27

201 23 0
                                    

" Kedatangan mu yang mengejutkan Membuat semua berubah "

27. This is baby

Di rumah sakit, mereka diam tanpa bicara. Mereka diam tanpa adanya pembicaraan apapun.

" bang Orlando, kak Sherly, Bimo sama Gerald mau kesini. Dia tau kamar ini kan? " Tanya Arkan memainkan handphone nya sembari bersandar di sofa.

" Tau kok bentar lagi juga Dateng, Lagi di perjalanan katanya " jawab Alan diangguki paham oleh Arkan. Mereka kembali melanjutkan Memainkan handphone nya.

Tok tok

" Masuk bang " ucap Alan dari dalam, matanya fokus ke handphone, tangannya scroll Tiktok.

Pintu terbuka, " Ada tuyul lan, " ucap Arkan membuat Arsya yang berada disana langsung melempar bantal ke arah Arkan.

" Ponakan aku jangan di bilang tuyul ish " kesal Arsya, Orlando yang baru saja datang hanya bisa diam melihat pertengkaran adiknya.

" Udah gede sya, Lo masih aja suka timpuk timpuk bantal kek begituan astagfirullah " Ucap Orlando membuat Arsya menyengir.

Orlando duduk di samping Arsya, Orlando mengisyaratkan Bimo untuk duduk di sampingnya.

" Gue kesini cuma mau lurusin masalah ini, Jadi Zio ketembak bagian Tangan terus Rasya ketusuk bagian perut " Orlando sengaja menjeda kalimatnya

Orlando menatap Semua nya, wajahnya berubah menjadi datar kala semua menjadi hening, " sekarang saatnya gue yang balesin semuanya. Gue gabisa diam " lanjut Orlando, Rasya menolak itu

" Gak usah, gak perlu di bales nanti juga dapet karma sendiri " saut Rasya, Oke Orlando menyerah kali ini, dia membiarkan Albert dan lain lain berbuat sepuasnya terlebih dahulu.

" Bim, sini sama om " Ucap Rasya, Bimo hanya menurut dan duduk di samping Rasya. Bimo adalah type orang yang dingin, berbeda jauh dengan Orlando yang banyak bicara.

" Kmu penerus Danger nantinya Bim, Lanjutkan bakat mu Membuat keadaan menjadi merinding " Batin Rasya mengambil handphone di atas nakas lalu memberikan pada Bimo.

" Kak sher kemana? " Tanya Arsya menyandarkan kepalanya di pundak Arkan sembari memainkan handphone nya. " Sherly di luar, lagi Sama Gerald diluar, Gerald nangis gabisa diem " Jawab Orlando, Arsya berdiri lalu membuka pintu.

" Kak, sini Gerald sama Arsya aja " Ucap Arsya mengambil alih Gerald, Sherly memberikan Gerald pada Arsya. " Thank you ya, kakak udah dehidrasi dari tadi Gerald gabisa diem nangis " balas Sherly di angguki Arsya.

" Penerus bang Orlan semua ye bang, cwo dua dingin semua " Ucap Alan meringis kala melihat tatapan tajam dari Bimo.

" Heem, dulu gue pernah bilang...

Di suatu saat nanti
Di saat sesuatu bakal terjadi
Entah itu apa

Salah satu penerus gue bakal lanjutin dan balas semua yang buat Sherly terluka

Gue, gak akan bisa selama nya jaga Sherly apalagi ada di dunia

Semua manusia akan kembali ke penciptanya
Jadi kalau suatu hari gue di panggil buat pulang

Bimo Gerald Williams
Gerald Arjuna Williams

Mereka yang bakal nerusin gue
Mereka yang nerusin kekuasaan gue

Mereka, yang nantinya membalas semua
Menutup segala dendam

Serta mereka, yang akan mengulang masa muda gue kembali ke dunia nyata setelah sekian lama tertutup

...... Gitu " Ucap Orlando di angguki semuanya, mereka kembali fokus kepada kegiatannya masing masing.

Perlahan satu persatu terluka
Perlahan juga satu dari mereka pergi

Mereka pergi melampaui batas
Setinggi langit
Menggapai mimpi

Hingga suatu angan yang di impikan tercapai

Semua angan pasti tercapai
Berhalu pada awal hingga akhir yang membuat mu senang

~π~π~π~π'

Pendek hisk :v
One 500 word dulu
Gatau ini kaku apa enggak intinya update

Happy reading

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang