ten days (minwon)

11.8K 293 21
                                    

Biasa = Masa sekarang
Miring = Masa lalu/flashback

Hari pertama.

"Ini kali pertamamu bukan?" Tanya Mingyu, yang semakin menghimpit Wonwoo di antara dirinya dengan tembok apartemen Wonwoo. Wonwoo mengangguk pelan, ia menelan ludahnya kasar, tubuhnya sedikit memanas karena bisa sedekat ini dengan Mingyu. Nafasnya tak beraturan masuk dan keluar, tubuhnya berkeringat dingin.

Setelah Wonwoo benar-benar mengungkapkan perasaannya pada Mingyu tadi di kampus, Mingyu bersikeras mengantar Wonwoo dan berakhir ia yang menghimpit Wonwoo. Yang paling menyedihkan di sini adalah Wonwoo tahu bahwa Mingyu tak membalas perasaannya, tapi ia tak tahu kenapa Mingyu mau mengiyakan ajakan kencannya itu. Maksudnya menjadi sepasang kekasih. 'Iya aku mau, mungkin aku bisa mencintaimu setelah kita memulai hubungan ini.' Kalimat tersebut, kalimat tersebut yang diucapkan Mingyu tadi siang, yang membuat Wonwoo sedikit menaruh harapan pada Mingyu.

"Okay, aku akan pelan, sayang." Mingyu mengelus wajah Wonwoo, ia kemudian memainkan poni seniornya tersebut. Kemudian jari-jari itu berpindah turun ke bibir merah muda milik Wonwoo, sedikit menekannya, membuat empunya menelan ludah.

"Jadi, apakah ini juga ciuman pertamamu?" Tanya Mingyu lagi, sebuah anggukan ia dapatkan sebagai jawaban.

"Owhhh.. Kau benar-benar masih suci Wonwoo-ssi, apa kau yakin dengan ini, kau tahu kan aku ini buaya darat, dan... Dan kenapa bisa kau menyukaiku hm?" Mingyu masih saja setia menekan-nekan bibir Wonwoo, memberikan sensasi lembut yang belum pernah Wonwoo dapatkan dari siapa pun.

"A.. Aku yakin, Mingyu." Jawab Wonwoo kemudian. Mana mungkin ia akan menolak Mingyu, orang yang sudah ia sukai entah sejak kapan. Mingyu kemudian sedikit tersenyum untuk menanggapi jawaban Wonwoo.

"Mendesahlah untukku, okay, jika sakit, kau bisa memukulku." Ucap Mingyu kemudian, belum sempat Wonwoo menjawab, bibirnya langsung diterjang begitu saja oleh Mingyu. Ciuman pertama Wonwoo.

Mingyu secara pelan melumat bibir bawah Wonwoo, bergantian dengan bibir atasnya, tangan kanannya memegang tengkuk Wonwoo agar ciuman itu semakin dalam, sedangkan tangan kirinya turun, meremas bokong sintal milik Wonwoo.

"mhh.. hhhh..." Desah Wonwoo disela-sela ciuman tersebut.

Mingyu berusaha masuk ke dalam mulut Wonwoo, ia ingin lebih. Meskipun ini kali pertamanya berhubungan dengan laki-laki, tapi, sensasinya melebihi dengan jalang-jalang di luar sana yang setiap dua hari sekali Mingyu setubuhi. Yah, hanya untuk memenuhi nafsunya.

Perlahan tapi pasti, Wonwoo mulai membuka mulutnya, mengindahkan lidah Mingyu untuk masuk dan memporakporandakan isi mulut Wonwoo. Lidah yang saling bergelut mengeluarkan decakan lirih karena air liur mereka yang sudah menyatu. Tangan Mingyu yang tadinya meremas bokong Wonwoo kini mulai melingkarkannya di pinggang ramping seniornya tersebut. Mendekatkannya lagi agar tak ada jarak di antara mereka.

Tangan kanan Mingyu yang tadi memegang tengkuk Wonwoo kini berpindah, turun dan mulai masuk ke balik t-shirt yang dipakai Wonwoo, meraba perutnya mencari nipple milik empunya.

Begitu menemukannya, Mingyu langsung memilinnya, sedikit susah karena dada Wonwoo rata dan tak berbuah seperti payudara para jalang-jalang yang selalu ia susui itu.

"Eunghhh,... mhhhh..." Desah Wonwoo lagi, ciuman tersebut kemudian terlepas saat mereka berdua sama-sama membutuhkan oksigen. Wonwoo mencengkram jaket denim yang digunakan Mingyu, pilinan yang Mingyu lakukan pada nipple kirinya membuatnya bereaksi. Wonwoo mendongakkan kepalanya ketika pilinan itu semakin keras.

Mingyu yang melihat leher Wonwoo terekspos tak mau menganggurkannya, ia langsung masuk ke ceruk leher Wonwoo, menjilat tanpa memberi aba-aba.

slurp

Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang