My Fake Mafia Boss (minwon)

38.9K 788 58
                                    

~ Satu setengah tahun yang lalu ~

"Sudah kubilang jangan sentuh aku sekarang, aku sibuk." Ucap tegas Mingyu, ia menpis kasar tangan kanan Wonwoo yang tadi sedang memegang lengan kanannya.

"Kenapa kau ini? Kenapa kau jadi bertambah kasar padaku?" Tanya Wonwoo sambil mengernyitkan dahinya.

"Sudah ku bilang aku sibuk, keluar dari ruanganku sekarang." Ucap Mingyu dengan suara rendahnya. Matanya masih fokus dengan komputer yang menyala di depannya.

"Mingyu." Panggil Wonwoo.

"Keluar!" Mingyu meninggikan suaranya, ia kemudian menatap tajam Wonwoo yang kini berdiri di depan mejanya.

"Kenapa aku bisa berpacaran dengan orang kasar sepertimu." Ucap Wonwoo, namun tatapan yang ia berikan pada Mingyu masih sama. Ada bintang di dalamnya.

"Kau yang memintanya, sudah kubilang kan aku tidak mencintaimu. Sekarang keluar dari ruanganku." Jawab Mingyu. Wonwoo hanya memandang wajah Mingyu yang tak menghadapnya, ia kemudian berjalan keluar dari ruangan kerja Mingyu, menuruni tangga mansion tersebut dan menuju dapur.

"Kenapa hyung?" Tanya salah seorang yang kini berdiri di depan Wonwoo.

"Tidak apa, Dokyeom. Kenapa kau di sini?" Tanya Wonwoo, ia kemudian berjalan menuju dapur dengan lelaki tadi yang mengikuti.

"Aku sedang tidak ada tugas di luar. Lalu, hyung sendiri?" jawabnya.

"Aku mau membuat kopi." Jawab Wonwoo yang tengah sibuk menaruh bubuk kopi ke dalam cangkirnya.

"Mau aku buatkan?"

"Tidak perlu, pergilah, aku ingin sendiri." Pinta Wonwoo.

Perintah Wonwoo adalah perintah Mingyu, tidak ada yang bisa menolaknya. Lelaki tadi kemudian izin pamit pergi meninggalkan Wonwoo.

Wonwoo yang kopinya sudah jadi kini membawa cangkir tersebut ke ruang makan, ia duduk di salah satu kursi yang berjajar di di ruangan tersebut, meminum kopi panasnya sedikit demi sedikit.

Matanya tertuju pada luar ruangan di mana taman belakang mansion berada. Ia kemudian bangkit, meninggalkan cangkir kopi yang baru separuh ia minum itu.

Wonwoo kemudian duduk di kursi taman yang ada di taman belakang mansion tersebut.

"Kenapa bisa aku mencintai orang kasar sepertinya?" Pertanyaan tersebut diulang-ulang hingga ia benar-benar tak bisa menemukan alasan yang jelas.

"Hyung." Panggil seseorang. Wonwoo menoleh.

"Seungkwan? Kau sudah kembali?" Tanya Wonwoo, laki-laki bernama Seungkwan tersebut duduk di sampingnya.

"Iya, aku kembali tadi malam."

"Lalu, di mana Hansol?"

"Ia akan bertugas di Amerika selama beberapa bulan. Tuan Kim yang menyuruhnya."

"Benarkah? Apa kau tidak akan merindukannya?" Wonwoo menggoda Seungkwan.

"Jelas saja aku akan rindu, tapi, bagaimana lagi, itu sudah perintah."

"Lalu, apa yang terjadi hyung? Apa kau bertengakar dengan Tuan Kim?" Tanya Seungkwan, Wonwoo mengangguk. Sebenarnya pertengkarann seperti itu adalah hal biasa. Tapi, akhir-akhir ini Mingyu sering membentaknya.

"Kenapa kau menyukai seseorang seperti Tuan Kim?" Tanya Seungkwan lagi, Wonwoo menoleh, ia tak tahu harus menjawab apa. Bahkan ia tidak tahu alasan pasti ia mencintai si Tuannya tersebut.

FLASHBACK

"Hyung, jangan bunuh kelinci itu." Ucap Mingyu kecil yang baru berumur 6 tahun.

Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang