crépuscule

1.7K 173 50
                                    

{ jangan lupa vote dan komen ya•~•}
°°°
Kalian tahu bagaimana langit terbentuk? tentu saja karena di lukis.
***

°

***

Kantin lebih sepi dari biasanya, mungkin karena guru-guru sedang rapat jadi para murid bisa ke kantin kapan saja.

"Hachiiim! ada yang ngomongin Ochi nih."

"Apa deh, kuno banget." Sooya yang notabene nya adalah anak realistis tidak akan percaya pada tahayul.

"Kayak gak tau Rosie aja lo." Lalice terkekeh, menyetujui ucapan Jane.

"Chi, gue gak napsu makan. Buat lo aja." Jane dengan cepat merebut piring berisi nasi goreng milik Lalice.

"Ih Jane, kan buat gue!"

"Lo udah makan bakso dua mangkuk, masih kurang?" Rosie mengangguk cepat.

"Udah kenapa Chi, gue aja kenyang ngeliat lu makan," ujar Sooya.

" Ya udah punya lu buat gue aja." Sooya langsung menjauhkan piringnya dari Rosie.

Dia hanya menyindir, mana bisa orang kenyang hanya dengan melihat orang lain makan.

Yang ada tambah lapar.

"Ih tapi gue masih laper!"

"Ya udah pesen lagi sana, Lice makan. Nahan pukulan butuh tenaga." Jane itu bukan tipe orang yang suka basa basi.

Lalice menghela nafas pelan, Jane benar. Apa yang Jane katakan selalu benar, mau bagaimana lagi dia terlalu jujur dengan caranya sendiri.

Mendengar perkataan Jane tadi, Rosie langsung pergi ke kedai nasi goreng dan memesan nasi goreng jumbo untuknya sendiri.

"Bapak! beli nasi goreng jumbo satu ya!" ujar Rosie pada penjaga kedai nasi goreng di kantin.

"Wah, buat siapa tuh neng?"

"Buat aku!"

"Abis tuh segitu?" Rosie mengangguk cepat sembari memberikan senyum terbaiknya.

Siapa tau dapat diskon.

"Ya udah,pedes gak nih?" Rosie menggeleng.

"Sedeng aja, anter ke meja sana ya Pak." Bapak penjual nasi goreng tadi memberikan acungan jempol.

Rosie berbalik untuk kembali ke mejanya tadi, tapi ada yang menghalanginya.

Seseorang yang tanpa Rosie sadari berdiri dibelakangnya sejak tadi.

"Eh maaf, Ochi gak sengaja." Rosie merasa menyesal karena pakaian pria dihadapannya kotor berkat bumbu snack nya yang sudah berhamburan.

Pria dihadapannya hanya diam, " nasi goreng satu dimeja sana."

"Siap den!" Mengangguk sedikit, lalu pria itu langsung pergi ke mejanya.

Rosie masih memperhatikan pria itu," dia sendirian?"

Rosie menaikkan bahunya tanda tak terlalu peduli, lalu pergi ke meja tempat teman- temannya berada.

• you never know •

Lalice memasuki rumah dengan langkah perlahan, hening. Mungkin orang rumah sedang pergi liburan seperti yang Lalice dengar kemarin malam.

Tanpa berlama-lama Lalice langsung naik ke lantai dua, tempat kamarnya berada.

Kamarnya bagus, masih layak. Meski tidak sebagus kamar saudarinya.

You Never Know [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang