07

376 44 5
                                    

XI IPA 1

Disini Elnata, Alvika dan Zia berada, Membaca Novel adalah Hal Favorit mereka. Di Jamkos ini mereka menghabiskan waktu membaca Novel.

Memang kelas Sangat Ricuh, Tapi Tidak menganggu ketiganya. Menit demi menit berjalan, Tiba Tiba kelas makin Ricuh dengan Datangnya Avgar - Senior Kelas 12 bersama Raga, Rafael dan Zio.

" Misi Adek Adek minta waktu nya sebentar ya " Ucap Avgar Sopan. Mereka diam, Alvika Menaruh Buku Novel nya dengan keras Di atas meja.

" Kenapa? Cari masalah lagi kak? Kalau iya jangan deh, gue gak butuh pembuat onar masuk kelas gue " Saut Alvika sinis.

Avgar menghela Nafas sejenak, memang Alvika sangat tidak menyukai keberadaan nya karena dia pernah berulah di kelas Alvika.

" Nggak, gue gak bikin ulah, gue cuma mau Manggil Anak Dark Eagle doang, buat bantu mereka tuntasin Masalah di Depan sekolah " balas Avgar tenang.

Alvika terdiam sejenak, Di otak nya hanya terlintas Satu " masalah Tawuran " dengan cepat Alvika memencet Tombol di gelang nya Dan menyambar jaket Hitam bertulisan " Danger " di bagian belakang.

" Tolong, Panggil anak Roger 10 aja yang ada di sini langsung turun " Titah Alvika pada Elnata, dengan Cepat Alvika keluar kelas.

Elnata menepuk Jidat nya, Alvika begini sama saja membuat Ricuh dan tanda tanya di kelas mereka. Setelah mendapat permintaan tolong Elnata langsung memencet Tombol Di kalung bagian belakangnya.

Gerbang SMA Sanjaya.

Banyak sih yang berkumpul disini, sekitar 150 orang itu pun campur dengan musuh. Pengguna Jaket Dark Eagle, Danger dan Roger di satukan dengan Slayer biru SMA Sanjaya disebrang sana ada Golongan Remaja berjaket Moondark.

Alvika memperhatikan Orang di hadapannya sekarang, dia Albert sepupu dekat Alvika dan Darrel.

" ALBERT! " bentak Alvika Membuat Albert yang awalnya tidak mengetahui Keberadaan Alvika terkejut melihat Alvika dengan wajah datarnya menatap dirinya.

" Vi-vika " Gumam Albert Terbata. Dirinya terdiam kaku melihat keberadaan Alvika, Dirinya terancam jika Ada Alvika.

Plakkk

Tamparan ini di terima oleh Albert dari Alvika. Semua nya melongo.

" Gue bilangin Uncle Vano Lo Al! Berapa kali Uncle bilang jangan cari masalah terutama Sama Anak Danger! Wilayah ini milik Danger! Lo gak ada Hak masuk tanpa izin " ucap Alvika tegas.

" Udah Bert mending Lo pergi sebelum Alvika Sama Anak Danger bikin Lo mati konyol " Ucap Elnata yang masih santai Di sebelah Galang.

Akhirnya Albert mengalah daripada harus Terkena Amukan maut dari Alvika nantinya.

" Beres, Kalian Boleh balik, Bakar aja jaket nya Khusus Anak Danger dan Roger yang ada disini Paham? " Ucapan Alvika ini memang santai tapi berhasil membuat mereka merinding.

" Buat Lo Berempat Ikut gue Ke Rooftop segara " Lanjut Alvika menunjuk Avgar, Raga, Rafael dan Zio.

Rooftop.

Keempat lelaki itu Meringis melihat Alvika Duduk di Atas Meja Menatap Gedung gedung pencakar langit serta membelakangi mereka.

" Kenapa Albert bisa Ada disana? " Tanya Alvika membuat Keempat nya tersentak Kaget.

" Gini, Albert Ketua Moondark, Dia sering cari gara gara sama Anak Dark Eagle dan tepat Hari ini mereka Datang langsung Ke Sini emang awalnya gak pernah mereka datang kesini tapi Gatau kenapa mereka tiba tiba datang aja kesini " Jawab Avgar menjelaskan.

