[ Vote & Komen ya terimakasih]
•••"Soo, liat noh si Atuy. Godain dekel," adu Rosie.
"Emang nggak bener tuh anak!" Setelah mengatakan itu, Jane langsung mendatangi Yuta dan menarik rambut pria itu.
"Agrh Jane! sakit woi!"
"Jangan coba-coba jadiin sahabat gue singgahan lo ya njing!"
"Nggak woi! sakit anjir Jane, nanti gue pitak gimana?" rengek Yuta agar Jane melepaskan jambakkannya.
"Hahaha Tuy, lo kalo pitak cocok anjim!"
"Sialan lo Chi, bukannya bantuin!"
"Udah Jane,lepas," pinta Sooya.
Nada bicara Sooya sangat datar, gadis itu agaknya cemburu dengan interaksi Yuta dan Jane.
Sifat ambisiusnya telah berubah menjadi sifat posesif.
"Kak Yuta, besok jadi?" tanya Siyeon, gadis keturunan Korea Selatan yang baru saja pindah ke sekolah mereka semester lalu.
"Ja-- anjing sak--- ."
"Kok kak Yuta ngatain aku sih?! dasar buaya!" sambar Siyeon lalu pergi tapi sebelum pergi, Siyeon sempat menyiram wajah Yuta dengan air yang ia bawa.
"Eh Yeon! nggak gitu! Jane, kok lo nyubit gue sih?! kan gue jadi keceplosan!" protes Yuta.
"HAHAHAHA, makanya Yut jangan gombal sana-sini! udah ada Sooya juga."
"Apaan sih Lice! udah ah, ayo ke kantin. Gue laper!" Sooya langsung menarik Lalice bersamanya yang tentu saja diikuti oleh Jane dan Rosie dari belakang.
"SOOYA! NANTI PULANG BARENG LAGI YA?! GUE BAWA MOTOR KOK!"teriak Yuta agar Sooya bisa mendengarnya.
"Cie pulang bareng lagi, naik motor lagi. Nanti peluk-pelukkan deh di motor." Rosie terus menggoda Sooya sampai mereka sampai di kantin.
~~~
Setibanya di kantin, Rosie langsung melengos pergi meninggalkan teman-temannya.
"Halo Jef! kok sendiri? nggak bareng Niel?"
Teman-temannya hanya bisa menggeleng kecil melihat kelakuan Rosie, berharap semoga Jeffrey tak merasa terganggu dengan kebisingan gadis itu.
"Hm."
"Huft gue curiga, jangan-jangan lo keponakannya master Limbad ya?!"
Jeffrey menghela nafas pelan. "Udah pesen makan?"
"Belum hehe."
"Oh iya! kemarin gue ketiduran jadi lupa go food- in lo makanan hehe."
"Sabtu, kemarin minggu."
"Iya sabtu! ya udah, jadi hari ini lo gue traktir deh."
"Siomay batagor."
"Digabung gitu?" Jeffrey mengangguk.
"Oke deh, gue pesenin dulu. Nanti gue anter ke meja lo, abis itu gue balik lagi ke temen-temen gue." Jeffrey menahan lengan Rosie.
"Lo disini aja."
"Ha? terus yang mesen siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You Never Know [ COMPLETED ]
Teen FictionIni hanya tentang empat kehidupan yang menginginkan kebahagiaan, entah benar-benar kebahagiaan atau dengan kematian. ---------------------------- Semua hanya fiktif belakang, jangan di bawa ke dunia nyata. Semua sifat karakter hanyalah khayalan Riri...