goût '2

725 104 17
                                    

[ Vote & Komen ya terimakasih]
•••

Jane melangkahkan kakinya keluar dari rumah, hari ini dia ada janji dengan Nathan.

Pria itu sudah menunggunya didepan rumah.

"Mau kemana sih?!" tanya Jane dengan jengkel.

"Taman waktu itu," jawabnya sambil memasangkan helm ke kepala Jane.

"Dah, ayo naik."

Jane langsung naik ke motor Nathan setelah itu Nathan langsung menjalankan motornya.

Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menatap mereka dengan tatapan tak suka.

~~~

Mereka sudah sampai di taman seperti ucapan Nathan tadi, tapi ada yang menarik perhatian Jane.

"Itu bukannya Kakek yang waktu itu ya?" tanya Jane pada Nathan.

"Iya."

"Neneknya mana?"

"Kalau pagi gini dia nggak ikut."

Jane terkekeh, "Lo tau banget kayaknya?"

Nathan mengangguk, "Iyalah, gue kan sering ke sini. Oh iya lo udah sarapan?"

"Udah! gue mau es krim aja!" Mata Jane berbinar.

Nathan dengan cepat mengalihkan pandangannya, dia tertawa kecil melihat ekspresi Jane.

"Haha lo kayak anak kecil yang lagi minta es krim ke Ibunya tau! gemes banget sih, pipi lo kayak bakpao." Nathan mencubit pipi mandu milik Jane.

"Ih enak aja! lepas nggak!"

Bukannya melepas cubitannya, Nathan justru semakin menjahili Jane dengan menggelitiki tubuh gadis itu.

"Aaa Nathan! apansi! haha lepas nggak! geli woi! hahaha!"

"Nggak wle!"

Tentu saja Jane tak tinggal diam, gadis itu segera berbalik membalas perbuatan pria yang menjahilinya.

Sebuah keberuntungan, ternyata Nathan juga orang yang mudah geli bahkan lebih darinya.

"Hahaha iya Jane ampun!"

"Nggak mau wle."

Akhirnya mereka saling menggelitik sampai keduanya merasa lelah, setelah itu mereka membaringkan tubuh di atas rumput dengan nafas tersengal- sengal.

Mereka memandang langit pagi.

"Lo huh bahagia huh ya Jane huh."

Karena lo bodoh.

"Lo juga, bahagia?" tanya Jane.

"Entah, dendam gue masih belum terbalaskan."

"Lo tau? nggak semua dendam harus dilampiaskan, lo cuma perlu memaafkan dan semua selesai."

"Ya walaupun nggak semudah itu sih," lanjutnya.

"Apa memaafkan bisa mengembalikan nyawa seseorang? kalau iya, gue pasti udah maafin orang itu dari dulu Jane."

You Never Know [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang