memories (meanie)

3.9K 170 21
                                    

Mingyu menoleh dan melihat pintu kamarnya terbuka, ia langsung bangkit dan menghamburkan tubuhnya ke pelukan kekasihnya, Wonwoo.

Ia melepas pelukan tersebut, menatap Wonwoo sembari tersenyum. "Aku merindukan hyung." Ucapnya lalu mengecup bibir Wonwoo.

Wonwoo mengacak rambutnya dan ia menutup pintu kamar Mingyu. "Malam ini aku akan menginap di sini." Ucapnya.

Kedua mata Mingyu langsung melebar. "Sungguh?" Tanyanya dan Wonwoo mengangguk, ia yang begitu senang langsung mengangkat tubuh Wonwoo dan digendongnya ala koala.

Wonwoo melingkarkan kedua lengannya di leher Mingyu, ia mengecup bibir yang lebih muda.

Mingyu berjalan ke arah tempat tidur, duduk di sisi tempat tidur dengan Wonwoo di pangkuannya. Ia melumat bibir Wonwoo seperti biasa, lembut penuh afeksi.

Merasakan Wonwoo yang mendorong tubuhnya hingga keduanya terbaring di atas tempat tidur tersebut. Wonwoo melepas ciuman tersebut. "Aku tidak bisa melakukannya malam ini, besok aku harus berangkat pagi." Ucapnya.

Kedua belah bibir Mingyu mengerucut. "Bukankah biasanya kita tetap melakukannya jika hyung pergi ke kantor?" Balasnya dengan nada kesal.

Wonwoo terkekeh. "Besok aku akan berangkat ke Jepang."

Kedua mata Mingyu membulat. "Ke Jepang? Kenapa?" Tanyanya.

Wonwoo bangkit dan Mingyu juga, ia kembali memangku Wonwoo, meraih pinggang yang lebih tua dan memeluknya erat.

Wonwoo mengusap wajah Mingyu. "Aku ada urusan bisnis di sana, hanya dua minggu Mingyu."

"Dua minggu itu lama." Balas Mingyu dengan kesal, ia menghela napasnya panjang. "Tidak bisakah hyung di sini saja?" Tanyanya.

Wonwoo menggeleng pelan. "Tidak bisa sayang." Ucapnya sembari menatap Mingyu dengan lekat. Tangannya kini sibuk memainkan rambut Mingyu.

Mingyu memanyunkan bibirnya. "Tapi hanya dua minggu kan? tidak lebih?"

"Hanya dua minggu. Kau tidak perlu khawatir." Balas Wonwoo sembari tersenyum.

Mingyu menghembuskan napasnya lalu mendekat dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Wonwoo. "Aku akan sangat merindukanmu, hyung." Lirihnya.

"Aku juga sayang." Wonwoo mengecup pucuk kepala Mingyu, ia meraih wajahnya dan membuat Mingyu mendongak untuk menatapnya. "Kau belum mandi hm?" Tanyanya.

Mingyu terkekeh, ia menggeleng dan mengeratkan pelukannya di pinggang Wonwoo. "Aku lelah, tadi ada perlombaan basket di sekolah."

"Pantas saja kau bau."

"Ah, hyung!" Mingyu mendengus kesal. Ia memanyunkan bibirnya dan mendapat kecupan dari Wonwoo.

"Mandilah, akan aku siapkan baju tidurmu." Wonwoo menurunkan tubuhnya dan akan berjalan ke arah lemari Mingyu tapi Mingyu menarik tangannya. Ia menunduk untuk menatap Mingyu yang masih duduk di sisi tempat tidur.

Mingyu menatap Wonwoo dengan mendongak. "Apa kita tetap tidak bisa melakukannya malam ini?"

"Tidak. Besok aku tidak bisa duduk di pesawat."

"Aku akan pelan."

"Pernahkah kau melakukannya hm?"

Mingyu berdecak, ia kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menggebu ke arah kamar mandi, membuat Wonwoo terkekeh gemas dengan kekasih yang lima tahun lebih muda darinya itu.

Setelah selesai, Mingyu keluar hanya dengan menggunakan handuk yang melingkar di pinggangnya. Wonwoo yang duduk di sisi ranjang menghela napasnya, ia tersenyum dan menggeleng pelan, merutuki dirinya sendiri yang masih saja terpesona dengan seorang Kim Mingyu meskipun sudah dua tahun lamanya mereka berkencan.

Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang