TYPO BERTEBARAN!!
H A P P Y R E A D I N G
•
•
•
•
•
•
•
•
•Mendengar Ucapan Bundanya. Membuat ia beranjak dari duduknya "Apaan sih Bun. Bunda gak bisa gitu dong sama Nevan. Nevan gak papa kok kalo Ayah sama Bunda jarang pulang ataupun gak pulang sekalian. Nevan tau Bunda sama Ayah sibuk kerja, Nevan gak papa kalau gak bisa rasain kasih sayang Ayah sama Bunda. Dan satu hal yang perlu Bunda tau, Aku gak mau di jodoh-jodohin kayak gini. Aku punya jalan hidup sendiri Bun. Kalaupun aku nikah, aku hanya mau nikah sekali seumur hidup, dan itu dengan perempuan pilahan aku," Ucap Nevan tidak suka dengan pilihan Bundanya. Ini pertama kalinya seorang Nevan berbicara panjang lebar sama Bunda dan Ayahnya.
"Nevan. Ayah gak pernah ngajarin kamu ngomong gitu sama orang yang lebih tua," Bentak Raka-Ayah Nevan.
"Ini juga karna Ayah sama Bunda. Aku gak mau di jodoh-jodohhin,"
"Ayah gak mau tau, pokoknya kamu harus terima perjodohan ini. Gak ada penolakan," Ucap sang Ayah menatap Nevan tajam
Resti menarik tangan anaknya untuk duduk kembali di sampingnya "Bunda mohon sama kamu kali ini turutin mau bunda sama Ayah. Bunda hanya minta itu dari kamu Van. Bunda mohon sama kamu. Ini kali pertamannya kan Bunda minta sesuatu dari kamu. Bunda mohon," Tangis Resti, memohon kepada anaknya. Ia yakin keputusan yang ia ambil pasti benar.
Ini pertama kalinya Nevan melihat Bundanya menangis di hadapanya. Membuatnya tidak tega menatap sang Bunda " Tapi Bun, Nevan belum siap. Nevan masi sekolah Bun, pasti ada waktunya buat Nevan nikah, gak sekarang " Ucap Nevan lembut membujuk Bundanya.
"Van Bunda hanya mau kamu nikah. itu aja kok. Gak masalah kalau kamu masih sekolah. Kan yang punya sekolah juga Ayah kamu. Kamu gak bakalan di keluarin juga," Balas Resti marah seraya baranjak meninggalkan putranya. Namun langkahnya terhenti kala mendengar ucapan Nevan.
Nevan menghela napasnya pasrah "Oke. Nevan turutin apa mau Bunda. Kalaupun Nevan nolak, Bunda dan Ayah pasti bakalan kekeh buat ngejodohin Nevan,"
Resti segera memeluk anak tunggalnya "Makasih nak," Nevan sama sekali tidak menjawab ucapan Bundanya melainkan membalas pelukan sang Bunda.
"Nanti malam kamu siap-siap yah. Colon istri kamu bakalan dateng," Ucap Resti. Nevan menganggukan kepalanya. melihat Bundanya tersenyum mumbuat hatinya merasa hangat melihatnya.
•••
"Neyra," Panggil Fina. Ini kali ketiga ia memanggil Neyra tetapi enggan mendapatkan jawaban.
"Kenapa mah?" Tanya Kevin yang melihat Mamanya mengedor - gedor pintu kamar Neyra.
"Itu sih Neyra lagi tidur apa gimana yah. Dari tadi Mama panggilin gak nyaut-nyaut, atau lagi di kamar mandi kali," Balas Fina menatap Kevin.
"Buka aja pintunya mah," Ujar Kevin.
"Di kunci Vin, tadi udah Mama coba," Ucap Fina mencoba membuka pintu kamar Neyra.
Kevin mengedikkan bahunya "Yaudah mungkin tidur kali,"
"Nanti Neyra lupa lagi kalau mau kerumah teman Papa," Ucapnya menatap Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nevan & Neyra ✔ (SUDAH TERBIT)
Teen Fiction(FOLLOW DULU BARU BACA 😉👌) Neyra caitlin Fernanda. Biasa di panggil Neyra. Cantik, manis. Mempunyai sifat ramah, dan mudah tersenyum kepada semua orang. Namun siapa sangka di umur 17 tahun yang bahkan masi menduduki bangku SMA harus menjadi seoran...