[ Vote & Komen ya terimakasih]
•••Pagi ini Sooya dan Jane sudah berada di kelas, Sooya menceritakan kejadian yang dialami kakaknya kemarin.
"Jadi Kak Irene ikut tes beasiswa?" Sooya mengangguk.
"Kak Mino juga."
"Serius? kemana?"
"Korsel, Kak Irene?"
"Jepang."
"Oh iya, Jeno gimana? dia udah cerita?" Sooya menggeleng.
"Keras banget sih tuh anak, jelas-jelas yang bahaya bukan dia doang."
Sooya menoleh ke arah Jane. "Tapi dia bilang sesuatu."
"Jangan mudah percaya sama siapapun, termasuk dia," lanjutnya.
Jane terdiam, sampai sebuah suara memanggil namanya.
"Jane."
Jane menoleh dan mendapati Nathan dengan wajah yang sudah babak belur. Kelopak matanya terbuka lebar saat melihat itu.
"Lo kenapa?!" tanya Jane sambil berjalan menghampiri pria itu.
"Di rooftop aja." Jane mengangguk lalu memapah Nathan menuju rooftop tanpa memperdulikan Sooya yang sejak tadi memperhatikan mereka.
~~~
"Siapa yang giniin lo?" tanya Jane khawatir sembari membersihkan luka diwajah Nathan.
Nathan meringis. "Sshs sakit."
"Udah tau sakit ngapain berantem?!"
"Tadikan belum tau-- argh!" Jane menekan luka Nathan yang membuat sang empu menggeram kesakitan.
"Nggak usah macem-macem," tegasnya.
"Iya maaf."
"Berantem sama siapa?" tanya Jane lagi.
Nathan menggeleng sambil mengangkat bahunya. "Nggak tau, tiba-tiba aja nyerang. Suruhan Papa kali biar gue mati."
"Jangan nuduh, cari tau dulu yang bener," ucap Jane sambil membereskan P3K yang ia pinjam saat melewati UKS tadi.
"Iya---
--- Jane," panggil Nathan saat mengingat sesuatu.
Jane menoleh tapi tak mengeluarkan suara, sedangkan Nathan mengeluarkan sebuah buku dari tasnya lalu memberikannya pada Jane.
"Gue nemu buku ini tergeletak dijalanan tempat gue diserang. Gue baca bagian halaman depannya, ada nama lo." Jane mengambil buku itu, memperhatikannya sejenak.
"Punya lo?"
"Kayak pernah liat, tapi dimana ya?"
"Jangan-jangan punya mantan lo, terus gue diserang gara-gara ketahuan jalan sama lo lagi." Jane merotasikan bola matanya.
"Nggak punya mantan."
Nathan nampak berpikir, sampai ia mengucapkan sebuah kalimat, "ya udah, pacaran sama gue yuk?"
"Ha-- hah?"
"Iya, Jane Fhiara Angelina will you be my girlfriend?" tanya Nathan dengan sebuah kotak yang baru ia ambil sebelum berangkat sekolah.
Nathan membuka kotak tersebut, Jane tak percaya dengan apa yang dilakukan pria itu sekarang. "Ka-- kalung?"
"Iya, kalo lo pake kalung ini berarti lo terima gue tapi kalo nggak, ya berarti sebaliknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know [ COMPLETED ]
Fiksi RemajaIni hanya tentang empat kehidupan yang menginginkan kebahagiaan, entah benar-benar kebahagiaan atau dengan kematian. ---------------------------- Semua hanya fiktif belakang, jangan di bawa ke dunia nyata. Semua sifat karakter hanyalah khayalan Riri...