Alvika Terdiam sejenak, Otak nya terlintas satu kalimat yang habis di ucapkan tadi kepada Albert.

" Lalu Kenapa Danger sama Roger ada disini tadi? " Tanya Rafael membuka suara.

Alvika tersentak kaget dan gelagapan, dia bingung harus menjawab apa.

" Okey, jangan bilang siapa siapa, Gue sama Elnata anak Danger jadi otomatis Yang menyangkut Danger juga urusan Roger " jawab Alvika Cepat.

Mereka melongo ternyata Anggota perempuan Di Danger yang indentitas nya tertutup tenyata adalah Alvika dan Elnata.

" Jangan bocor atau Kekuasaan Dark Eagle jatuh ke Tangan Danger " Ucap Alvika, Avgar merinding mendengar nya iyasih memang Danger memiliki Kekuasaan Atas Dark Eagle karena Mantan pemimpin Dark Eagle Sudah menandatangani surat perjanjian Bahwa Dark Eagle sudah tiga perempat milik Danger.

" Huftt oke " Final keempatnya. Alvika bangkit dari duduk nya lalu menepuk Bahu Raga berulang kali.

" Bakal ada Bencana Buat Dark Eagle hati hati " bisik Alvika lalu melanjutkan jalannya Untuk Menuju kelas.

Sepeninggalan nya Alvika, Raga Mematung mencerna kata demi kata yang menjadi kalimat yang telah di Ucapkan Alvika tepat di telinga nya tadi.

" Bencana Buat Dark Eagle? Apa itu? " Batin Raga. Zio menyadari Raga Terdiam pun langsung menyadarkan Raga agar tidak kesambet nantinya.

" Ga, Jangan ngelamun ini Rooftop " Zio berucap sambil menoyor kepala Raga. Mereka duduk di Sofa bekas yang ada disitu.

" Vika Ngomong apa sama Lo Ga? " Tanya Rafael kepo, dasar kang kepo.

" Ada Bencana buat Dark Eagle, kita di suruh waspada " Jawab Raga mengeluarkan Vape nya lalu menyesap dan meniup keluar Asapnya hingga banyak kepulan asap Disekitar situ.

" Bencana Buat Dark Eagle tuh apa ya? Kok Firasat gue mengarah Albert bakal Nge Fitnah kita di Hadapan Kapten, karena Albert Adalah Adek kesayangan Kapten jadi otomatis Kapten bakal percaya sama Albert " Ucap Zio angkat bicara.

Mereka larut dalam pikiran mereka masing masing, Tidak ada yang bicara Sama sekali hingga akhirnya Avgar membuka Suara.

" Pokoknya jangan sampai ada Pertengkaran antara kita berempat. Arga juga bentar lagi bakal keluar dari Penjara Terus Tasya sama Stella juga bakal Pulang dari Amsterdam 1 bulan lagi " Ucap Avgar diangguki semua.

Mungkin hari ini pada males Ngomong :v....

Skip Istirahat.

Bel istirahat baru saja Berbunyi. Alvika, Elnata dan Zia yang Sedari tadi berada di Kantin pun tidak peduli banyak nya yang menatap mereka Heran.

" Kalau mau Pesen makanan itu pesen, Antri dan sabar jangan berisik, Ini kantin orang mau makan gabakal tenang kalau pada berisik " Sindir Alvika dengan suara Lantangnya.

Kantin mendadak hening, mereka memesan tanpa banyak bicara. Aura Alvika sangat menyeramkan hishhh, nulisnya merinding sendiri awokawok.

" Serem anjir, Pantes deh Waktu Pemilihan OSIS Lo kepilih ternyata mereka nurut juga sama Lo " Ucap Elnata.

Zia? Dia sedang asik memakan Permen kapas.

Giliran Tambah hening nih, Raga - Zio dan Rafael datang dengan Pakaian Badboy nya.

" Kok hening ? " Tanya Rafael pada Adek kelas yang baru saja duduk..

" Tadi di suruh kak Al Jangan berisik, ganggu yang lagi cari ketenangan " Jawab Adek kelas tersebut.

" Waw ternyata Mereka takut sama Vika, Ya udah makasih ya dek " Ucap Rafael Diangguki Adek kelas tersebut.

----

New up-!!

Sorry lama :)

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang