trust (minwon)

5.1K 179 16
                                    

10 years old Wonwoo...

Wonwoo terduduk di pojok ruangan sembari memeluk kedua lututnya, ia menenggelamkan wajahnya di antara kedua lutut itu, menangis tapi tak ada suara yang keluar. Kedua telinganya masih mendengar pertengkaran kedua orang tuanya. Ia menelan ludahnya kasar ketika mendengar dengan jelas apa yang ibunya katakan dengan marah.

"Kalau begitu aku akan pergi!" Seru nyonya Jeon, ia menatap tajam suaminya. "Aku juga akan membawa Wonwoo." Tambahnya dan karena hal tersebut, tuan Jeon menatap tajam istrinya.

Ia menarik paksa pergelangan tangan istrinya, mencengkeramnya dengan kuat hingga nyonya Jeon meringis sakit. "Wonwoo adalah anakku, kau tidak bisa membawanya pergi.!" Balasnya dengan tegas.

Nyonya Jeon menarik tangannya, melihat pergelangan tangannya yang memerah, ia menatap tajam tuan Jeon. "Anakmu? Lalu kenapa kau selalu memukulnya bahkan ketika ia tidak membuat kesalahan?! Dia masih kecil!" Serunya dengan marah. Ia akan berbalik untuk menghampiri Wonwoo tapi Tuan Jeon menarik tangannya.

Wonwoo mendongak dan menghapus air matanya, melihat ibu tirinya yang tangannya di cengkeram begitu kuat oleh ayahnya. Ia menghapus air matanya, merasakan bibirnya yang begitu perih dan masih mengeluarkan darah. Ia bangkit dari duduknya dan menghampiri keduanya, mendongak untuk menatap ayahnya. "J-jika ayah tidak menginginkan Wonwoo, Wonwoo akan ikut bersama ibu Han." Lirihnya.

Kedua mata tuan Jeon melebar, melepas cengkeraman tangannya pada nyonya Jeon, ia menarik bahu Wonwoo dengan paksa. "Kau anak kandungku Wonwoo! kau harus ikut denganku." Serunya, mencengkeram bahu Wonwoo dengan kuat dan membuatnya meringis sakit, ia lalu menatap nyonya Jeon. "Dan kau! Kita bercerai, sekarang pergi dari rumah ini!" Serunya.

Wonwoo dan Nyonya Jeon bereaksi dengan wajah yang sama, Wonwoo melepas cengkeraman ayahnya dan menyingkir. "Wonwoo ikut dengan ibu Han.." Lirihnya dan air matanya kembali turun.

"Dia hanya ibu tirimu Wonwoo!" Seru tuan Jeon.

"T-tapi ibu Han baik.." Ia beralih berdiri di belakang ibunya, meremas kuat ujung baju berwarna putih itu.

Nyonya Jeon meraih tangan Wonwoo. "Aku akan membawanya." Ucapnya, ia menarik tangan Wonwoo, berjalan keluar dari rumah tersebut.

Tuan Jeon segera mengejar keduanya, menarik tubuh Wonwoo dan menggendongnya, tak menghiraukan tangisan dan berontakan anaknya, ia membawa Wonwoo ke kamar Wonwoo. Bahkan Nyonya Jeon tidak bisa lagi menghentikan Tuan Jeon. Wonwoo di dorong masuk dan pintu tersebut di kunci dari luar. Wonwoo menangis lagi, kali ini lebih terisak dari sebelumnya, dan ia mendengar kedua orang tuanya bertengkar kembali.
























Beberapa bulan kemudian...

Wonwoo mengerjap bingung saat keluar dari kamarnya, melihat ayahnya yang sedang bermesraan dengan wanita yang entah siapa Wonwoo tak kenal. Ia berjalan melewati ruang keluarga tersebut, menghentikan langkahnya saat mendengar panggilan ayahnya, Wonwoo berbalik dan menunduk.

Tuan Jeon bangkit dari duduknya dan menghampiri Wonwoo. "Kau mau kemana?" Tanyanya.

"Wonwoo ingin bermain di luar.. Wonwoo bosan." Ia masih saja menunduk, kedua tangannya meremas-remas ujung baju yang ia gunakan.

"Jangan pulang malam-malam.." Ucap Tuan Jeon, berbalik dan kembali duduk di tempatnya.

Wonwoo menatap ayahnya lalu berbalik, berjalan keluar dari rumah tersebut, melewati pintu gerbang dan menuju taman terdekat biasa ia bermain dengan teman-temannya. Tapi saat sampai, tidak ada satu temannya pun yang ada di sana, malah ia melihat orang asing, termasuk anak tiri dari ibu kandungnya yang sudah menikah lagi. Wonwoo mengerjap dan berjalan ke arah remaja yang sedang menatapnya sembari tersenyum. "Kenapa hyung di sini?" Tanyanya sembari mendongak.

Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang