cold (minwon)

10K 293 22
                                    

Subuh, sekitar jam empat, keenam pria itu keluar dari dalam mobil yang mereka kendarai. Mingyu membuka bagasi mobil dan lima orang yang lain mengambil tas mereka masing-masing.

Mereka berjalan keluar dari area parkir tersebut, menuju sebuah gedung pendaftaran pendaki salah satu gunung yang ada di negara tersebut.

Seungcheol membeli tiket masuk dan yang lain mengisi formulir, sebelum akhirnya mereka mulai melangkahkan kaki untuk mendaki gunung itu di pagi hari yang dingin itu dengan menggendong ransel gunung di masing-masing punggung mereka.

Seokmin berjalan beriringan dengan sang kekasih, Jisoo. Bahkan kedua tangan mereka saling bergandengan dan menyalurkan kehangatan.

Sama halnya dengan pasangan Seoksoo, Jeonghan melingkarkan kedua tangannya pada sang kekasih, Seungcheol. Mengingat jalan yang mereka gunakan masih cukup mudah.

Di belakang mereka ada Mingyu dan Wonwoo, yang hanya saling terdiam dan memperhatikan keempat pria lain yang berjalan di depan mereka.

Mingyu menoleh dan menatap wajah Wonwoo yang datar. "Hyung." Panggilnya san Wonwoo menoleh lalu kembali fokus pada jalanan. "Kau tidak mau menggandeng tanganku?" Ucap Mingyu sembari mengerlingkan kedua matanya.

Wonwoo berdecak kesal. "Dalam mimpimu Kim Sialan Mingyu." Balasnya, mempercepat jalannya yang sudah mulai menanjak tersebut.

Mingyu hanya terkekeh pelan sembari memandangi Wonwoo yang berjalan di depannya. Ia menoleh dan melihat ada beberapa pendaki lain yang juga mendaki gunung tersebut.

Mingyu menggerakkan senter yang ada di tangannya untuk menyinari Wonwoo yang terus berjalan di depannya.

Mereka terus berjalan menanjak, berhenti jika kelelahan dan istirahat. Sekitar dua jam lamanya kaki mereka melangkah, mereka memutuskan untuk berhenti.

Beristirahat sembari memandangi langit yang perlahan berubah menjadi lebih cerah dari sebelumnya. Hal tersebut membuat mereka menghela napas, karena jika hari menjadi semakin terik, maka pendakian mereka akan lebih berat dan melelahkan.















































Sekitar jam dua belas siang, mereka sudah sampai separuh jalan lebih. Mengingat mereka memperlambat pendakian mereka dan beristirahat jika kelelahan.

Tak ada yang berubah, hanya matahari terik di atas mereka itu membuat tubuh mereka berkeringat begitu banyak dan lelah.

Mingyu meraih botol minumnya dan menegaknya, ia kemudian menyerahkannya pada Wonwoo yang duduk di sebelahnya dan Wonwoo juga menegaknya. "Jam berapa kita akan sampai Mingyu?" Tanya Wonwoo setelah mengembalikan botol minum tersebut.

Mingyu mengembalikannya pada ranselnya. "Sekitar jam tiga sampai empat jika tidak ada kendala." Jawabnya sembari menatap Wonwoo.

Wonwoo mengangguk mengerti, menatap sekeliling dan melihat bagaimana keadaan orang lain yang sama lelahnya dengan dirinya.
Ia kemudian menoleh ke arah Mingyu, memperhatikan Mingyu yang sedang mengotak-atik kamera kesukaannya. "Kau selalu membawa itu jika mendaki." Ucapnya.

Mingyu menoleh dan tersenyum. "Aku tidak mau melewatkan kenangan mendaki, apalagi bersamamu hyung." Balasnya.

Wonwoo hanya terkekeh pelan dan menjitak dahi Mingyu dan membuat empunya mengaduh.

Ia kemudian melihat Jeonghan yang sedang bersandar pada dada Seungcheol. "Aku tidak mengerti dengan mereka berdua kenapa ikut mendaki." Ucap Wonwoo tiba-tiba.

Mingyu mengikuti arah pandang Wonwoo. "Aku juga tidak tahu, padahal Jeonghan hyung lebih suka tiduran di kasurnya." Balas Mingyu.

Wonwoo mengangguk mengiyakannya, sebelum akhirnya mereka melanjutkan pendakian mereka untuk melewati jalan yang lebih rumit.











































Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang