10

310 36 1
                                    

Haiiii Cha balikkk

Gimana Ujiannya? Masih semangat nggak? Xixi

Semangat ya yang Ujian, semoga nilai nya bagus...

Oh iya sekalian mau bilang, Arsen Geovanno 2 dan Cerita ini Bakal Hiatus Lama, Awal Tahun udah up lagiii

Mau Fokus sama ABBDA dan ARRDP aja deh wkwkwk....

Mau lanjut dua karya lagi tapi Bingung cerita apaan lagi :v

Happy reading yaaa

~|•√•|~


Raga menatap datar Zio yang dengan sengaja menggantung kalimatnya. Zio mati matiab menahan tawa saat Raga menatapnya Datar.

" CEPETAN ALZIO!!!! " nahkan ngegas mwehehe. Zio tertawa.

Sebelum menjelaskan lagi, Zio menarik nafas terlebih dahulu, " Kayak gue udah kenal dia dari lama gitu, Kayak gimana ya, pokoknya dia tuh kayak Adek gitu " jelas Zio, nah kini Raga ikut berfikir.

Memang Saat dirinya melihat Zio sedang bersama Vivi, Dirinya seperti melihat Kakak dan Adik.

Tiba tiba sosok jelangkung berwujud manusia mengejutkan mereka, " HOY LO BERDUA NGELAMUN MULU " teriak Rafael Membuat Raga dan Zio tersentak kaget.

Zia dan Elnata yang kebetulan sedang jalan santai menuju Tribun pun kaget dengan teriakan si Fakboy. Rafael hanya menyengir tanpa dosa saat di tatap tajam oleh orang sekitar.

" Gosah teriak bisa kan fael? " Tanya Zia diangguki Rafael. Please lah woi cariin feel nya 😭🦶.

" Ga, Ntar temenin gue beli bunga. Bantu pilih in aja " Ucap Avgar yang baru saja lewat dengan style basket lengkap.

Raga menengok ke samping, alis nya berkerut. Sejak kapan seorang Avgar yang dingin mau membeli bunga? , " Buat siapa? " Tanya Raga penasaran.

" Buat Anna " jawab Avgar santai. Raga, Zio dan Rafael semakin di buat Bingung, Siapa Anna yang di maksud Avgar?

Rafael memicingkan matanya, " Kak Arianna, kakak kelas kita yang baru pindah dari London itu kan? " Tanya Rafael Diangguki Avgar.

" Cieeee jatuh cinta nih " goda Rafael, sedangkan Zio hanya tertawa mengingat Avgar yang baru saja jatuh Cinta.

" Nanti Minta Author bikin spin off khusus Avgarianna " ucap Zio.

' WOYYY GAK ADA!!!! NANTI AJAAAAAAA ' balas Author.

Skip~

" Bahahaha, Ntar sorean ya, kalau siang gue udah ada janji " ucap Raga diangguki Avgar. Mereka tanding Basket.

Di tim Avgar ada Anak Dark Eagle, melawan Tim Alvika yang sebagian besar anak Danger.

" Yakin gamau ambil bolanya? Lo yang nantang loh " ucap Alvika saat Avgar berada di hadapannya.

Avgar mencoba mengambil bola tersebut namun Alvika selalu menghindar, " jangan main curang Vika " ucap Avgar menatap jengah Alvika yang masih santai mendribble bola basket tersebut.

" Gue main curang apa emang Lo yang gak bisa rebut bola ini dari gue " balas Alvika santai, Avgar memutar bola matanya Malas.

Elnata terkekeh melihat Avgar yang nampak jengah dengan Alvika yang sedari tadi mendribble bola basket tapi tidak di masukkan ke ring.

" MASUKIN WOI JANGAN DI DRIBBLE MULU " teriak Galang dari Pembatas lantai Tiga. Alvika tertawa lalu memasukkan Bola tersebut di Ring basket.

0:1

Tim Alvika udah nyetak skor 1 xixi Tim Avgar kapan woiiiiii

Skip ~

Bel Pulang sekolah sudah 5 menit yang lalu tapi Alvika, Elnata, Galang dan Darrel masih berada di parkiran.

Entah mengapa Baju mereka sudah berubah hitam semua. Jaket Danger dan Roger sudah mereka pakai. Banyak siswa siswi yang berlalu lalang menatap takut ke arah mereka.

Tiba tiba Raga, Zio dan Rafael sudah berada di belakang mereka, " Bisa nggak? " Tanya Raga mengejutkan Alvika yang berdiri menatap tajam sekeliling.

" Gue nggak bisa sekarang, lain waktu aja. Mendingan kalian pulang dulu cepetan. Sekolah bakal heboh jadi cepet Pulang, nyawa Lo semua kalau masih disini bakal terancam " jawab Alvika di angguki Paham oleh Raga.

Saat Raga, Zio dan Rafael sudah tidak berada di Pekarangan sekolah, dan sekolah sudah sangat sepi. Alvika mengeluarkan Sebuah Pistol, Hisk apa ini miskahhhhhhh.

Dorr

Galang terkejut mendengar suara tembakan, Dirinya menengok ke arah Alvika yang memegang pistol.

" Alan sama Arkan nggak ikut ? " Tanya Darrel di gelengi Alvika. Galang memicingkan matanya saat melihat seseorang yang sedang mencoba bersembunyi.

" Moondark " Ucap Galang, Elnata berlari saat mendengar itu. Dengan penglihatan tajamnya, Elnata berhasil menangkap dua Anggota Moondark.

Target mereka 20 Anggota Moondark, Tapi baru dapat 5. Sekolah akan bahaya jika Ada Moondark.

" Aldo, Cek jaketnya " titah Darrel, Yang di panggil tadi menggeledah Jaket Anggota Moondark tadi.

Sebuah Bom lah yang di temukan, Alvika menghembuskan nafas pelan. Alvika menembak Bom tersebut hingga Bom tersebut tak berbentuk.

" Apa tujuan Lo datang kesini dan bawa Bom ini hm? " Tanya Alvika mencengkram erat Dagu salah satu Anggota Moondark yang menatapnya takut.

Galang menarik Alvika agar Alvika tak terpancing emosi, " jangan di cengkram dagunya, dia gak bakal bisa ngomong " ucap Galang diangguki Alvika.

Cengkraman tersebut lepas, Pipi Anak Moondark itu sudah berdarah karena Kuku Alvika.

" Gue disuruh sama Reinaldi " jawab orang tersebut, Alvika melongo begitupun yang lain.

" Lo boleh pulang, besok datang lagi kesini " Ucap Elnata menahan Alvika yang hendak menghajar Satu persatu dari mereka.

~'|•√•|'~

Piuwwww

Lagi hujan nih, ide nggak begitu lancar.

Maaf ya pendek

Happy reading

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang