21.

211 32 1
                                    

" waktu itu Cepet "

-Rasya

( 21. ) 13 1 21 4 25

Drtzz

Saat hendak melanjutkan bicaranya, Handphone Rasya berbunyi. Rasya mengambil handphone nya lalu mengangkat telfon masuk yang tertera di handphone nya.

" ........ "

" Maaf, Oke aku jemput sekarang ya "

" ......... "

" Iya tunggu "

Rasya langsung mematikan telfon secara sepihak sebelum orang di sebrang sana mengamuk lagi.

" Ma pa, Om Tante, Semuanya Rasya pamit bentar mau jemput Maudy di supermarket " Ucap Rasya lalu menyambar kunci motor milik Raga membuat Raga melotot kesal.

Sudah apes nya :v

Rasya balik lagi, " gak jadi motor gue pinjem mobil aja " Lanjut Rasya menyambar kunci mobil milik Raga yang masih bertengger manis di meja dan mengembalikan kunci motor milik Raga.

" Abang nya Raga rada- "

Drtzzz

Alvika mengambil Handphone nya, menghembuskan nafas jengah saat handphone nya bergetar terus di dalam tas.

" ....... "

" HAH? JANGAN MAIN MAIN! "

"..... "

" saya kesana segera "

Alvika memasukkan Handphone nya ke dalam tas saat telfon di putuskan sepihak oleh orang di sebrang sana.

" Bang Darrel kritis, Bang Galang sama Aldo gak bisa ngomong apa apa disana Bang Darrel harus perawatan intensif " Ucap Alvika membuat semuanya yang tau keadaan Darrel terkejut.

" Darrel kenapa? " Tanya Megantara membuat Alvika gelagapan, " kemarin ada yang nusuk Bang Darrel terus bang Darrel koma dan yang meninggal Bang derano " jawab Alvika. Alvika tak banyak bicara ia langsung mengambil jaket dan kunci motornya.

" Alvika mau perjodohan nya di tunda sampe Bang Darrel sembuh " Lanjut Alvika langsung keluar rumah membiarkan yang tidak tau menjadi kebingungan, " Alan sama Arkan mau nyusul Alvika Pa ma " Ucap Alan langsung menyeret Arkan keluar.

" Kita nyusul Om Tante takut Vika ntar gada yang nahan kalau emosi okey " Ucap Elnata langsung mengambil jaket dan Kunci mobilnya.

Saat Rasya kembali, " lah lah kok pada lari keluar? " Tanya Rasya kebingungan, " Darrel masuk RS " jawab Megantara membuat Rasya melotot.

Rasya tanpa banyak bicara meninggalkan Maudy yang cengo karena Rasya meninggalkan nya sendirian. Tanpa banyak bicara Maudy berlari mengikuti Rasya.

" Ikut Sana mau kek kambing cengo kalian disini? " Tanya Sanjaya membuat semuanya mendadak menatap datar. " Apa liat liat? Udah sana hush hush lagi ada pembicaraan dewasa kalian gak boleh tau hush sana sana " lanjut Sanjaya mengusir.

Ni bapak atu ngeselin juga ya

Mereka langsung dengan ogah ogah an keluar rumah.

Di satu sisi, mereka berada di rumah sakit, menunggu dokter keluar dari ruang ICU. Alvika sudah mondar mandir di depan ruang ICU.

Ke khawatiran melanda mereka semua, " Vika, duduk Napa sih Lo puyeng gue liatnya " ucap Galang kesal saat Alvika tak berhenti mondar mandir seperti setrika..

Alvika menghembuskan nafas jengah lalu duduk, perasaan tidak karuan saat ini. Kekhawatiran melanda semuanya tapi mereka mencoba tenang.

" Kalau sampe parah gue bakal tunjukkin kemarahan gue sebenernya ke mereka " Gumam Elnata menatap tajam pintu ruang ICU.

Dokter keluar dari ruang ICU, Alan berdiri, " gimana dok keadaan Darrel? Baik baik aja kan? " Tanya Alan, mereka yang mendengarkan sudah gemetaran takut dengan jawaban dokter dan..

" Keadaan nya makin memburuk, Dalam 2 minggu jika tidak stabil dengan terpaksa kami dari pihak rumah sakit akan mencabut Seluruh alat medis " Jawab Dokter tersebut, Rasya melemas mendengar jawaban tersebut.

Sebagai Ketua Danger ke 6 Rasya merasa tidak becus menjaga junior nya. Tubuh Rasya merosot ke bawah, mereka semua makin tidak percaya karena kelakuan Rei yang kurang ajar itu.

" JANGAN LO LEPAS SEMUA ALAT MEDISNYA! " Bentak Elnata menarik kerah jas dokter tersebut, Arkan menarik Elnata menjauh karena hampir saja Elnata membunuh dokter tersebut.

Elnata menghempaskan Arkan hingga Arkan limbung kebelakang, Elnata tanpa banyak bicara langsung keluar dari rumah sakit disusul Alvika.

Mereka tak bisa melarang lagi, mereka tau apa yang akan di lakukan oleh Elnata dan Alvika.

Skip, setelah sampe di markas moondark Elnata langsung menghajar Rei habis habisan karena kebetulan Rei baru saja keluar dari Markas.

Nafas Elnata memburu saat melihat Wajah santai Rei, Alvika menonjok Albert yang hendak memukul Elnata.

Pertarungan dari keduanya terjadi lagi. Keduanya sama sama kuat tapi sayang nya, Elnata dan Alvika perempuan.

" KURANG AJAR LO! GARA GARA LO BANG DARREL HARUS KRITIS! MAU LO APASIH BANGSAT! DARREL SODARA LO REI! " Bentak Elnata sudah kelepasan emosi.

Nafas Elnata dan Alvika memburu, emosi tidak bisa di luapkan saat ini.

Galang, Raga, Avgar, Zio dan Rafael yang baru saja datang langsung memisahkan keduanya saat pertarungan kembali terjadi.

Katakan saja emosi sudah hampir di luapkan saat ini jika kedatangan kelima nya tidak tepat.

" JANGAN GILA DEH! KALAU ADA MASALAH SELESAIKAN BAIK BAIK JANGAN KEKERASAN " Bentak Avgar menahan Rei yang hendak membalas Elnata.

" LO JUGA REI! LO SALAH BUKANNYA TANGGUNG JAWAB MALAH KABUR DARI TANGGUNG JAWAB " bentak Avgar menahan Rei yang masih memberontak ingin membalas Elnata.

......

~•~•~••~~•~

Mmps di gantung :v
Oke segini aja dulu ntar di lanjut lagi okey

Jangan siders, happy reading Papayyyy

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang