18

217 35 2
                                    

Akhirnya Cha up ini juga :v

Lama juga Ditinggal up

~'•√•'~

Rumah sakit pun masih banjir air mata, ingat! Air mata bukan air hujan, nanti kalau banjir air hujan kasian mereka mengapung :v

Diluar sana, Inti Dark Eagle hanya menatap Bingung, " Mereka kenapa ga? " Tanya Avgar membuat Raga sedikit terkejut, ingat sedikit tidak banyak.

" Ntah, dahlah ayok balik ke sekolah aja " Jawab Raga langsung menuju Mobil Alvika, yang lain hanya mengikuti.

Tinggalin RS dulu kita di sekolah dulu aja!

Awas Scene Uwu!

Sesampainya di sekolah mereka sudah di di tatap tajam oleh Bu Farah, Guru BK baru SMA Sanjaya. Raga sih santai santai aja, sedangkan yang lain sudah keringat dingin karena Bu Farah ini galak :v

" Kalian semua bersihin gudang! Gak ada bantahan walau kalian Murid Favorit SMA Sanjaya " ucap Bu Farah, mereka hanya menurut, toh cuma bersihin gudang gak sampe bersihin kandang burung milik SMA Sanjaya.

Mereka berjalan ke arah gudang paling atas, saat hendak memasuki Gudang mereka samar samar mendengar suara seseorang ntah itu siapa.

" Shttt, diem sini kita dengerin dulu apa yang mereka omongin " Ucap Rafael menahan, akhirnya mereka berdiri di dekat pintu Gudang.

" Heh Lo itu murid baru disini! Gak usah belagu sama senior! Avgar itu punya gue! Gak usah di rebut " ucap seseorang, Geby Margaretha Andini.

Disana Arianna hanya diam menatap Bingung dua orang di hadapannya, dia salah apa sama mereka?

Di luar sana, Alvika baru saja datang hendak memasukkan sapu ke dalam gudang melihat Ada Inti Dark Eagle sedang di luar gudang.

Raga menyadari keberadaan Alvika langsung menarik Alvika menyuruh Alvika untuk diam tak berbicara.

" Lo bantu kita, Lo masuk duluan terus taruh sapu Lo tanya ke mereka, mereka lagi ngapain, disini gue bakal rekam semua nya " Ucap Raga diangguki paham oleh Alvika.

Alvika tau gudang ini sering di buat Pembullyan, Alvika membuka gudang perlahan, " kalian bertiga ngapain disini? Gak ada pelajaran emang nya? Guru kalian kemana? " Tanya Alvika sembari menaruh Sapu yang di bawa nya tadi di belakang lemari tak terpakai.

Geby gelagapan, " em kita cuma lagi Ngobrol penting kok " Jawab Geby di angguki Ranya, Temannya. Alvika hanya mengangguk, " cepetan bentar lagi jam Pelajaran ketiga " ucap Alvika lalu keluar.

Saat Alvika keluar tiba tiba Geby menjambak rambut Arianna, Avgar yang melihat itu tak tahan, Avgar langsung mendobrak pintu dan menarik kasar Geby.

" MAKSUD LO APA GEB?! " Bentak Avgar, Tidak ada Avgar yang baik saat orang yang disayang nya di sakiti. Geby dan Ranya terkejut atas kedatangan Avgar yang tiba tiba itu.

Geby Kicep, " gu-gue gak ada maksud apa apa kok gar suer " balas Geby gugup. Raga dan yang lainnya masuk, Raga memutar Video yang di Rekamnya tadi, " ini apa ? " Tanya Raga Membuat Geby makin Kicep.

Plakk

Alvika menampar Geby tiba tiba, emosi Alvika nggak ke kontrol lagi sekarang, " Mata Lo buta gak bisa baca peraturan sekolah? " tanya Alvika, semua nya cengo atas apa yang di katakan Alvika.

Di sisi lain, Arianna sudah menangis, Titik lemah Arianna adalah Rambut dan kepalanya. Avgar memeluk Arianna membawa Arianna keluar.

" Tunggu sini ya, Duduk aja disini, gue bakal Urus Geby tenang aja " Ucap Avgar mengelus lembut Rambut Arianna, Avgar masuk kembali ke gudang.

" Gue Peringatin sama Lo sekali lagi Geby! Jangan sentuh ataupun sakiti orang yang gue sayang! Cukup Lo bunuh Anissa dulu! Jangan Arianna juga yang jadi korban Lo selanjutnya, Cinta itu udah biasa, Jangan terlalu obsesi sama gue " Ucap Avgar, Siapapun yang mendengarnya tidak percaya. Avgar sudah kembali ke Sifat Posesif nya.

Avgar diam sejenak, " sekali lagi lo sakiti Arianna, Keluarga Lo dalam bahaya " lanjut Avgar lalu Meninggalkan gudang, yang ada di dalam gudang masih cengo.

" Lo denger kan Geb? Dengerin kata kata Bang Avgar! Jangan semena mena Hanya karena Lo suka sama dia, Lo itu terobsesi bukan cinta " ucap Rafael menunjuk Muka Geby dengan telunjuknya. Zio menahan tangan Rafael, " jangan kasar sama cewek, inget dia cewek, gak pantes di kasari walau dia udah jahat " peringat Zio. Rafael menurunkan tangannya.

Disisi lain, Arianna masih menangis, Avgar bingung harus apa saat ini. Avgar berjongkok di hadapan Arianna, menggenggam lembut tangan Arianna, " jangan nangis, Jangan nunduk, mahkota nya nanti jatuh " Avgar Menghapus Jejak air mata Arianna.

Arianna hanya diam, dengan Avgar emang rasanya nyaman sih, Arianna menatap dalam mata Avgar, Arianna bisa menangkap ketulusan disana.

Tatapan mereka bertemu sejenak, Tidak ada yang menganggu mereka bahkan Raga, Zio, Rafael dan Alvika yang melihat Hanya mampu diam saja membiarkan kedua pasangan ini Uwu sejenak.

Avgar mendekatkan wajahnya,

Cupp

Cupp

Avgar mengecup singkat mata Arianna, Yang melihat hanya bisa Cengo atas apa yang di lakukan Oleh Avgar.

" Ga raga, pergi aja yok kita jadi nyamuk disini kek nya " bisik Alvika lalu menarik Raga diikuti Zio dan Rafael di belakang nya.

Avgar dan Arianna masih tak menyadari kepergian semuanya, Avgar masih betah menatap mata Arianna yang menyejukkan baginya.

" Jangan nangis lagi, gue gak suka liat orang yang gue sayang nangis okey, Sayang nya Avgar gaboleh nangis, kalau di ganggu mereka bilang aja sama gue biar gue urus mereka ya. Jangan takut " Ucap Avgar lembut, Elusan lembut di pipi Arianna makin terasa.

Arianna tersenyum, lalu mengangguk pelan, Avgar mengelus Rambut Hitam Arianna lembut lalu merapikan nya.

Avgar berdiri lalu membersihkan Seragamnya yang terkena debu tadi.

Grepp

Avgar terkejut saat ada yang memeluknya tiba tiba, Iya Arianna memeluk nya. Avgar juga merasakan seragam nya basah, Avgar tau Arianna menangis. Avgar memeluk balik Arianna.

" Shtt Anna gak boleh nangis ya, Gue ada disini kok tenang aja, mereka gak bakal ganggu Anna lagi, gue Jamin seratus persen " Ucap Avgar, " maaf kalau Anna udah ngerepotin Avgar ya, Makasih " Balas Arianna, Avgar hanya diam membiarkan Arianna memeluk nya sepuasnya.

" UDAH WOI! LAGI DI SEKOLAH " Teriak Elnata mengejutkan mereka. Arianna melepas pelukannya, Avgar terkekeh saat Arianna Salting.

.....

~'•√•'~

Yahhh kasian di gantung bwahahahahahahaha

Jangan siders!

Happy reading

Raga Aldebaran [ TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang