corde emmêlée

1.1K 147 17
                                    

{ jangan lupa vote dan komen ya•~•}
°°°
Kalian tahu kenapa laki-laki terlihat lebih kuat? karena mereka tak pernah menunjukkan air mata mereka.
***

°

***

Sudah dua hari sejak kejadian Rosie yang ingin bunuh diri, hari ini Rosie sudah kembali masuk ke sekolah.

Rosie masih tidak tahu siapa pria yang membawanya ke rumah sakit, dia ingin marah pada pria itu.

Darahnya jadi terbuang sia-sia karena dia gagal bunuh diri.

Pria itu juga tidak membayar biaya rumah sakit Rosie, dasar.

"Woi Chi! kemana aja lu dua hari?!" tanya June yang baru saja menyalin tugas milik Sowon.

Kedua sahabat itu, pasti salah satunya ada yang memendam rasa.

"Jalan-jalan lah, gabut sekolah mulu," alibi Rosie.

"Yee, mentang-mentang mau punya nyokap baru." Rosie yang baru memegang bangku Jane, menegang.

"Ha? tau dari mana lu Jun?" tanya Jackson.

"Itukan Tante gue, kemarin dia ngenalin calonnya. Eh ternyata bokapnya Rosie." Rosie menahan emosinya.

Bisa-bisanya mereka berkumpul keluarga sedangkan dirinya sedang dalam keadaan antara hidup dan mati.

"Tapi kok lo gak ikut si Chi? kalo lu ikut kan gue jadi punya temen main."Rosie mencoba menetralkan emosinya, berbalik menghadap June dan Jackson.

Rosie tersenyum seperti biasa," di bilang gue jalan-jalan, udah tau gue pasti gabut kalo ikut."

"Ah, gak asik lu Chi. Tapi mingdep lu ikut kan? pasti ikut lah kan tunangan bokap lo, ya kali gak dateng." Senyuman Rosie memudar, secepat itukah? tanpa izinnya?

"Chi? lu kenapa?" June bingung melihat Rosie yang tiba-tiba diam.

"Ha? enggak kok gak papa. Gue kayaknya gak dateng, tunangan doang."

"Lah kok gitu?"

"Gabut Jun, mending lu juga ga usah dateng." Setelah mengatakan itu Rosie langsung pergi meninggalkan kelas.

Dengan tangan yang terkepal.

"Jun," panggil Jackson.

"Ha?"

"Lu ngerasa gak sih?" June mengerutkan dahinya," ngerasa apaan?"

"Kok kayaknya Rosie marah ya? liat aja tuh dia langsung keluar."

"Masa sih? dia laper kali makanya keluar. Rosie kan emang anaknya gitu."

Jackson hanya mengangkat bahunya," iya kali ya."

• you never know •

Sooya sedang berada di kantin, sendirian. Dia tidak sarapan karena jengah mendengar orang tuanya yang terus membandingkan Sooya dengan Kakak dan Adiknya.

Baru saja Sooya menyuapkan sesendok nasi uduk kemulutnya, Yuta datang dan langsung meminum teh hangat milik Sooya.

"Anjir panas." Sooya mencoba untuk sabar.

"Lo siapa sih?" Yuta terkejut saat tau bahwa Sooya tidak mengenalnya.

"Ha? lo gak kenal gue? jangan boong deh, gue kan cowo terganteng se SMA Citra Bangsa."

Sooya merotasikan matanya, iya dia bohong. Mana mungkin Sooya tak mengenal Yuta yang sering bertengkar dengan Jane.

"Mending lo ganti minuman gue yang lo minum!" geram Sooya.

You Never Know [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang