24

192 28 7
                                    

" kalau cinta itu bener bener tulus, dan kalian jodoh pasti semakin jauh kalian pergi dan mencoba melupakan pasti akan ke ingat kembali dan hadir kembali suatu saat "

24. Hmm

Mereka masih diam, " Bang gue ke toilet dulu " Pamit Raga langsung pergi begitu saja, Thea yang melihat Raga pergi langsung mengikuti nya.

Di parkiran, Thea berusaha menjelaskan sesuatu kepada Raga entah apa lagi masalah mereka saat ini.

Thea menahan Raga, Raga berhenti lalu diam dengan wajah datarnya.

" Al, Bukan maksud aku ninggalin kamu. Kita beda Al, and maaf aku nggak ada maksud mau datang lagi di kehidupan kamu " Thea menjeda kalimat nya.

Thea menarik nafas sejenak, " Aku ke Jakarta karena mau ketemu sama Tante Via " Lanjut Thea membuat Raga menyerngit heran

" Ngapain Lo mau ketemu sama Mama ? Mau buat mama masuk rumah sakit lagi? Gak usah deh, gak penting " balas Raga, Thea terdiam entah apa yang membuat Thea terdiam.

Raga menghempaskan tangan Thea yang menempel di Lengannya lalu kembali masuk ke dalam rumah sakit.

Saat kembali, Raga langsung duduk di Samping Alvika. Alvika hanya diam, Membiarkan Raga duduk sepuasnya yang penting tidak menganggu dirinya mengerjakan tugas OSIS.

" Vik, Vika "

" Hm? "

" Vikaaa "

" Apa?

" Alvika "

" Kenapa ? "

" Nikah yuk "

Vika cengo mendengar jawaban raga, Tumben tumben Raga mengajaknya Nikah biasanya juga saling ogah ogahan. Raga mengeluarkan handphone lalu mengetikkan sesuatu.

Handphone Alvika bergetar.

Raga Aldebaran XI - IPS

Terakhir dilihat pada 20.54

Iyain aja gue mau Thea Cepet pergi

Males banyak hama

Nanti Lo iyain gue bakal urus yang denger

Hm

" Hm, terus? " Balas Alvika, Raga mendekatkan dirinya ke arah Alvika.

Cupp

Alvika menegang saat merasakan kecupan singkat sksksksk BAPER.

Yang melihat itu hanya bisa cengo, tadi aja ogah ogahan sekarang umbar kemesraan di depan umum.

Emang dasarnya Dua manusia Meresahkan. " Nikah aja gih kalian, Wali nya Arkan sama Alan di KUA biar gak umbar kemesraan aja disini. Kalau mau umbar kemesraan mending di kamar sana langsung buat debay " Ucap Rasya membuat Raga gelagapan.

Mereka semua tidak mengerti Raga dan Alvika hanya berpura pura.

" Punten.... "

" Pisang "

" Waduh gak ada pisang om "

" Mangga "

" Nah itu bener om "

" ARCELIO!!!! "

" Mwehehehe kenapa bang ? " Tanya orang di sebut Arcelio tersebut, Dia Arcelio Bramansya Rajartara anak terakhir di keluarga Rajartara.

Arkan hanya bisa mengelus dadanya mencoba sabar menghadapi Sosok Lio yang jahil, " Ngapain Lo kesini? Tiba tiba Punten punten " Gerutu Arkan, Iya dia menggerutu karena terkejut.

" Oh itu, anu "

" Anu apa? "

" Anu "

" IYA ANU APA? "

Arkan emosi saat Arcelio kembali jahil, " hehehe, nganterin Kak Arsya kebetulan tadi di suruh bang Orlan kesini jadi tuh Kak Arsya ada disana lagi berdiri noh liat muka nya datar Samperin Gih " Balas Lio membuat Arkan langsung berdiri.

Arkan mendorong Arsya agar duduk di sampingnya, " sayang, kamu kapan kesini ? " Tanya Arkan sok lemah lembut, biasa cewek lagi PMS jadi galak.

" Tadi bareng Lio, Abang gak bisa nganter ada kerjaan di kantor Papa jadi nyuruh Lio nganter aku " jawab Arsya, Arkan menghembuskan nafas lega saat Arsya tidak memarahinya.

" Bentar ya "

Arsya hanya mengangguk.

" Terus sekarang gimana? Geby beneran hamil? Avgar gimana? Anna gimana? Yakali Anna di gantung gitu aja setelah tau Geby hamil " Ucap Arkan, Semua nya berfikir.

" Gue gak tanggung jawab, kalau gue melakukan gue bakal tanggung jawab, itu bukan bayi gue " Balas Avgar dingin. Arianna, Rivaldi dan Revaldi hanya bisa diam.

Memang sih Geby dan Belva belum memberitahu keadaan sebenernya. Tiba tiba sosok ini datang, seperti jelangkung tapi manusia.

Jelangkung berwujud manusia.

" Geby beneran hamil, Anak Avgar "

Semua terkejut dengan pengakuan dari sosok asing yang datang tiba tiba.

Reysa, iya cewek itu lagi. " Balik sa! Gak usah berulah disini! Kalau masalah Lo sama gue ya sini sama gue gak usah bawa bawa kak Avgar. Lo niat mau hancurin hubungan Kak Avgar sama Kak anna?! " Alvika berdiri lalu menarik Lengan Reysa.

Reysa yang disini di ceritakan Ratu Drama hanya memasang wajah sok dramatis nya.

" Gu-gue salah apa " tanya Reysa dengan wajah sedihnya, dih drama si Eneng.

" Gosah drama mbak " ceplos Galang membuat Reysa terdiam. " G-gue gak drama " balas Reysa gugup, Galang hanya diam tidak menanggapi balasan Reysa.

" Dih drama mana mau ngaku, sekali nya tukang drama ya udah Drama aja kali gosah sok polos jawab gak drama padahal juga licik di otaknya "

Rafael gregetan saat Reysa masih diam, Gelagapan - itu yang menggambarkan kondisi Reysa saat ini.

~•~•~•~•~

Pagiii
Jarang jarang up jam segini sksksks.

Sorry pendek, nanti up lagi kok.

Payyy happy reading

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang