah bangun. Makan dulu gih sana. Mama udah bikinin nasi goreng spesial kesukaan kamu," Ucap Fina mencium pipi Neyra.
"Yaudah Neyra ke dapur dulu Ma," Balas Neyra, berjalan menuju dapur.
•••
Di lain tempat, Nevan berada di Basecamp, sudah hampir seminggu ia tidak pulang ke rumah. Memikirkan bagaimana cara menjelasakan kebenarannya kepada Revano.
"Van gak usah di pikirin lah. Percuma juga lo kasi tau dia. Pasti Revano gak bakalan percaya. Lo tau kan Revano orangnya gak mudah percaya," Ucap Gerald panjang lebar.
"Gue gak mau masalah ini makin panjang," Balas Nevan Ketus.
"Mau gimana lagi. Semua udah terjadi," Ucap Vano. Sambil memainkan PlayStation milik Nevan yang ada di BaseCamp.
"Emang yah dasar tu wanita ular. Udah tau di tolak masih kekeh. Ehh malah Revano dia manfaatin," Ucap Gefi kesal Sambari memakan kentang goreng pesananya.
Nevan menatap Gefi nyalang "Tapi enak kan," Ucap Nevan
Skatmat. Gefi terdiam mendengar ucapan Sang ketua "Gitu-gitu udah pernah lo pake bajingan," Ucap Vano melempar kacang ke arah Gefi.
"Yehh orang dia sendiri yang nawarin gue, gue kira dia becanda ehh ternyata serius njirr. Yah gue gak bisa nolak lah," Balas Gefi.
"Tuh cewe goblok yah, mau-mau kasi tubuhnya secara cuma-cuma. kalau gue sih malu. Revano juga ,bodoh banget yah.udah tau yang bekas masi aja di terima," Ujar Farhan.
"namanya juga cinta. Kita tuh harus terima apa adanya. Walaupun udah gak perawan," Ujar Gefi sok bijak.
"Yehh si kunyuk sok-sokan bijak lo. Cewe aja masi ganti sana sini," Ucap Vano menoyor kepala Gefi.
"Sirik aja lo," Balas Gefi.
Brumm..
Brumm..
Terdengar suara motor ninja dari arah luar Basecamp. Pintu terbuka menampilkan sesorang dengan badan atletis dan baralis tebal itu memasuki area ruangan tengah Basecamp
"Heyy everybody. Kangen gak lo semua sama gue. Pasti kan ya. Secara kan gue di sana hampir seminggu," Teriak Radit, mendudukan dirinya di sofa samping Ozil.
Yah. Radit baru saja pulang dari bandung dan lansung datang ke basecamp Reveelix. Katanya sih rindu.
"Gak," Jawab mereka semua serentak.
Radit menekuk mukannya menatap Anak Reveelix yang hampir berjumlah dua puluh delapan orang " Jahat lo pada. Gue jauh-jauh datang buat ketumu kalian, truss ini balasan kalian buat gue," Ucap Radit mendramatisir.
"Gak usah drama lo, jijik gue," Balas Ozil menatap Radit.
"No drama no life," Ucapnya
"Alay banget lo, kek emak-emak lagi belanja," Ucap Gefi meledek
"Brisik," Ucap Nevan Jengah dengan perdebatan mereka yang tidak bermutu.
"Ehh Van apa kabar?" Tanya Radit.
"Kayak seperti yang lo liat," Jawab Nevan jutek.
"di jawab baik kek atau apa kek. Jutek amat sih," Ucap Radit.
"Budek ya lo," Balas Nevan menatap dingin Radit.
"Serah lo deh," Kesal Radit. Dangan sifat dingin Nevan.
"Gue cabut" pamit Nevan berjalan ke luar Basecamp.
"Mau kemana lo?" Tanya Vano. Vano tidak mendapat jawaban dari Nevan. Membuat ia mendengus kesal.
•••
Neyra berjalan menuju kamar untuk menonton drakor favoritnya, yang sudah ia download di laptop miliknya. Ia berjalan melwati Mama dan Papanya yang sedang menonton siaran yang ada di televisi. Neyra baru saja menginjak anak tanggah pertama. Suara bariton Papanya menghentikan langkahnya menyuruh Neyra duduk di tengah- tengah mereka berdua.
"Kamu jangan lupa yah sayang nanti malem kita mau ke rumah sahabat Papa," Ucap Ferdi mengingatkan
"Emangnya ada apaan sih pah. Sampe Neyra harus ikut segala?" Tanya Neyra menatap Papanya.
"Nanti juga kamu tau. Dan Papa sama Mama harap kamu gak ngecewain Mama sama Papa," Jawab Ferdi menatap sang anak penuh harap.
"Ada yang Papa sembunyiin yah dari Neyra?" Tanyanya
"Nanti juga kamu tau kalau kita udah ke rumah teman papa sekaligus sahabat Papa dari kecil," Jawab Ferdi menatap Neyra lembut sekaligus penuh harap.
"Yaudah deh Neyra ke kamar dulu," Pamit Neyra kepada Mama dan Papanya
"Iya sayang. Mama udah siappin dress kamu. Mama udah taruh di lemari paling pojok" Ucap Fina memberi tahu sang anak.
"Iyah Mah," Balas Neyra .
•••
Di lain tempat Nevan berjalan memasuki Rumahnya, setelah hampir seminggu, ia tidak pulang ke rumah ini.
"Akhirnya kamu pulang juga," Ucap Raka Ayah Nevan. Nevan sama sekali tidak menjawab ucapan sang Ayah.
"Nevan sini nak Bunda mau ngomong sama kamu," Titah Rasti Bunda Nevan.
Nevan berjalan menghampiri Bunda dan Ayahnya "Mau ngomong apa?" tanya Nevan the point.
"Jadi gini sayang, karna Bunda sama Ayah jarang ada buat kamu, jarang ada waktu buat kamu. Tapi asal kamu Tau Bunda sama Ayah sayang banget sama kamu. Bunda sama ayah mau kamu bisa ngerasain kasih sayang seseorang. Jadi bunda mau kamu nikah sama anak sahabat Bunda dan Ayah yah," Ucap Rasti panjang lebar menatap sang anak satu-satunya.
•••
( Vote And Coment) 💛😘🥺
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevan & Neyra ✔ (SUDAH TERBIT)
Teenfikce(FOLLOW DULU BARU BACA 😉👌) Neyra caitlin Fernanda. Biasa di panggil Neyra. Cantik, manis. Mempunyai sifat ramah, dan mudah tersenyum kepada semua orang. Namun siapa sangka di umur 17 tahun yang bahkan masi menduduki bangku SMA harus menjadi seoran...