capek nikah, cerai aja (wonmin)

5.7K 155 13
                                    

Jika dikatakan Mingyu belum dewasa, ia memang belum dewasa. Ia bahkan belum genap berusia dua puluh dua tahun saat menikah dan ia adalah anak tunggal yang begitu manja. Tapi Wonwoo sendiri tak apa, ia hanya harus menjaga Mingyu dengan ekstra. Berusaha tak membuat kesalahan atau keduanya berakhir bertengkar.

Mingyu sekarang ini sudah lulus, ia tidak lagi berkuliah dan ia tidak bekerja, Wonwoo yang memintanya. Jadi setiap harinya Mingyu berada di rumah, entah melakukan apa saja, ia menghabiskan waktu di rumah hingga suaminya itu pulang. Terkadang bersih-bersih, hanya tidur, menonton televisi, pergi ke rumah kedua orang tuanya, bercocok tanam, atau bahkan menulis jika ia sedang ingin.

Seperti sekarang, ia sedang memasak untuk makan malamnya dengan Wonwoo. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam tapi Wonwoo belum kembali. Mingyu tahu jika suaminya itu ada bimbingan, tapi sudah lewat satu jam dari waktu yang Wonwoo katakan. Sejak menikah juga, Mingyu belajar banyak tentang memasak. Minta bantuan ibunya jika ia tidak tahu.

Ketika ia sedang sibuk menata makanan di meja makan, ia mendengar suara mobil suaminya. Mingyu bergegas menuju pintu utama. Ia membuka pintu rumah tersebut dan tersenyum melihat Wonwoo, namun senyumannya pudar saat melihat seorang wanita, seperti mahasiswa Wonwoo, keluar dari mobil suaminya.

Wonwoo mendekat, mencium bibir Mingyu singkat. "Maaf ya mas telat." Ucapnya, tapi Mingyu masih memperhatikan wanita yang tersenyum ke arahnya itu. "Dia Sindi, nggak papa kan mas bimbingan di rumah?" Tanya Wonwoo.

Mingyu mengerjap dan menatapnya. "Bukannya mas bilang kalo bimbingan di kampus? Ini juga telat, udah jam tujuh." Ucap Mingyu.

Sebelum Wonwoo menjawab, Sindi terlebih dahulu menjawab. "Maaf, saya tadi ada kendala, makanya telat. Kalau suami pak Arka tidak berkenan, saya bisa pulang saja pak, besok bimbingannya."

Mingyu menatap Sindi lalu menggeleng pelan. "Nggak papa kok, ayo masuk aja." Ucapnya dan berbalik memasuki rumahnya. Ketiganya masuk. "Makan malam dulu ya mas, sekalian ajak anaknya." Ucap Mingyu.

Wonwoo mengangguk lalu terkekeh. "Anak, berarti anak kamu juga dong." Ia memberikan tasnya pada Mingyu yang hanya mendengus kesal lalu membawa tas tersebut ke kamar. Wonwoo menoleh ke arah Sindi. "Sindi, makan dulu aja ya. Belum makan malam kan?" Tanya Wonwoo.

"Eh, nggak usah pak, nanti saya bisa makan habis bimbingan aja di luar."

"Enggak. Nanti bimbingannya kamu nggak semangat lagi. Ayo." Ajak Wonwoo dan keduanya berjalan menuju ruang makan.

Mingyu keluar dari kamar dan menuju ruang makan, melihat Wonwoo dan Sindi yang sudah duduk bersebelahan. Mingyu menghela napasnya lalu berjalan ke arah dapur, mengambil piring dan sendok untuk Sindi. Menyerahkannya lalu duduk di seberang Wonwoo.

Ketiganya memulai makan malam mereka, suasana cukup canggung. Mingyu yang biasanya banyak cakap hanya terdiam dan fokus dengan makanannya hingga habis lebih dulu. Ia bangkit dan membawanya ke dapur lalu mencucinya. Di susul dengan Sindi yang membawa piring kotornya dan Wonwoo. "Biar saya aja yang nyuci kak Varo." Ucap Sindi.

Mingyu menoleh. dan menggeleng pelan. "Nggak papa, kamu duduk aja di ruang tamu." Ucap Mingyu sembari mengambil piring kotor yang ada di tangan Sindi lalu mencucinya. Sindi mengiyakan lalu berjalan ke arah ruang tamu dan duduk di sana.

Mingyu yang sudah selesai kemudian membuatkan minum untuk Sindi, membawa snack juga dan ia hidangkan ke meja kaca tersebut. Lalu ia berjalan ke arah kamarnya dan masuk. Mendengar suaminya yang sedang mandi, ia membuka lemari, mengambilkan pakaian ganti untuk Wonwoo.

Tak berselang lama, Wonwoo keluar dengan handuk melingkar di pinggangnya. Ia mengambil pakaian yang Mingyu siapkan dan memakainya. Berjalan ke arah Mingyu yang sedang merapikan baju yang tadi ia gunakan. Ia memeluk Mingyu dari belakang. "Kamu nggak marah kan dek?" Tanyanya sembari menumpu kepalanya di bahu Mingyu.

Mingyu x WonwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang