Wonwoo tersenyum, tangannya bergerak mengusap paha dalam Mingyu yang menggigit bibir bawahnya karena menikmati sentuhan Wonwoo pada tubuhnya. Kedua mata Mingyu menatap intens pria yang masih menggunakan kacamata bundar di depannya. Ia menelan ludahnya kasar. "Hyunghh.." Lirihnya, bersamaan dengan tangan Wonwoo yang meremas paha dalam Mingyu. Tangan kanan Mingyu bergerak, mengulur ke arah pundak kiri Wonwoo, meremasnya cukup kuat, ia menunduk.
"Bagaimana?" Tanya Wonwoo, tangan kanannya semakin bergerak meremas paha dalam Mingyu, mendekat ke arah selangkang Mingyu hingga menemukan apa yang telapak tangannya cari. Ia mendekat, menarik tengkuk Mingyu dengan tangan kirinya, membuat kepala Mingyu menunduk di pundak kanannya. "Ini baru permulaan Mingyu.." Bisik Wonwoo, ia menjilat daun telinga Mingyu dan sukses membuat empunya merinding hingga bulu kuduknya berdiri.
Tangan kiri Mingyu bergerak turun, meraih tangan kanan Wonwoo dan menghentikannya yang masih memainkan selangkangannya. Ia mendongak dan menatap Wonwoo, menggeleng pelan dengan wajah sedihnya. "Aku belum siap.." Ia memundurkan duduknya hingga bersandar di sofa tersebut, menekuk kedua kaki telanjangnya dan memeluknya dengan erat.
Wonwoo memperhatikan wajah Mingyu, ia menghela napasnya lalu bangkit berdiri, berjalan ke arah kamar lalu kembali membawa selimut. Ia mendudukkan dirinya di samping Mingyu, menyelimuti tubuh Mingyu yang hanya memakai atasan kaos berwarna hitam. Tangan kirinya mengusap poni Mingyu, menyingkirkannya lalu mengecup keningnya dengan lembut. "Akan aku tunggu, sekarang, pergilah ke kamar dan tidur, aku akan ke ruang kerja." Ucapnya dan Mingyu mengangguk untuk menanggapi. Ia berdiri dari duduknya, berjalan ke arah ruang kerjanya.
Mingyu menatap punggung Wonwoo dengan lekat hingga tak terlihat setelah Wonwoo menutup pintu ruang kerja tersebut. Ia bangkit, meraih selimut itu dan berjalan ke arah kamar. Ia mengambil celana di lemari dan memakainya, lalu berbaring di tempat tidur, menutup tubuhnya hingga dada dengan selimut. Kedua matanya tak langsung tertutup, ia menatap langit-langit kamar tersebut. Terdiam selama beberapa saat hingga perlahan, ia merasakan kantuk dan kedua matanya perlahan menutup.
Di satu sisi, Wonwoo duduk di kursi kerjanya, ia menatap kosong layar komputer yang mati. Memikirkan tentang hubungannya dengan Mingyu. Ia terdiam selama beberapa saat sebelum meraih ponselnya, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Ia menyalakan komputer dan menunggu selama beberapa saat sebelum akhirnya ia mulai mengerjakan pekerjaannya.
Sampai sekitar jam dua belas, ia baru mematikan komputernya, keluar dari ruang kerja dan menuju ke kamar. Mendapati Mingyu yang sudah terlelap begitu pulas, ia berbaring di samping Mingyu, menatap wajah tampan suaminya, mengelusnya dengan lembut dan terkekeh pelan saat melihat Mingyu yang menggeliat lucu. Perlahan wajah Wonwoo berubah menjadi murung, ia menelan ludahnya kasar lalu berbalik membelakangi Mingyu.
Ia menatap lurus ke depan ke arah jendela kamar tersebut dengan tatapan kosong. Menghela napasnya dengan bersamaan satu tetesan air mata mengalir dari ujung mata kirinya. Maafkan aku Mingyu.. Batinnya, ia memejamkan kedua matanya, bukan untuk tidur, tapi untuk menenangkan dirinya. Matanya beralih menatap nakas yang ada di samping tempat tidur tersebut, ia mengulurkan tangannya dan menarik lacinya.
Tangannya masuk, ia sedikit melongkok, mengambil belati hitam dari dalam laci tersebut lalu bangkit duduk. Ia menunduk menatap belati tersebut, menoleh ke arah Mingyu yang masih saja terlelap. Air mata kembali mengalir, Wonwoo menarik belati tersebut dari penutupnya, tangan bergetarnya mengarahkan belati tersebut ke arah jantung Mingyu. Kedua matanya mengerjap, nafasnya terasa memburu dan dadanya begitu sesak.
Ia menggigit bibir dalamnya hingga merasakan darah yang keluar. Ia menelannya dengan kasar. Menghirup begitu banyak oksigen, semakin mendekatkan belati tersebut ke arah dada Mingyu. Aku sungguh mencintaimu Mingyu.. Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mingyu x Wonwoo
AcakONE/TWO SHOT • 2021 EDITION Kumpulan one shot Kim Mingyu dan Jeon Wonwoo (minwon/wonmin) yang penuh dengan kemesuman dan juga terkadang berakhir dengan kesedihan. start : january 2021 finish : january 2022 BL 1821 • Kim Mingyu || Jeon Wonwoo ©Viol...